8.1.16

RINGKASAN ARTIKEL : PATAH HATI MENINGKATKAN RISIKO KEMATIAN



Sri Mulyaningsih
Universitas Proklamasi ’45 Yogyakarta

Patah hati adalah kondisi yang hampir semua orang pernah alami. Kondisi hati dimana perasaan kehilangan yang mendalam, dikarenakan ditinggal pasangan ataupun mengalami hal yang tidak mengenakan yang berakibat kesedihan yang mendalam. 

Beberapa ahli menemukan fakta yang menarik mengenai patah hati. Para peneliti mencatat bahwa, kadang-kadang, kesedihan dapat menyebabkan stres fisik tambahan dan juga bisa membuat orang kehilangan minat untuk makan atau lupa untuk minum obat. Dr Sunil Shah, penulis dan dosen senior di St George University of London, mengatakan, "Kita sering menggunakan istilah patah hati (broken heart) untuk menyebut rasa sakit akibat kehilangan orang yang kita cintai dan penelitian kami menunjukkan bahwa, rasa kehilangan dapat memiliki efek langsung pada kesehatan jantung (heart).
" Telah ada bukti dari studi sebelumnya  yang menunjukkan,  kehilangan pasangan dan kesedihan dapat menyebabkan perubahan dalam pembekuan darah, tekanan darah dan kontrol detak jantung, kata Dr Shah. "Selain itu, kami juga menemukan dalam studi lain, dalam beberapa bulan pertama setelah kematian, orang mungkin tidak konsisten minum obat rutin mereka, seperti obat penurun Kolesterol atau aspirin," tambahnya. Semua hal ini berkontribusi terhadap risiko serangan jantung atau kekambuhan penyakit kardiovaskular.
Dr Iain Carey, peneliti senior di universitas yang sama mengatakan, "Kami melihat peningkatan kejadian serangan jantung atau risiko stroke dalam waktu satu bulan setelah pasangan seseorang meninggal. Nampaknya, ini adalah hasil dari respon fisiologis yang buruk  terkait kesedihan yang akut." Dia juga menambahkan, "Pemahaman yang lebih baik dari faktor psikologis dan sosial terkait kejadian kardiovaskular akut, harus bisa mendorong kita mengupayakan pencegahan dan perawatan klinis yang lebih baik untuk orangtua kita yang sedang terguncang karena kehilangan pasangannya."
Terbukti bahwa keadaan psikis sangat mempengaruhi kondisi fisik kita. Menjaga keseimbangan antara keduanya amatlah susah, namun berfikir positif dan menjaga asupan serta berolahraga menjadi pilihan yang ringan yang mampu kita lakukan.
Sumber: Lily Turangan, Patah hati meningkatkan risiko kematian, KOMPAS, 13 Desember 2015, hal. 1

0 komentar:

Posting Komentar