Fx.
Wahyu Widiantoro
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Individu sebagai
subjek pelaku perkembangan di era globalisasi juga sekaligus sebagai objek
ketika harus mengalami dampak dari perkembangan di berbagai bidang tersebut.
Hal negatif yang kerap tidak disadari oleh individu sebagai dampak perkembangan
global yaitu ketika banyak individu semakin hari semakin terikat dengan kendali
perkembangan teknologi, terikat dengan perangkat elektronik seperti smartphone,
tablet, yang dapat menyebabkan adiksi akut. Dibutuhkan alternatif solusi agar
individu mampu menghadapi perkembangan global dengan lebih sehat baik secara
fisik dan psikologis. Salah satu alternatif yang layak untuk dikembangkan di
masa kini yaitu budaya berolahraga. Kegiatan olahraga yang tentunya bisa
dilakukan oleh berbagai kalangan, ekonomis dan memiliki manfaat bagi kesehatan
fisik serta psikologis yaitu individu dapat melakukan olah raga sebagai TRAIL
RUNNERS.
Olahraga lari
dengan menyusuri pantai yang menarik bagi masyarakat Yogyakarta ini, bermanfaat
bagi kesehatan; fisik, mental, emosi dan spiritual, sehingga aktivitas fisik
tersebut bagus untuk sistem metabolisme tubuh. Lokasi yang dilalui atau “TRAIL”
akan menghindarkan dari banyak tekanan yang biasanya dialami ketika berlari di
permukaan yang keras,”. TRAIL RUNNING lebih bermanfaat untuk mencegah
TENDINITIS. Ada beberapa bukti yang menunjukan bahwa berlari dipermukaan yang
keras akan mengurangi ganguan pada Achilles tendinitis. Achilles Tendinitis adalah
peradangan pada Tendon Achilles, jaringan ikat yang menghubungkan otot betis di
kaki bawah bagian belakang ke tulang tumit. Tendinitis Achilles sering
mengalami cedera akibat berjalan atau karena melakukan olahraga lainnya yang meregangkan
tendon dan otot betis (Harnowo, 2011).
Individu ketika
melakukan aktivitas sebagai TRAIL RUNNERS tidak perlu merasa khawatir menghirup
karbon monoksida yang biasa dihirup oleh para pelari di lintasan jalan raya. TRAIL
RUNNING mampu memberikan udara segar yang khas pegunungan. Beberapa penelitian
telah menunjukkan peningkatan penyakit kardiovaskular di antara individu yang
berolahraga di lingkungan berpolusi. Lari lintas alam memberikan banyak oksigen
sehingga berpengaruh positif bagi otak dan mental. Menyediaakan suasana baru
bagi individu yang memiliki kesibukan sebagai rutinitas atau yang sering
dikenal dengan hectic day. Manfaat yang
diperoleh secara psikologis dan spiritual dari kegiatan TRAIL RUNNING adalah
kestabilan emosi, tidak mudah stress dan rasa syukur. Hal ini didukung oleh Nossek, (1982), yang menyatakan bahwa
pelatihan mental atlet sangat penting karena betapapun sempurnanya perkembangan
fisik, teknik dan taktik apabila mentalnya tidak turut dikembangkan, prestasi
maksimal tidak mungkin akan tercapai. Pelatihan mental menekankan pada
perkembangan kedewasaan atlet serta penekanan emosi serta implusif, misalnya:
semangat bertanding, sikap pantang menyerah, keseimbangan emosi walaupun berada
pada keadaan tertekan, sportivitas, percaya diri dan kejujuran. Berlari
memiliki efek positif pada sistem kekebalan tubuh. Olahraga ini menciptakan
limfosit lebih banyak dalam darah. Manfaat lari untuk
psikologis yaitu berlari juga memiliki efek positif pada pikiran.
Kegiatan ini membangun kepercayaan diri dan memberikan perasaan bebas. Kita
semua tahu bahwa berlari dapat mengurangi berat badan dan membantu mendapatkan
postur tubuh yang lebih baik. Berlari dapat memberikan rasa percaya diri yang
tinggi, menghilangkan stress, olah raga lari dapat digunakan sebagai pengobatan
untuk menyembuhkan depresi dan kecanduan. Kegiatan berlari mengakibatkan tubuh
akan terasa sehat dan pikiran akan lebih fokus. Hal ini didukung oleh
penelitian Jannah (2012) tentang dinamika atlet dalam meregulasi stimulasi
emosi dan mengerahkan segala potensinya.
Referensi:
Harnowo, Putro Agus., (2011).
Diunduh di
http://health.detik.com/read/2011/09/21/093954/1726992/770/tendinitis-achilles-cedera-saat-berolahraga.
Jannah, Miftakhul., (2012). Peran
Konsentrasi, Kepercayaan Diri, Regulasi Emosi, Kemampuan Goal Setting, dan
Resistensi terhadap Prestasi Pelari Cepat 100 Meter Perorangan. Desertasi.
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Nossek, J., (1982). General Theory
of Training. Lagos: Pan Efrican Press Ltd.
Riyadi, Sukro., (2015). Trail runners pantai Depok.
Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat.
Materi pada Siaran Interaktif
Psikologi di RRI Kotabaru DIY, pada hari Rabu, 4 Februarui 2015, pukul 20.15 –
21.00.
0 komentar:
Posting Komentar