1.11.15

RINGKASAN ARTIKEL : MASYARAKAT TERBELENGGU STRES


Murjiwantoro
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Tekanan ekonomi, beban pekerjaan, tata kota yang buruk, hingga penyakit kronis yang diderita membuat masyarakat stres. Padahal, stres bisa memengaruhi produktivitas, meningkatkan keparahan penyakit, hingga memunculkan gangguan sosial. Namun, persoalan mental itu masih disepelekan. Gangguan mental emosional berupa stress, kecemasan, dan depresi bukan monopoli masyarakat kota. Mereka yang tinggal di desa, kota kecil, hingga pulau terluar pun banyak mengalaminya. Masyarakat di kota besar stres karena menghadapi beban dan tuntutan kerja, sedangkan di kota kecil karena persoalan ekonomi, seperti kemiskinan atau sulitnya mencari kerja. Mereka yang rentan mengalami gangguan mental emosional adalah orangtua, perempuan, berpendidikan, berpenghasilan renda, dan tinggal di kota.
Stres muncul akibat adanya tekanan atau beban hidup, setres menjadi kecemasan jika apa yang dikhawatirkan belum terjadi dan menjadi depresi, jika ‘’bencana” yang ditakutkan sudah terjadi. Munculnya stres biasanya ditandai dengan gangguan tidur, mudah terkejut, cemas berlebihan, dan sulit berkonsentrasi hingga gangguan fisik seperti sakit perut dan diare.
Stres dianggap bisa berlalu seiring berjalannya waktu. Mengobrol atau mengungkapkan isi hati kepada keluarga atau sahabat adalah cara terbaik melepaskan stres tanpa bantuan psikiater atau psikolog. Meskipun terkadang tidak memberi solusi, ekspresi untuk melepas beban yang dihadapi merupakan satu langkah maju meredakan tekanan. Namun, mencurahkan isi hati melalui media sosial bukan pilihan tepat, karena seringkali justru memunculkan masalah baru. “Tatap muka, reaksi lawan bicara dan sentuhan fisik saat mencurahkan isi hati tak bisa didapat melalui media sosial. Selain itu, tata kota yang didukung system regulasi yang baik juga bisa menjadi pelepas stres masyarakat secara murah dan mudah. Dengan demikian meski tekanan pemicu stres datang setiap hari, beban yang ada bisa dilepaskan secara teratur.
Apa sumbangan artikel tersebut untuk Psikologi Industri & Organisasi? Artikel tersebut memberikan solusi agar pembaca ketika mengalami stres beban pekerjaan, tekanan ekonomi, tata kota yang buruk, bisa melakukan cara terbaik melepaskan stres.





Sumber tulisan : Andri, I, (2015). Masyarakat terbelenggu stres. Kompas, 21 Mei 2015 Hal 1-15

0 komentar:

Posting Komentar