14.9.15

RINGKASAN ARTIKEL: Pengindap ISPA Naik Drastis, Pencemaran Udara di DIY Lewati Ambang Batas



Juni Wulan Ningsih
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45





Selama empat hari terakhir jumlah pasien di Yogyakarta yang terjangkit penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mengalami kenaikan yakni mencapai 289 orang. Maraknya penyakit ini karena masih diselimutinya kota Yogya dengan abu vulkanik Gunung Kelud. Dibandingkan dengan empat kabupaten lain di DIY, kota Yogyakarta merupakan tempat yang paling banyak terkena ISPA. Menurut Kabid Penanggulangan Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY, Daryanto, banyaknya pengidap ISPA di Yogyakarta kota sebagai akibat mobilitas masyarakatnya yang lebih tinggi sehingga semakin tinggi pula potensi terkena penyakit. Penyakit lainnya yang mulai merambah kota Yogyakarta yakni penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), iritasi mata, alergi, diare, penyakit saluran pencernaan serta penyakit kulit (Dermatitis). 


Selain itu hasil Penelitian Dinas Kesehatan DIY yang bekerja sama dengan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL PPM) menyebutkan kondisi tingkat pencemaran udara di DIY  sudah melebihi ambang batas aman. Dimana hal ini didasarkan pada pengujian di sembilan lokasi di DIY, antara lain Bandara Adisuciptjo, Pertigaan Prambanan, Jalan Kaliurang, Jalan Magelang, Jalan Godean, dan Titik Nol Kilometer. Hasil pengujiannya  berupa banyaknya kandungan gas nitrogen oksida (NO2), sulfur oksida yang melebihi batas aman. Meskipun resikonya masih bisa  dikendalikan akan tetapi masyarakat diharapkan tetap waspada. Hasil pengujian ini juga diperkuat dengan data pasien yang mengidap ISPA di Puskesmas Gedongtengen, yang mana menurut Kepala Puskesmas, Tri Kusumo Buwono, tercatat dari 170 orang, 69 pasien dinyatakan mengidap ISPA. 

Hubungan artikel ini dengan Psikologi Lingkungan yakni kita harus menjaga kebersihan lingkungan disekitar kita, khususnya yang berhubungan dengan pencemaran udara. Penanaman pohon atau tanaman  dapat menjadi salah satu alternatif untuk mendapat udara yang bersih, akan tetapi jika sudah terjadi pencemaran udara yang diluar batas aman hendaknya saat keluar rumah menggunakan masker.



Sumber:
Esa. (2014). Pengindap ISPA Naik Drastis, Pencemaran Udara di DIY Lewati Ambang Batas. Tribun Jogja, 19 Februari, hal 15

2 komentar:

  1. Jeng Juni Wulan Ningsih, tulisannya bagus. Seandainya keponakan saya bisa seperti jeng Wulan, waduh senengnya saya. Keponakan saya nakale pol. Ketika disuruh gurunya bikin kliping, eh malah dia gunting iklan film-film norak. Saya malu banget jeng. Beri saran dong jeng.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih jeng mamiek werdiningsih.. ponakan jeng pasti bisa lebih baik dari saya kog, kuncinya cuma banyak latihan dan diarahin. Ponakan jeng usia berapa? Kalau menurut saya, pas ponakan jeng lagi ngerjain tugas kliping ada baiknya didampingi, nantikan bisa kita beri saran, misal klipingnya gak sesuai tugas yg diberikan guru..

      Hapus