22.10.22

MEMBUAT ECO ENZYME DENGAN LIMBAH ORGANIK

 MEMBUAT ECO ENZYME DENGAN LIMBAH ORGANIK

Laporan Kuliah Lapangan Psikologi Lingkungan

            Dosen Pengampu        : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

            Disusun Oleh              : Pin Gunita Sarasih (21310410074)

            Kelas                           : Karyawan SJ

            Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Apa itu Eco-Enzyme?

Eco-Enzyme adalah cairan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah & sayuran (kulit buah), gula (gula merah yang pembuatannya hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon), dan sampah organik sayuran mentah dan kulit buah yang belum diolah.

Formula Eco-Enzyme atau dalam Bahasa Indonesia disebut ekoenzim (EE) ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong penggiat pertanian organik di Thailand pada tahun 2003. Sampah organik menimbulkan masalah lingkungan dari proses pembusukan dan juga menyumbang pembentukan gas methana, gas rumah kaca yang menyebabkan efek pemanasan global. Dengan proses pembuatan eko enzim akan mengurangi beban TPA.

Berikut cara pembuatan Eco-Enzym yang ada di video youtube & praktek di lapangan :

Eco-Enzym menurut Youtube

Eco-Enzym Praktek Lapangan

·       Bahan-bahan yang digunakan (sistem 3:1:10) :

1.     Gula merah 0,4kg

2.     Buah (kulit buah) 1,2kg, terdiri dari

-       Lemon 110gr

-       Sunkis 250gr

-       Timun 130gr

-       Pepaya 130gr

-       Mangga 220 gr

-       Nanas 360gr

3.     Air 4lt

·       Alat yang digunakan :

1.     Pisau

2.     Toples

·       Cara pembuatan :

1.  Cuci bersih semua kulit buah yang akan digunakan.

2.     Kemudian potong kecil-kecil semua kulit buah.

3. Campurkan 400gr gula merah  dengan air bersih 4lt aduk sampai larut.

4. Lalu masukan potongan buah kedalam toples yang sudah terisi dengan air dan gula kemudian tutup rapat.

·     Lama pembuatan/panen eco-enzym adalah 3 bulan di wilayah tropis & 6 bulan di wilayah sub tropis.

    ·    Lokasi untuk praktek lapangan pembuatan Eco-Enzym berada di rumah ibu dosen Dr. Dra. Arundati Shinta, MA, Ngaglik Sleman Yogyakarta, sabtu 15 Oktober 2022.

      ·       Bahan yang digunakan (sistem 3:1:10):

1. Kulit buah semangka 540gr (2 mangkok masing-masing 270gr).

2.     Gula merah 180gr

3.     Air 1,8lt

      ·       Alat yang digunakan :

1.     Pisau

2.  2 botol aqua besar dan 2 botol aqua kecil.

3.     Timbangan

4.     Selang (2 pcs) dan corong

      ·       Cara pembuatan :

1.     Larutkan gula merah dengan air

2. Kemudian masukan larutan gula kedalam masing-masing botol besar jangan sampai penuh.

3. Lalu masukan potongan kulit semangka kedalam botol (1 botol 270gr kulit semangka).

4.     Lubangi tutup botol, isi air biasa pada botol kecil, kemudian masukkan selang pada botol.

5.     Supaya tutup botol tidak bocor maka lapisi dengan solasi kertas lalu ikat menggunakan tali rafia.

    ·       Masa panen Eco-Enzym yaitu 3 bulan, jadi akan dipanen pada tanggal 15 Januari 2023.

Kesimpulan :

Pada proses pembuatan eco-enzym yang ada di youtube dan praktek tidak jauh berbeda. Hanya saja bahan/alat yang digunakan saat praktek dan di youtube berbeda sedikit seperti bahan kulit buah yang digunakan lebih banyak dan juga media yang digunakan. Hasil akhirnya adalah berwarna kecoklatan dengan aroma asam yang segar. Untuk hasil panen juga sama yaitu selama 3 bulan. Dan manfaat dari eco-enzym sendiri dapat digunakan seperti :

  1. Sabun cair alami
  2. Shampoo
  3. Pembersih udara alami
  4. Pembersih rumah tangga alami, dll.


Daftar pustaka :

https://www.youtube.com/watch?v=nwCFc0uGmB8

http://sumbar.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-tek/1957-ir-harmaini


0 komentar:

Posting Komentar