Oleh : Naurmi Rojab
Destiya
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi
45
Yogyakarta
YOGYA
(KR) – Indonesia kaya akan sumber daya manusia (SDM) kreatif yang terlihat dari
beberapa penemuan yang mengajak masyarakat aktif dan kritis, tak berpangku
tangan. Menghadirkan sesuatu yang dekat dengan kita tapi dalam sudut pandang
yang berbeda. Memunculkan kebaruan yang terkadang hadir secara tidak sengaja
atau memang betul-betul dipikirkan.
Hal
itu yang terlihat dalam Creative Movement Gallery di Galeri Taman Budaya
Yogyakarta (TBY), 17-20 September. Pameran yang merupakan rangkaian Pinasthika
XVI ‘From Hero to Hore’ ini menghadirkan produk kreatif, proyek kolaborasi,
pergerakan social, desain interior, revolusi kuliner, iklan dan desain dan
digital movie dari Solo, Bali, Salatiga, Jakarta, Temanggung, Yogya.
“Creative
Movement Gallery menjadi media atau wahana yang membuat generasi muda lebih
percaya diri untuk mewujudkan dan mengembangkan ide kreatif mereka. Di pameran
ini terlihat karya anak muda yang tidak mainstream, mereka yang berani melawan
arus. Mereka memiliki keberanian untuk menyatakan dirinya ada, bisa dan
produktif,” papar salah satu curator, Ong Hari Wahyu pada pembukaan Creative
Movement Gallery, di TBY, Kamis (17/9). Tim curator lainnya yaitu Eko Prabowo
dan Ayip Budiman.
“Anak
muda harus berani kontra dan ‘nabrak’. Para penemu dunia saja juga nabrak maindset mainstream,” tutur Ong.
Agenda
Pinasthika hari kedua, Jumat (18/9) akan diwarnai seminar kreatif yang terbuka
untuk umum. Selain seminar, juga akan diselenggarakan Jumatan Kreative yaitu
khutbah Jumat yang diselenggarakan secara khusus dengan tema bagaimana virus
kreatif bisa menjadi amal dan membahagiakan orang lain. Khotib juga akan
menyampaikan dengan cara multimedia sehingga lebih interaktif. Jumatan akan
diselenggarakan di hall khusus TBY.
0 komentar:
Posting Komentar