RINGKASAN ARTIKEL: INDUSTRI MAKANAN DILATIH PENGEMASAN
Chusnul Rizatul Unsha
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Pelaku industri kecil yang bergerak dibidang produksi makanan dan minuman
olahan skala rumah tangga memperoleh pelatihan pengemasan dai Dinas
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta. Mengingat
pengemasan produk menjadi faktor penting dalam penjualan produk olahan skala
kecil seperti ini. Kemasan yang baik akan mendukung pemasaran suatu produk.
Wisnu Sundari, selaku Seksi Bimbingan Teknik Industri Disperindagkoptan Kota
Yogyakarta, mencontohkan salah satu industri skala rumah tangga dengan produk
utama kripik pisang mampu menembus pasar hingga keluar daerah kerena memiliki
kemasan yang baik. Setiap peserta diberi pengarahan dan ketrampilan pengemasan
secara sederhana dengan memanfaatkan plastik. Seluruh peserta juga menerima
peralatan sederhana yang bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas kemasan
produk yang dihasilkan.
Selain menyasar pada industri kecil skala rumah tangga, pelatihan pengemasan
tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh produsen makanan. Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta juga melakukan sejumlah
pelatihan lain seperti pelatihan kepemilikan nomor Pangan industrin Rumah Tangga
(PIRT), produk halal dan hak atas kekayaan intelektual.
Hasil dari pelatihan ini akan dievaluasi enam bulan mendatang. Evaluasi didasarkan
pada kualitas pengemasan hingga variasi pengemasan yang sudah bisa dilakukan
peserta.
Apa sumbangan artikel tersebut dengan psikologi industri ? Pembaca akan
memahami bahwa mutu dan kualitas suatu produk harus senantiasa ditingkatkan
untuk menambah daya tarik konsumen. Bukan hanya produk skala besar namun
skala rumah tangga pun juga patut mendapatkan jaminan mutu yang layak dijual ke
luar daerah. Pentingnya label PIRT dan kemasan yang menarik agar mampu
bersaing dengan produk lain dan menembus pasar yang lebih besar.
Sumber tulisan:
(ant). (2015). Industri makanan dilatih pengemasan. Tribun Jogja, hal 11, 20 April
0 komentar:
Posting Komentar