7.12.15

Ringkasan Artikel : Anak Muda Harus Berani ‘Nabrak’

Oleh : Naurmi Rojab Destiya
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta 


YOGYA (KR) – Indonesia kaya akan sumber daya manusia (SDM) kreatif yang terlihat dari beberapa penemuan yang mengajak masyarakat aktif dan kritis, tak berpangku tangan. Menghadirkan sesuatu yang dekat dengan kita tapi dalam sudut pandang yang berbeda. Memunculkan kebaruan yang terkadang hadir secara tidak sengaja atau memang betul-betul dipikirkan.
Hal itu yang terlihat dalam Creative Movement Gallery di Galeri Taman Budaya Yogyakarta (TBY), 17-20 September. Pameran yang merupakan rangkaian Pinasthika XVI ‘From Hero to Hore’ ini menghadirkan produk kreatif, proyek kolaborasi, pergerakan social, desain interior, revolusi kuliner, iklan dan desain dan digital movie dari Solo, Bali, Salatiga, Jakarta, Temanggung, Yogya.
“Creative Movement Gallery menjadi media atau wahana yang membuat generasi muda lebih percaya diri untuk mewujudkan dan mengembangkan ide kreatif mereka. Di pameran ini terlihat karya anak muda yang tidak mainstream, mereka yang berani melawan arus. Mereka memiliki keberanian untuk menyatakan dirinya ada, bisa dan produktif,” papar salah satu curator, Ong Hari Wahyu pada pembukaan Creative Movement Gallery, di TBY, Kamis (17/9). Tim curator lainnya yaitu Eko Prabowo dan Ayip Budiman.
“Anak muda harus berani kontra dan ‘nabrak’. Para penemu dunia saja juga nabrak maindset mainstream,” tutur Ong.

Agenda Pinasthika hari kedua, Jumat (18/9) akan diwarnai seminar kreatif yang terbuka untuk umum. Selain seminar, juga akan diselenggarakan Jumatan Kreative yaitu khutbah Jumat yang diselenggarakan secara khusus dengan tema bagaimana virus kreatif bisa menjadi amal dan membahagiakan orang lain. Khotib juga akan menyampaikan dengan cara multimedia sehingga lebih interaktif. Jumatan akan diselenggarakan di hall khusus TBY.

0 komentar:

Posting Komentar