17.4.20

Seleksi bagus tetapi kenapa kinerja buruk? Apa penyebabnya ?

Ujian Tengah Semester Psikologi Industri dan Organisasi
Semester Genap 2019/2020
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA 
Bangun Handoko / 19 310 420 00
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi, karena manusialah yang akan menjalankan perkerjaan di dalam perusahaan. Sehebat apapun perusahaan misalnya mempunyai gedung yang megah, peralatan yang canggih, modal yang besar, jaringan yang kuat tetapi tidak akan berarti sama sekali tanpa ada sumber daya manusia yang menjalankan atau menggerakkan perusahaan. Jadi peran sumber daya manusia akan menjadi penentu maju mundurnya perusahaan.
Memilih karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan dan mengelola kinerjanya bukanlah hal yang mudah. Disinilah peran seorang manajer bagian sumber daya manusia (personalia), bagaimana memilih atau mencari karyawan yang cocok dan berkualitas sesuai dengan kriteria. Sumber daya manusia yang berkualitas akan turut membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Untuk menemukan karyawan berkualitas tersebut kunci utamanya diproses rekrutment dan seleksi.
Menurut Ike (2008), Rekrutment merupakan serangkaian kegiatan mencari, menemukan dan menarik calon karyawan untuk dipekerjakan di dalam organisasi. Pencarian pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian. Setelah memperoleh calon karyawan sesuai dengan kebutuhan kemudian diadakan proses seleksi. Seleksi merupakan serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Seleksi adalah kunci sukses manajemen personalia, dan bahkan sukses organisasi. (Handoko, 2010).


Proses rekrutment, seleksi dan penempatan karyawan jika dilaksanakan dengan cara yang tepat, jujur, cermat dan objektif maka hasilnya juga akan memperoleh karyawan yang baik dan berkualitas. Karyawan hasil seleksi ini akan mulai bekerja diposisi jabatan yang sudah ditentukan, jika dilihat awal mulai bekerja karyawan ini mampu bekerja dengan baik dan dapat membantu memajukan perusahaan.
Kinerja karyawan akan terus baik apabila didukung oleh perusahaan dan lingkungannya tetapi sebaliknya kinerja karyawan akan turun bila tidak ada dukungan dari perusahaan dan lingkungannya. Kinerja karyawan menurun disebabkan oleh beberapa hal misalnya kejenuhan karena pekerjaan yang monoton, gaya kepemimpinan yang tidak cocok, konflik, kondisi lingkungan yang tidak mendukung, dll.
Foto : Ilustrasi kinerja buruk
Menurut Payaman J. Simanjuntak (2005) faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu 1) faktor individu, yaitu kemampuan dan ketrampilan individu dalam melakukan pekerjaan, 2) faktor dukungan organisasi, dalam melaksanakan tugasnya pegawai atau karyawan memerlukan dukungan organisasi seperti sarana prasarana, kenyamanan lingkungan kerja, kondisi dan syarat kerja, 3) faktor dukungan manajemen, kinerja karyawan ditentukan dari kemampuan manajerial pimpinan, baik dalam hal membangun hubungan sistem kerja maupun hubungan industrial yang aman dan harmonis.
Untuk mengatasi permasalahan kinerja karyawan, pihak perusahaan peka terhadap apa yang dibutuhkan karyawan, misalnya untuk mengatasi kejenuhan berikan training untuk meningkatkan keahlian, memberikan sarana dan prasarana yang memadahi untuk karyawan sehinga karyawan merasa nyaman, manajemen kepemimpinan yang baik untuk menghindari konflik, dll. Apabila perusahaan memperhatikan karyawan maka karyawwan juga akan loyal dan termotivasi dalam bekerja.

Referensi :
Handoko T. Hani. (2010). Manajemen personalia dan sumber daya manusia, BPFE, Yogyakarta.
Rachmawati Ike Kusdyah. (2008). Manajemen sumber daya manusia, Penerbit : Andi Offset, Jakarta.
Simanjuntak, P. J. (2005). Manajemen dan evaluasi kinerja. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

18 komentar:

  1. Sangat bermanfaat. Seleksi karyawan tidak boleh main-main dan dianggap remeh, karena hal itu akan berdampak dengan keberlangsungan suatu perusahaan. Namun pada kenyataannya beberapa HRD suatu perusahaan menyeleksi dan kemudian menerima calon karyawan karena berdasarkan kebutuhan SDM yang banyak. Sehingga yang terjadi seiring berjalannya waktu terdapat karyawan yang semakin buruk kinerjanya, lalu HRD dengan gampangnya memutuskan pemberhentian kerja karyawan tersebut. Dari hal tersebut, apa tanggapan Anda sendiri? Terima kasih. Salam. Andi P.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam artikel diatas juga sudah dijelaskan bahwa seleksi menjadi kunci sukses manajemen personalia bahkan organisasi, tetapi apabila seleksi dilakukan asal-asalan tidak sesuai kriteria perusahaan dan hanya untuk memenuhi kebutuhan SDM saja maka karyawan hasil seleksi bisa diprediksi kinerjanya juga tidak akan baik. Begitu mungkin pendapat sy mz Andi

      Hapus
  2. Tulisannya sangat menarik dan rapi. Untuk mengatasi kejenuhan karyawan telah disebutkan bisa dengan memberikan training. Lalu bagaimana mengatasi apabila karyawan senior cenderung menolak untuk mengikuti training? Terima kasih. Salam. Herlinda Desi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, training dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bagi karyawan baru maupun senior. Apabila menemui karyawan senior yang cenderung menolak untuk ikut training mungkin bisa tugaskan mereka sebagai trainer (pelatih) untuk memberikan ketrampilan dan pengalamannya kepada karyawan baru sekaligus untuk merecall kembali ketrampilan-ketrampilan yang sudah dimilikinya. Perkembangan zaman yang semakin makin maju mungkin dapat memberikan pemahaman kepada karyawan senior bahwa ketrampilannya perlu ditingkatkan dan dikembangkan agar bisa bersaing dengan perusahaan lain. Mungkin itu pendapat saya mbak. Trima kasih

      Hapus
  3. Koment e gur mantap mas bangun,lanjutkeun...salam tribrata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belajar menulis tidak ada salahnya pak Teguh, karena dengan banyak menulis berarti kita juga akan banyak membaca jadi pengetahuanpun jg akan bertambah. Terima kasih. Tetap semangat

      Hapus
  4. Judulnya menarik Pak dan tujuan penulisan nya bermanfaat untuk pembaca.. 👍👍👍👍👍

    BalasHapus
  5. Benar pak, memang seharusnya perusahaan peka terhadap pegawainya, agar tujuan untuk mencapai hasil kerja yg baik dapat terealisasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mz yudit, apabila kebutuhan sudah dipenuhi oleh perusahaan maka sebagai karyawan juga punya tanggung jawab untuk membantu kemajuan perusahaan. Trima kasih

      Hapus
  6. Sistem penerimaan/rekrutmen yang baik memang harus diterapkan agar mendapatkan karyawan yang berkompeten. Setelah ada karyawan yang baik alangkah baiknya pihak perusahaan melakuan pembinaan terhadap karyawan guna meningkatkan kinerja karyawan. Terima kasih, semangat Pak Bangun!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes mz bayu, tingkatkan terus kemampuan dan ketrampilan kita bukan hanya di dalam dunia pekerjaan dalam hal yg lainpun jg perlu diasah. Trims

      Hapus
  7. Secara umum, mulai rekruitmen, penempatan karyawan seandainya dilakukan secara benar-benar jujur, adil, tranparan...hasilnya akan lbh baik. Fungsi SDM/HRD akan sangat vital utk mempengaruhi kinerja karyawan dalam mengatasi kejenuhan. Karena kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor (eksternal dn Internal)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul pak luth, penempatan karyawan hrs sesuai dengan kompetensi bidangnya. Untuk atasi kejenuhan bisa dng rotasi atau training. Karyawan yg berada dalam zona nyaman dan tidak mau keluar dia tidak akan bisa berkembang lebih luas.

      Hapus
  8. Siklus Pembinaan (Seleksi, Pendidikan, Penempatan dan Pengakhiran) semestinya terintegrasi dgn konsep yg efektif dan efisien...bukan Krn like and dislike

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam tulisan diatas juga sudah kita sampaikan bahwa rekrutment, seleksi dan penempatan harus tepat, jujur, cermat dan objektif. Nah kalau semua karena like dan dislike maka karyawan yang akan dihasilkan juga akan tidak maksimal.

      Hapus