Ringkasan Artikel :
Sri
Mulyaningsih
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Kutu loncat adalah istilah yang sering
kita temukan dalam dunia kerja. Istilah ini dapat diartikan sebagai symbol atau
sebutan kepada para pekerja yang hobbi gonta – ganti perusahan tempat ia
bekerja. Fenomena ini biasa terjadi pada para pekerja pemula. Fres graduate
yang belum siap dengan situasi dan tekanan dalam bekerja. Walhasil, dalam
sebulan mungkin dapat dua sampai tika kali menempati posisi dalam perusahaan
yang berbeda. Pola fikir mereka hanya menganggap sebagai ajang coba-coba untuk
mencari perusahaan yang sesuai dengan keinginan mereka.
Banyak yang bertanya-tanya apakah
benar jika seorang pekerja hanya berniat menjadi Kutu Loncat. Jawabannya tentu tidak serta merta seperti itu.
Pelamar kerja pasti ingin diangkat sebagai karyawan tetap dalam sebuah organisasi kerja. Namun, pelamar kerja juga harus memahami bahwa, setiap perusahaan memiliki syarat dan ketentuan merekrut pekerja. Pelamar kerja dapat menjadi karyawan tetap, apabila memiliki ASK, Attitude-Skill-Knowledge. Attitude dalam hal ini adalah etos kerja. Sikap atau kebiasaan yang baik dan etis di tempat kerja. Seperti, disiplin, jujur, bertanggungjawab, semangat, tekun, sabar, dedikasi tinggi terhadap pekerjaan, sadar lingkungan, loyak kreatif, dinamis. Skill yang dimaksud yaitu keterampilan yang dimiliki sesuai dengan bidang yang dituju. Khowledge dimaksudkan seberapa luas wawasannya terhadap bidang yang ditekuninya.
Pelamar kerja pasti ingin diangkat sebagai karyawan tetap dalam sebuah organisasi kerja. Namun, pelamar kerja juga harus memahami bahwa, setiap perusahaan memiliki syarat dan ketentuan merekrut pekerja. Pelamar kerja dapat menjadi karyawan tetap, apabila memiliki ASK, Attitude-Skill-Knowledge. Attitude dalam hal ini adalah etos kerja. Sikap atau kebiasaan yang baik dan etis di tempat kerja. Seperti, disiplin, jujur, bertanggungjawab, semangat, tekun, sabar, dedikasi tinggi terhadap pekerjaan, sadar lingkungan, loyak kreatif, dinamis. Skill yang dimaksud yaitu keterampilan yang dimiliki sesuai dengan bidang yang dituju. Khowledge dimaksudkan seberapa luas wawasannya terhadap bidang yang ditekuninya.
Dari ketiga hal ini, attitude lah yang
sangat penting. Ketika pekerja memiliki skill dan knowledge yang tinggi namun
tidak memiliki attitude (dedikasi tinggi, jujur, tekun, dll) apakah dapat
berkembang organisasi kerja tersebut. Sedangkan skill dan knowledge dapat
dikembangkan kemudian. Dengan adanya pelatihan-pelatihan dapat menjadi sarana
peningkatan skill dan knowledge. Berbeda dengan Atitude, sikap kerja dan etos
kerja yang tinggi sudah menjadi bawaan dari diri individu itu sendiri, dengan
tipe mereka masing-masing. Karena Attitude akan menentukan apakah dapat menjadi
karyawan yang Loyal atau hanya sekedar Kutu Loncat.
Sumber : Magdalena
Sukartono, Loyal Atau Kutu Loncat, Kedaulatan Rakyat, 01 Mei 2015, Hal:13
0 komentar:
Posting Komentar