15.6.20

Uang Jadi Motivator Kerja

Putri Wulandari / 19310410067
Dosen Pembimbing : Dr. Arundati Shinta, MA 
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 
Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Psikologi Industri dan Organisasi


Bagaimana Cara Orang Miskin Ga Punya Apa-apa Menjadi Kaya?     ✓ 9 Jenis Motivasi Kerja yang Umum Karyawan Miliki, Kamu yang Mana?
“Uang adalah alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu." (KBBI)
“Segala sesuatu yang diterima secara umum sebagai alat pembayaran yang resmi dalam rangka memenuhi suatu kewajiban; secara umum, mempunyai tiga tujuan yang berbeda bergantung pada penggunaannya, yaitu sebagai alat tukar untuk pembayaran di antara konsumen, badan usaha dan pemerintah, sebagai satuan dasar untuk menilai daya beli atau nilai yang dibayarkan untuk memperoleh barang dan jasa, dan sebagai alat penyimpanan nilai untuk mengukur nilai ekonomis pendapatan pada masa sekarang terhadap pengeluaran pada masa yang akan datang; bentuk lain dan uang adalah komoditas uang (emas dan perak batangan dan uang logam, brightly coloured & shells, dan lain-lain), barter, perdagangan barang dan jasa tanpa pertukaran uang (monetary exchange) dewasa ini uang kertas hanya menampilkan sebagian kecil dari cadangan uang suatu negara, kira-kira 3/4 dari penawaran uang dilakukan dalam bentuk debit dan kredit saldo rekening giro di bank umum (uang giral) (money)." (Otoritas Jasa Keuangan).
Uang adalah benda yang diterima masyarakat umum sebagai alat tukar dalam kegiatan ekonomi. Dalam ilmu ekonomi tradisional, uang berlaku didefinisikan alat tukar. Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern, uang memiliki makna yang lebih luas. Uang diterima sebagai alat pembayaran transaksi jual beli atas barang dan jasa, serta kekayaan atau aset berharga lainnya, dan juga sebagai alat pembayaran utang.
Jika ditilik dari sejarah, pada awalnya masyarakat belum mengenal sistem barter karena setiap orang memenuhi kebutuhan dengan usahanya sendiri. Namun, seiring berjalannya waktu kebutuhan manusia jadi bertambah sehingga yang mereka produksi sendiri tidaklah cukup. Untuk bisa memenuhi kebutuhan ini, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang yang diinginkan. Muncullah sistem barter di mana transaksi dilakukan dengan cara tukar-menukar barang antar individu.
Setelahnya, muncullah beberapa alternatif barang yang digunakan sebagai alat tukar yang umumnya berupa benda yang diterima oleh umum (generally accepted), benda yang dipilih bernilai tinggi (sulit didapatkan atau memiliki nilai magis), atau benda yang menjadi kebutuhan primer. Kemudian muncullah logam sebagai alat tukar selanjutnya yang digemari umum karena memiliki nilai yang tinggi, tahan lama, mudah dibawa, dan mudah dipecah tanpa mengurangi nilai. Hingga pada akhirnya muncullah uang kertas karena penggunaan uang logam dirasa sulit untuk transaksi yang nilainya besar.
5 Alasan Tak Menjadikan Uang Sebagai Motivasi Utama dalam Bekerja ...
Dalam dunia kerja, Uang merupakan alat pembeli kebutuhan karyawan. Uang bukan pembangkit motivasi yang utama, tetapi nomor dua. Dalam dunia kerja, adanya gaji rutin merupakan suatu hal yang penting dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik dan keamanan karyawan. Uang diartikan sebagai penanda seberapa tinggi pengharagaan yang diberikan organisasi tempatnya bekerja, dan juga merupakan ukuran penanda nilainya individu dibandingkan dengan teman-teman lainnya. Jadi uang merupakan nilai simbol.
Uang bisa menjadi motivator dalam dunia kerja dengan bebrapa syarat sebagai berikut:
1.    Uang tersebut harus dipersepsikan penting oleh individu. Ia biasanya punya kebutuhan dalam tingkatan lower order needs, bukan higher order needs.
2.    Uang tersebut harus dipersepsikan individu sebagai imbalan yang langsung sifatnya (direct reward) untuk suatu prestasi kerja. Sayangnya hal itu jarang sekali terjadi. Sebab kenaikan gaji lebih sering bukan disebabkan oleh tingginya prestasi kerja tetapi oleh hal hallain seperti ; tingginya keterampilan dan pengalaman, UMR, indeks biaya hidup, keadaan dan prospek kekayaan organisasi.
3.    Batas uang yang diberikan sebagai imbalan tersebut harus dipersepsikan karyawan sebagai signifikan (nyata benar jumlahnya). Hal ini jarang terjadi. Imbalan uang yang disebut signifikan itu adalah minimum 7% dari standar gajinya. Kenyataan yang ada, kenaikan itu hanya sekitar 4.9% untuk karyawan non-managerial.
4.    Pihak manajemen harus cukup leluasa untuk beri imbalan uang yang lebih banyak lagi pada karyawan yang berprestasi sangat tinggi.
Misalnya, bila dalam organisasi itu ada Serikat Pekerja, maka keleluasaan itu hamper nihil sifatnya. Sebab kenaikan gaji bukan disebabkan oleh tingginya prestasi tetapi oleh proses tawar menawar (collective bargaining), prinsip senioritas dan job title. Jadi tidak sembarang posisi pekerjaan dan sembarang orang yang berprestasi tinggi mendapat kesempatan untuk menikmati imbalan kenaikan gaji. Kemudian, bila dalam organisasi tidak ada serikat pekerja, kebijakan organisasi tentu menentang adanya keleluasaan pada pihak manajemen. Setiap posisi pekerjaan tentu sudah ada range gaji. Artinya seberapa pun tinggi prestasi kerjanya, gajinya tidak akan melampaui batas gaji standar organisasi. Sebaliknya, seberapapun rendah prestasi kerjanya, pihak organisasi tidak mungkin membayar gajinya lebih rendah daripada batas bawah gaji standar organisasi.
Kita mungkin sering mendengar pernyataan "UANG = Motivasi". Dengan kata lain, seseorang akan melakukan pekerjaan dengan “Lebih” baik setiap kali dia mendapatkan/dijanjikan untuk dapat penghasilan yang “Lebih” banyak. Motivasi berbentuk uang ini bentuknya seperti UPAH, penghasilan yang besarannya sesuai dengan produktifitas pekerja. Kenyataannya adalah; motivasi uang tersebut hanya akan bekerja dengan memuaskan dalam pekerjaan-pekerjaan simpel atau teknis atau mekanis. Motivasi serupa tidak akan bekerja seperti itu jika pekerjaan yang dimaksud lebih memakan banyak energi mental, seperti menuntut pekerja untuk ‘Berfikir’ dan ‘Berkreativitas’ dalam tugas-tugasnya. contoh; buruh serabutan di pabrik dengan tugas-tugasnya yang bersifat mekanis akan lebih bersemangat dengan motivasi uang untuk setiap hasil pekerjaannya. Lalu bagaimana dengan orang yang pekerjaannya lebih rumit, seperti software debugger, accounting system analyst, researcher, manajer perusahaan, dan bahkan seorang presiden? Apakah motivasi uang akan berdampak positif terhadap kinerjanya? jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah TIDAK! Karena orang-orang dengan pekerjaan seperti itu akan membutuhkan seluruh konsentrasinya pada tugas-tugasnya, untuk itu mereka harus dibayar dengan sejumlah uang yang ‘cukup’ atau bahkan ‘lebih’ sehingga mereka tidak perlu  mengalihkan konsentrasinya ke masalah finansial. Tujuannya agar mereka tetap ‘fokus’.
Apakah hanya uang sajakah yang mempengaruhi produktifitas pekerja dalam dunia profesional? Jawabannya lagi-lagi tidak. Bisa kita temukan banyak sekali orang-orang yang termotivasi dalam tugas-tugasnya karena diberi keleluasaan atau tidak ditekan, rasa ingin mendapatkan ‘kenyamanan dan rasa ingin ‘dihargai’ pendapatnya ini termasuk faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. Ada lagi yang lain, yaitu orang-orang yang melakukan sesuatu karena menurutnya sesuatu tersebut ‘menyenangkan’. Ini mungkin yang orang-orang sering sebut dengan nama "passion" atau hobi. Selain menyenangkan ini, orang-orang yang memang punya hobi tertentu merasa ingin kemampuannya meningkat dan itu adalah motivasi internal yang cukup kuat.
Jadi uang bukanlah merupakan motivator utama dalam dunia pekerjaan, karena tidak semua orang menganggap bahwa kerja harus mendapatkan banyak uang. Ada banyak sekali orang-orang yang bekerja dengan sepenuh hati mereka dengan semangat yang membara untuk mencapai tujuan akhir yang dituju didalam pekerjaannya.

Sumber :
Rahman, Muhammad Abdur. 2013. Apakah Uang Itu Motivasi Absolut?. https://www.kompasiana.com/madnear/552e4a966ea834b53c8b4584/apakah-uang-itu-motivasi-absolut. (diakses tanggal 15 juni 2020).

Tokopedia, PT. 2009. Uang. https://kamus.tokopedia.com/u/uang/. (diakses tanggal 15 juni 2020).

2020. Motivasi Kerja dan Performance (KInerja). Power Point Pesentasi dalam Materi Perkuliahan Juni 06, Yogyakarta.

Sumber Gambar :

0 komentar:

Posting Komentar