Cara
Mudah Menghadapi Anak Pemarah
Tri Jumiati
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Anak pemarah merupakan
salah satu masalah yang biasanya harus dihadapi oleh para orangtua, karena pada
kenyataannya banyak anak yang selalu marah ketika keinginan atau permintaannya
tidak dituruti oleh orangtuanya. Para orangtua seharusnya bisa lebih sabar dan
dapat mengetahui dengan jelas apa yang diinginkan oleh anaknya, sehingga anak
tidak terbiasa untuk marah ketika keinginan atau permintaannya tidah terpenuhi.
Jika anak sedang marah karena
keinginannya tidak dituruti oleh orangtuanya, biasanya si anak akan melampiaskan
kemarahan dan kekesalannya dengan cara membanting pintu, melempar sesuatu,
menendang meja, mengacaukan segala hal dan berteriak-teriak penuh kemarahan.
Sebenarnya yang menyebabkan anak-anak
memiliki sifat pemarah salah satunya adalah anak tersebut memiliki keinginan
yang kuat untuk melakukan sesuatu dan permintaan yang kuat terhadap sesuatu
barang yang benar-benar diinginkan oleh si anak. Ketika orangtua tidak
memperbolehkan anak tersebut untuk melakukan sesuatu yang dia inginkan dan
tidak menuruti permintaan si anak, disaat itulah biasanya si anak akan marah
dan langsung melampiaskan kemarahannya terhadap sesuatu yang dia kehendaki.
Maka yang akan terjadi adalah si
anak akan melakukan seperti apa yang biasa dilakukannya dirumah. Ketika si anak
sedang sekolah, misalnya disaat dia menginginkan suatu barang seperti yang
sedang dibawa oleh temannya, dia akan bicara kepada gurunya bahwa dia juga
menginginkan barang tersebut, bahkan anak tersebut tidak segan akan langsung
merebut barang itu dari temannya. Ketika guru
melarang si anak untuk melakukan hal tersebut maka si anak pasti akan
marah. Contoh yang lain, misalnya si anak ingin melakukan sesuatu dan dilarang
oleh gurunya, maka yang akan dilakukan si anak adalah tetap melakukan hal
tersebut dan ketika guru memperingatkannya lagi maka si anak akan marah dan
akan langsung melampiaskan kemarahannya.
Untuk mengatasi hal tersebut yang
dapat dilakukan oleh orangtua adalah melatih dan membuat anak terbiasa untuk
jujur dan lebih terbuka terhadap apa yang sedang dipikirkan dan mencoba agar
anak mau menceritakan semua yang terjadi kepada orangtuanya. Jika anak sudah
terbiasa jujur dan terbuka maka sebagai orangtua kita juga akan lebih mudah
menasehati dan membuat si anak mengerti tentang apa yang seharusnya dilakukan
dan apa yang tidak seharusnya dilakukan.
Selain itu, ketika anak melakukan
kesalahan dan mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu atau menginginkan
suatu barang, sebaiknya sebagai orangtua kita harus memperingatkan kepada si
anak tentang akibat yang akan diterimanya jika dia melakukan suatu kesalahan.
Sebagai orangtua juga berusaha untuk tidak berkata kasar atau keras kepada anak
agar anak juga berusaha untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan
atau dicontohkan oleh orangtuanya. Jika anak sudah terbiasa terdidik seperti
itu dirumah, maka si anak juga akan melakukan hal yang sama di sekolah seperti
apa yang dilakukaknnya dirumah. Tidak hanya itu si anak juga akan melakukan hal
tersebut dimanapun dia berada.
0 komentar:
Posting Komentar