Sri Mulyaningsih
Universitas Proklamasi '45
Mungkin Anda termasuk yang punya fobia terhadap binatang
tertentu yang merepotkan. Anda sudah mencoba mengatasinya dengan berbagai cara.
Jangan khawatir, peneliti dari Amsterdam menemukan obat manjur untuk
mengatasinya.
Periset
dari University of Amsterdam membangun konsep "rekonsolidasi" untuk
menemukan obat untuk arachnophobia, jenis fobia terhadap laba-laba. Teorinya,
ketika memori diaktifkan, memori itu dapat diubah secara fundamental untuk
memperkuat atau melemahkannya. Teori itu ditemukan 15 tahun silam oleh ahli
ilmu saraf, Dr Joseph LeDoux yang menemukan pemberian obat pada saat aktivasi
memori menakutkan yang menyebabkan amnesia terhadap ketakutan tersebut. Namun,
hingga sekarang amnesia yang diinduksi oleh obat hanya secara menyakinkan
terlihat pada ketakutan yang diciptakan di laboratorium dan dialami hewan-hewan
dan peserta sehat. Peneliti kemudian merekrut 45 orang sukarelawan yang
masing-masing takut pada laba-baba untuk keperluan penelitian. Mereka diacak
untuk menerima satu dosis propranolol, sejenis obat beta-blocker yang
digunakan mengobati penyakit jantung
dan tekanan darah tinggi atau menerima plasebo (obat tanpa khasiat).
Obat itu diberikan setelah mereka diberi paparan terhadap hewan menakutkan berkaki delapan itu. Sukarelawan yang mendapatkan propranolol menunjukkan perilaku penghindaran hewan penyebab fobia yang berkurang drastis dan cenderung mendekati laba-laba. Efek ini berlangsung selama satu tahun.
Dr
Merel Kindt dari University of Amsterdam mengatakan,"Di sini kami
membuktikan untuk pertama kali obat yang menyebabkan lupa diberikan berkaitan
dengan reaktivitasi memori yang mengubah perilaku menghindari menjadi mendekati
pada orang dengan ketakutan akan laba-laba.Pengobatan baru ini lebih mirip
bedah daripada terapi." Menurut peneliti, saat ini pasien dengan penyakit
kecemasan dan kelainan stres pascatraumatik secara tipikal mendapatkan sesi
berulang terapi cognitive behavioral atau mendapatkan obat yang diminum
setiap hari. Pengobatan itu menyebabkan penurunan gejala secara berangsur dan
seringkali sementara. Imbuh Dr Kindt, "Intervensi revolusioner yang baru
ini meliputi intervensi satu kali dan singkat yang memberikan ketakutan akan
sesuatu, sama sekali menghilang secara tiba-tiba."
Peneliti
mengatakan, masih dibutuhkan riset lebih jauh. Menurut mereka, peneliti lain
harus memperluas penemuan ini untuk pasien dengan fobia lebih parah dengan
tambahan pengujian hasil dengan variabel lain. Penemuan ini mungkin akan
mengarah ke strategi pengobatan baru yang menghapus dampak emosi dari memori
yang amat sangat. Hal itu akan mengubah paradigma dalam pengobatan psikoterapi.
Penelitian ini sudah diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry.
Sumber:
|
Dhorothea,Kontributor Health,KOMPAS,13 Desember 2015,Hal:1
|
0 komentar:
Posting Komentar