31.5.16

Pengalaman Menjadi Nasabah Bank Sampah

Tunjukkan Kepedulian Terhadap Lingkungan


Tri Jumiati
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Peduli terhadap lingkungan adalah salah satu kewajiban sebagai manusia dimana pun manusia itu berada. Maka dari itu, sebagai manusia saya wajib menjaga lingkungan sekitar saya dengan sebaik-baiknya. Di lingkungan sekitar pasti saya melihat sampah yaitu sampah yang dapat didaur ulang maupun sampah yang tidak dapat didaur ulang. Sampah yang tidak dapat didaur ulang misalnya seperti tisu, bungkus permen, dan sampah yang dapat di daur ulang misalnya seperti bungkus deterjen, bungkus minyak kemasan, maupun plastik berwarna putih dan botol air mineral.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menunjukkan bahwa sebagai manusia dapat menjaga lingkungan dengan baik agar lingkungan  tetap bersih, dan tidak tercemar oleh sampah. Lingkungan yang paling dekat dengan saya yaitu seperti lingkungan rumah atau tempat tinggal maupun lingkungan kampus. Langkah awal yang dapat  menunjukkan bahwa saya peduli terhadap lingkungan yaitu tidak membuang sampah sembarangan. Namun, kenyataannya saya masih saja kurang peduli terhadap lingkungan sekitar saya, misalnya saya  masih suka membuang bungkus permen dan botol minuman dengan begitu saja tanpa mengumpulkannya.
Maka sebab itu, saya berusaha memulai untuk perbaiki dan menunjukkan bahwa saya peduli dan dapat menjaga lingkungan sekitar saya untuk tetap bersih. Meskipun, kepedulian saya terhadap lingkungan tidak berawal dari diri saya sendiri, melainkan dari salah satu dosen saya yang mengajarkan mata kuliah Psikologi Lingkungan.
Maka sejak itulah saya mulai mengetahui bahwa ada tempat dimana tempat tersebut dipergunakan untuk mengumpulkan dan menerima sampah yang dapat didaur ulang tempat itu bernama “BANK SAMPAH”. Setelah itu, saya mendaftar menjadi nasabah bank sampah dan saya menunjukkan kepedulian saya terhadap lingkungan yaitu dengan cara saya tidak lagi membuang sampah sembarangan. Saya juga selalu mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang untuk disetor ke Bank Sampah.

Sejak saya menjadi nasabah Bank Sampah, saya rajin mengumpulkan sampah bungkus deterjen, bungkus minyak kemasan, kandus bekas dan botol minuman. Setelah  saya kumpulkan sampah  tersebut saya bersihkan dengan cara sampah bungkus deterjen, dan bungkus minyak kemasan saya gunting dan saya rapikan potongannya, lalu saya cuci bersih setelah itu saya jemur dibawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Setelah benar-benar kering saya rapikan dan saya masukan kedalam plastik.
Sedangkan kardus bekasnya hanya saya lipat dan saya masukkan ke dalam kardus yang lebih besar, dan sebagian ada juga yang saya masukkan ke dalam karung. Tidak jauh berbeda dengan sampah yang lain, botol minuman bekas juga hanya saya bersihkan dan saya pisahkan antar tutup dengan botolnya, lalu saya masukkan ke dalam kantong plastik yang berukuran besar.
Dari hal yang sederhana inilah, saya mulai belajar dan lebih mengedepankan rasa tanggungjawab terhadap diri sendiri, orang sekitar dan lingkungan, tidak hanya itu saja saya juga mulai mengetahui kewajiban saya sebagai manusia bahwa saya harus menjaga, melestarikan dan peduli terhadap lingkungan.
Ini adalah sebuah pembelajaran dan pengalaman yang berharga yang belum tentu saya dapatkan ditempat lain dan pengalaman ini juga belum pernah terfikirkan sebelumnya. Saya berharap semua ini saya lakukan bukan semata-mata hanya karena saya ingin mendapatkan nilai, atau hanya karena memenuhi kewajiban dan tugas yang diberikan oleh dosen saya. Semoga kegiatan dan tindakan ini dapat terus  berlanjut meskipun mata kuliah psikologi lingkungan telah selesai.






0 komentar:

Posting Komentar