26.11.17

SI "GULMA" CANTIK JADI PRIMADONA

ARTIKEL : SI "GULMA" CANTIK JADI PRIMADONA
IRNANINGSIH
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
 Sempat menghebohkan pengguna sosial media, beberapa waktu yang lalu tak membuat Sukardi (46),warga kecamatan Patuk,Gunungkidul,mengendorkan usaha untuk kembali menanam tanaman "gulma" amarilis,yang sudah lama ditunggu terutama oleh penggemar swafoto.

warna bunga yang indah dan menawan serta kesegaran udara disekitar kebun membuat para pengunjung nyaman berwisata ditempat tersebut.Bahkan Sukardi berhasil menyulap tanaman gulma yang paling dibenci para petani ini menjadi ladang rejeki.Tak hanya penghasilannya saja yang meningkat,tetapi masyarakat sekitar rumah juga mendapat keuntungan dari kebun amarilis yang kini berubah menjadi tempat wisata.

Ternyata ide Sukardi ini berawal dari banyaknya petani yang memusnahkan tanaman gulma pengganggu ini,namun mereka banyak yang mengeluh tak jua musnah.Dengan ide tahun 2012 lalu Sukardi dan istrinya mulai menekuni budidaya bunga amarilis.Sebagai langkah awal budi daya, Sukardi menanam bunga amarilis sedikit demi sedikit di halaman rumahnya.Selain dibudidaya Sukardi juga menjual bibit bunga amarilis di pinggir jalan.

Wartini,Istri Sukardi mengisahkan mulai 2013 lalu dirinya menggunakan uang tabungan untuk membeli 2 ton bibit bunga amarilis dan membuat taman bunga amarilis dihalaman rumahnya.Luas kebun saat itu mencapai 2.350 meter persegi.Setelah beberapa tahun merawatnya,sekitar tahun 2015 bunga amarilis itu bermekaran,kemudian menjadi viral dimedia sosial.Ribuan pengunjung kemudian berdatangan untuk melihat dan ber-swfoto.

Walaupun kebun amarilis sempat rusak karena membludaknya pengunjung,Sukardi sama sekali tidak marah ataupun menyesal.Ia merasa ini merupakan awal yang baik, karena antusiasme masyarakat begitu besar terhadap keindahan bunga amarilis. Sukardi juga merasa misinya mengenalkan tanaman amarilis berhasil.setelah kebun bunganya terkenal permintaan bibit bunga amarilispun meningkat,sehingga ia tak harus berjualan bibit di pinggir jalan lagi.

Pada tahun 2017,taman bunga amarilis milik Sukardi dan istrinya dibuka kembali untuk umum.Kini kebun bunga amarilis milik Sukardi dan istrinya mencapai luas 3.050 meter persegi.(Wilujeng Kharisma/'PR')

Sumber : Pikiran Rakyat, Sabtu 21 Oktober 2017 hal.8

0 komentar:

Posting Komentar