Topik | Menceritkan seorang guru yang menderita Tourette Syndrom yang awalnya di pandang sebelah mata hingga berhasil menjadi seorang guru dengan banyak penolakan yang telah di alaminya. |
Sumber | Front of the Class https://www.youtube.com/watch?v=EsPTGIW_hGQ |
Ringkasan | Film ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Brad Cohen yang menderita Tourette Syndrom dan ia bercita - cita ingin menjadi seorang guru. Cohen menderita Tourette Syndrom sejak masa kecilnya dan masa kecilnya penuh dengan penderitaan. Menjadi seorang siswa yang mengidap syndrom membuat hari-hari Cohen menjadi sulit. Dia tidak diterima dalam lingkungannya karena di anggap sulit di atur dan terlalu mecari perhatian. Bahkan Cohen harus pindah sekolah akibat teman-teman dan gurunya tidak mau memaklumi kelainan yang diderita Cohen. Pada saat itu Tourette belum banyak mengetahuinya, Ketika seseorang penderita sedang mengalami gangguan akan mengalami Gerakan atau ucapan – ucapan yang berulang yang tidak dapat dikendalikan. Hal tersebut membuat Cohen sering dimarahi gurunya hingga di kelurkan ruangan karena di anggap menggangu konsetrasi teman – temannya. Orangtua Cohen sudah berpisah karena, ayah Cohen merasa malu dan mengangap cohen sulit diatur. Ibu Cohen sangat peduli dan sayang pada dirinya. Maka dari itu cohen sanggat didukung dalam melakukan banyak hal oleh ibunnya. Dan pada suatu ketika cohen menemukan sekolah yang dapat mengerti kondisinya. Keadaan semakin baik Ketika suatu hari cohen di ajak oleh kepala sekolah di sebuah acara music, di acara tersebut cohen masih mengeluarkan suara sehingga menganggu penonton acara music tersebut. Dan pada akhirnya kepala sekolah meminta cohen naik ke panggung untuk menjelaskan kondisinya, dan seketika semua memahami cohen dan dunia cohen berubah. Mulai dari saat itu cohen bertekad memperbaiki hal miring tentangnya dengan mengejar cita – citanya menjadi guru. Tentu tidak mudah mengejar impian ya sehingga pada akhirnya cohen berhasil menjadi guru semua berkat support dari keluarga terutama ibunya. Walaupun sudah banyak penolakan cohen berhasil mengampai cita – citanya dengan keterbatasan tersebut.
|
Permaslahan | Filem ini mengakat suatu anak yang menderita menderita Tourette Syndrom karena tidak mendapat dukungan kondisinya semakin parah sehingga di anggap anak yang tidak dapat diatur. Karena seringnya berpindah – pindah karena setiap sekolah menganggap anak tersebut hiper aktif dan terlalu berlebihan untuk mencari perhatian. Banyak penolakan yang di alami anak tersebut membuat ayah anak tersebut malu dan tidak tahan dengan perilaku anaknya sehingga kedua orang tua anak tersebut memutuskan untuk berpisah. |
Opini | Usaha, kerja keras, kegigihan dan semangat dalam mengapai sebuah cita – cita adalah hal penting. Belajar dengan berbagai kondisi yang di alami dengan menerima penolakan suatu hari akan membuahkan hasil. Dukungan keluarga dan orang – orang terdekat sangatlah penting. Sejatinya cohen membuat kita dapat berpikir bahwa segala sesuatu tidak ada yang mustahil untuk didapatkan. Hanya butuh usaha yang lebih keras dari semestinya. Menyerah itu bukan pilihan. Film ini juga menyiratkan bahwa semua manusia itu sama. Mereka yang mengalami kondisi berbeda dengan orang normal bukanlah suatu hal yang mesti kita kucilkan. Berikan ruang untuk mereka dan berikan kesempatan.
|
0 komentar:
Posting Komentar