Putri Wulandari / 19310410067
Dosen Pembimbing : Dr. Arundati Shinta, MA
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Psikologi Industri dan Organisasi
“Uang adalah alat tukar atau standar
pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu
negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk
dan gambar tertentu." (KBBI)
“Segala sesuatu yang diterima secara
umum sebagai alat pembayaran yang resmi dalam rangka memenuhi suatu kewajiban;
secara umum, mempunyai tiga tujuan yang berbeda bergantung pada penggunaannya,
yaitu sebagai alat tukar untuk pembayaran di antara konsumen, badan usaha dan pemerintah,
sebagai satuan dasar untuk menilai daya beli atau nilai yang dibayarkan untuk
memperoleh barang dan jasa, dan sebagai alat penyimpanan nilai untuk mengukur
nilai ekonomis pendapatan pada masa sekarang terhadap pengeluaran pada masa
yang akan datang; bentuk lain dan uang adalah komoditas uang (emas dan perak
batangan dan uang logam, brightly coloured & shells, dan lain-lain),
barter, perdagangan barang dan jasa tanpa pertukaran uang (monetary exchange)
dewasa ini uang kertas hanya menampilkan sebagian kecil dari cadangan uang
suatu negara, kira-kira 3/4 dari penawaran uang dilakukan dalam bentuk debit
dan kredit saldo rekening giro di bank umum (uang giral) (money)."
(Otoritas Jasa Keuangan).
Uang adalah benda yang diterima
masyarakat umum sebagai alat tukar dalam kegiatan ekonomi. Dalam ilmu ekonomi
tradisional, uang berlaku didefinisikan alat tukar. Sedangkan dalam ilmu
ekonomi modern, uang memiliki makna yang lebih luas. Uang diterima sebagai alat
pembayaran transaksi jual beli atas barang dan jasa, serta kekayaan atau aset
berharga lainnya, dan juga sebagai alat pembayaran utang.
Jika ditilik dari sejarah, pada
awalnya masyarakat belum mengenal sistem barter karena setiap orang memenuhi
kebutuhan dengan usahanya sendiri. Namun, seiring berjalannya waktu kebutuhan
manusia jadi bertambah sehingga yang mereka produksi sendiri tidaklah cukup.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan ini, mereka mencari orang yang mau menukarkan
barang yang dimilikinya dengan barang yang diinginkan. Muncullah sistem barter
di mana transaksi dilakukan dengan cara tukar-menukar barang antar individu.
Setelahnya, muncullah beberapa
alternatif barang yang digunakan sebagai alat tukar yang umumnya berupa benda
yang diterima oleh umum (generally accepted), benda yang dipilih bernilai
tinggi (sulit didapatkan atau memiliki nilai magis), atau benda yang menjadi
kebutuhan primer. Kemudian muncullah logam sebagai alat tukar selanjutnya yang
digemari umum karena memiliki nilai yang tinggi, tahan lama, mudah dibawa, dan
mudah dipecah tanpa mengurangi nilai. Hingga pada akhirnya muncullah uang
kertas karena penggunaan uang logam dirasa sulit untuk transaksi yang nilainya
besar.
Dalam dunia kerja, Uang merupakan alat
pembeli kebutuhan karyawan. Uang bukan pembangkit motivasi yang utama, tetapi
nomor dua. Dalam dunia kerja, adanya gaji rutin merupakan suatu hal yang
penting dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik dan keamanan karyawan. Uang diartikan
sebagai penanda seberapa tinggi pengharagaan yang diberikan organisasi
tempatnya bekerja, dan juga merupakan ukuran penanda nilainya individu
dibandingkan dengan teman-teman lainnya. Jadi uang merupakan nilai simbol.
Uang bisa menjadi motivator dalam
dunia kerja dengan bebrapa syarat sebagai berikut:
1.
Uang tersebut harus dipersepsikan penting oleh individu. Ia
biasanya punya kebutuhan dalam tingkatan lower
order needs, bukan higher order needs.
2.
Uang tersebut harus dipersepsikan individu sebagai
imbalan yang langsung sifatnya (direct
reward) untuk suatu prestasi kerja. Sayangnya hal itu jarang sekali
terjadi. Sebab kenaikan gaji lebih sering bukan disebabkan oleh tingginya
prestasi kerja tetapi oleh hal hallain seperti ; tingginya keterampilan dan
pengalaman, UMR, indeks biaya hidup, keadaan dan prospek kekayaan organisasi.
3.
Batas uang yang diberikan sebagai imbalan tersebut harus
dipersepsikan karyawan sebagai signifikan (nyata benar jumlahnya). Hal ini
jarang terjadi. Imbalan uang yang disebut signifikan itu adalah minimum 7% dari
standar gajinya. Kenyataan yang ada, kenaikan itu hanya sekitar 4.9% untuk
karyawan non-managerial.
4.
Pihak manajemen harus cukup leluasa untuk beri imbalan
uang yang lebih banyak lagi pada karyawan yang berprestasi sangat tinggi.
Misalnya, bila
dalam organisasi itu ada Serikat Pekerja, maka keleluasaan itu hamper nihil
sifatnya. Sebab kenaikan gaji bukan disebabkan oleh tingginya prestasi tetapi
oleh proses tawar menawar (collective bargaining), prinsip senioritas dan job
title. Jadi tidak sembarang posisi pekerjaan dan sembarang orang yang
berprestasi tinggi mendapat kesempatan untuk menikmati imbalan kenaikan gaji. Kemudian,
bila dalam organisasi tidak ada serikat pekerja, kebijakan organisasi tentu
menentang adanya keleluasaan pada pihak manajemen. Setiap posisi pekerjaan
tentu sudah ada range gaji. Artinya seberapa pun tinggi prestasi kerjanya,
gajinya tidak akan melampaui batas gaji standar organisasi. Sebaliknya,
seberapapun rendah prestasi kerjanya, pihak organisasi tidak mungkin membayar
gajinya lebih rendah daripada batas bawah gaji standar organisasi.
Kita mungkin sering mendengar
pernyataan "UANG = Motivasi". Dengan kata lain, seseorang akan melakukan
pekerjaan dengan “Lebih” baik setiap kali dia mendapatkan/dijanjikan untuk
dapat penghasilan yang “Lebih” banyak. Motivasi berbentuk uang ini bentuknya
seperti UPAH, penghasilan yang besarannya sesuai dengan produktifitas pekerja. Kenyataannya
adalah; motivasi uang tersebut hanya akan bekerja dengan memuaskan dalam
pekerjaan-pekerjaan simpel atau teknis atau mekanis. Motivasi serupa tidak akan
bekerja seperti itu jika pekerjaan yang dimaksud lebih memakan banyak energi
mental, seperti menuntut pekerja untuk ‘Berfikir’ dan ‘Berkreativitas’ dalam
tugas-tugasnya. contoh;
buruh serabutan di pabrik dengan tugas-tugasnya yang bersifat mekanis akan
lebih bersemangat dengan motivasi uang untuk setiap hasil pekerjaannya. Lalu bagaimana dengan
orang yang pekerjaannya lebih rumit, seperti software debugger, accounting
system analyst, researcher, manajer perusahaan, dan bahkan seorang presiden?
Apakah motivasi uang akan berdampak positif terhadap kinerjanya? jawaban untuk pertanyaan tersebut
adalah TIDAK! Karena orang-orang dengan pekerjaan seperti itu akan membutuhkan
seluruh konsentrasinya pada tugas-tugasnya, untuk itu mereka harus dibayar dengan
sejumlah uang yang ‘cukup’ atau bahkan ‘lebih’ sehingga mereka tidak perlu mengalihkan konsentrasinya ke masalah
finansial. Tujuannya agar mereka tetap ‘fokus’.
Apakah hanya uang sajakah yang
mempengaruhi produktifitas pekerja dalam dunia profesional? Jawabannya
lagi-lagi tidak. Bisa kita
temukan banyak sekali orang-orang yang termotivasi dalam tugas-tugasnya karena
diberi keleluasaan atau tidak ditekan, rasa ingin mendapatkan ‘kenyamanan dan
rasa ingin ‘dihargai’ pendapatnya ini termasuk faktor yang sangat penting untuk
diperhatikan. Ada lagi yang lain, yaitu orang-orang yang melakukan sesuatu
karena menurutnya sesuatu tersebut ‘menyenangkan’. Ini mungkin yang orang-orang
sering sebut dengan nama "passion" atau hobi. Selain menyenangkan
ini, orang-orang yang memang punya hobi tertentu merasa ingin kemampuannya
meningkat dan itu adalah motivasi internal yang cukup kuat.
Jadi uang bukanlah merupakan motivator
utama dalam dunia pekerjaan, karena tidak semua orang menganggap bahwa kerja
harus mendapatkan banyak uang. Ada banyak sekali orang-orang yang bekerja
dengan sepenuh hati mereka dengan semangat yang membara untuk mencapai tujuan
akhir yang dituju didalam pekerjaannya.
Sumber :
Rahman,
Muhammad Abdur. 2013. Apakah Uang Itu Motivasi Absolut?. https://www.kompasiana.com/madnear/552e4a966ea834b53c8b4584/apakah-uang-itu-motivasi-absolut.
(diakses tanggal 15 juni 2020).
Tokopedia,
PT. 2009. Uang. https://kamus.tokopedia.com/u/uang/.
(diakses tanggal 15 juni 2020).
2020.
Motivasi Kerja dan Performance (KInerja). Power Point Pesentasi dalam Materi
Perkuliahan Juni 06, Yogyakarta.
Sumber Gambar :
0 komentar:
Posting Komentar