Tunjukkan Kepedulian Terhadap Lingkungan
Tri Jumiati
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Peduli terhadap lingkungan adalah salah satu kewajiban sebagai manusia dimana pun manusia itu berada. Maka dari itu, sebagai manusia saya wajib menjaga lingkungan sekitar saya dengan sebaik-baiknya. Di lingkungan sekitar pasti saya melihat sampah yaitu sampah yang dapat didaur ulang maupun sampah yang tidak dapat didaur ulang. Sampah yang tidak dapat didaur ulang misalnya seperti tisu, bungkus permen, dan sampah yang dapat di daur ulang misalnya seperti bungkus deterjen, bungkus minyak kemasan, maupun plastik berwarna putih dan botol air mineral.
Banyak
cara yang dapat dilakukan untuk menunjukkan bahwa sebagai manusia dapat menjaga
lingkungan dengan baik agar lingkungan tetap bersih, dan tidak tercemar oleh sampah.
Lingkungan yang paling dekat dengan saya yaitu seperti lingkungan rumah atau
tempat tinggal maupun lingkungan kampus. Langkah awal yang dapat menunjukkan bahwa saya peduli terhadap lingkungan
yaitu tidak membuang sampah sembarangan. Namun, kenyataannya saya masih saja kurang
peduli terhadap lingkungan sekitar saya, misalnya saya masih suka membuang bungkus permen dan botol
minuman dengan begitu saja tanpa mengumpulkannya.
Maka
sebab itu, saya berusaha memulai untuk perbaiki dan menunjukkan bahwa saya peduli
dan dapat menjaga lingkungan sekitar saya untuk tetap bersih. Meskipun,
kepedulian saya terhadap lingkungan tidak berawal dari diri saya sendiri,
melainkan dari salah satu dosen saya yang mengajarkan mata kuliah Psikologi
Lingkungan.
Maka
sejak itulah saya mulai mengetahui bahwa ada tempat dimana tempat tersebut
dipergunakan untuk mengumpulkan dan menerima sampah yang dapat didaur ulang
tempat itu bernama “BANK SAMPAH”. Setelah itu, saya mendaftar menjadi nasabah
bank sampah dan saya menunjukkan kepedulian saya terhadap lingkungan yaitu dengan
cara saya tidak lagi membuang sampah sembarangan. Saya juga selalu mengumpulkan
sampah yang dapat didaur ulang untuk disetor ke Bank Sampah.
Sejak
saya menjadi nasabah Bank Sampah, saya rajin mengumpulkan sampah bungkus
deterjen, bungkus minyak kemasan, kandus bekas dan botol minuman. Setelah saya kumpulkan sampah tersebut saya bersihkan dengan cara sampah
bungkus deterjen, dan bungkus minyak kemasan saya gunting dan saya rapikan
potongannya, lalu saya cuci bersih setelah itu saya jemur dibawah sinar
matahari sampai benar-benar kering. Setelah benar-benar kering saya rapikan dan
saya masukan kedalam plastik.
Sedangkan
kardus bekasnya hanya saya lipat dan saya masukkan ke dalam kardus yang lebih
besar, dan sebagian ada juga yang saya masukkan ke dalam karung. Tidak jauh
berbeda dengan sampah yang lain, botol minuman bekas juga hanya saya bersihkan
dan saya pisahkan antar tutup dengan botolnya, lalu saya masukkan ke dalam
kantong plastik yang berukuran besar.
Dari
hal yang sederhana inilah, saya mulai belajar dan lebih mengedepankan rasa
tanggungjawab terhadap diri sendiri, orang sekitar dan lingkungan, tidak hanya
itu saja saya juga mulai mengetahui kewajiban saya sebagai manusia bahwa saya
harus menjaga, melestarikan dan peduli terhadap lingkungan.
Ini
adalah sebuah pembelajaran dan pengalaman yang berharga yang belum tentu saya
dapatkan ditempat lain dan pengalaman ini juga belum pernah terfikirkan
sebelumnya. Saya berharap semua ini saya lakukan bukan semata-mata hanya karena
saya ingin mendapatkan nilai, atau hanya karena memenuhi kewajiban dan tugas
yang diberikan oleh dosen saya. Semoga kegiatan dan tindakan ini dapat
terus berlanjut meskipun mata kuliah
psikologi lingkungan telah selesai.
0 komentar:
Posting Komentar