Partisipasi Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan
ESSAY 3 PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Disusun oleh:
Nabila Tus Sangadah (21310410038)
Kelas Reguler
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta, M. A
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Sampah yaitu sesuatu yang tidak lagi
digunakan (dibuang) yang berasal dari sisah kegiatan manusia. Menurut World Health Organization (WHO), sampah merupakan sesuatu yang sudah tidak digunakan,
tidak dipakai, dan tidak disenangi atau sesuatau yang dibuang berasal dari
kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Sampah adalah sesuatu
yang tidak digunakan lagi, tidak
disenangi atau dibuang
yang berasal dari
kegiatan manusia dan
tidak terjadi dengan
sendirinya. Perilaku membuang sampah sembarangan berpotensi
mengakibatkan kerusakan pada lingkungan yang sangat berdampak pada
kondisi kesehatan masyarakat.
Perilaku
membuang sampah sembarangan pada masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yakni faktor sarana dan prasarana , tingkat pendidikan yang rendah , kurangnya kesadaran dan kurangnya
dukungan pemerintah desa
dalam pengolahan sampah. Sampah menjadi masalah di
lingkungan yang sampai saat ini masih terjadi dan harus dihadapi.
Mayoritas masyararakat di Indonesia . Kegiatan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang menghasilkan sampah membuat jumlah sampah
semakin menumpuk. Perilaku masyarakat
yang kurang peduli terhadap sampah membuat kondisi lingkungan menjadi tercemar.
Saat ini
lingkungan menjadi sebuah masalah yang
perlu mendapat perhatian dengan seksama dan cermat.
Partisipasi merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri tiap-tiap individu di dalamnya terdapat proses penekanan terhadap stimulus yang diterima atau dirasakan oleh alat indera individu dan proses ini selalu berlangsung setiap saat, karena dalam partisipasi itu merupakan aktivitas yang terintergrasi, maka seluruh yang ada dalam diri individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, kerangka acuan, dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu akan ikut berperan dalam persepsi tersebut (Walgito, 2003). Dalam pemanfaatan areal alam, ekowisata mempergunakan pendekatan pelestarian dan pemanfaatan. Kedua pendekatan ini dilaksanakan dengan menitikberatkan peles-tarian dibandingkan pemanfaatan. Berikut partisipasi yang saya lakukan di beberapa lokasi untuk melakukan membersihan sampah yang berserahkan.
Lokasi pertama, before-after yang saya lakukan dipantai
Cemara Sewu, di lakukan pada hari minggu, 23 Oktober 2022 setelah kegiatan
MAKRAB Psikologi. Saya membersihkan daerah pesisir pantai dan taman di
sekitarnya. Banyak sampah plastik, box makan, botol dll.
Lokasi kedua, before-after yang saya lakukan di
Stadion Maguwoharjo, saya lakukan pada pagi hari jam 08.00-09.30 pada hari
Kamis, 24 November 2022. Sampah di Stadion maguwoharjo sangatlah banyak
kemungkinan saya datang pagi jadi petugas pembersih lokasi belum datang ke
tempat.
Lokasi ketiga, yang saya lakukan di Bendungan
Tambakboyo, saya lakukan di hari yang sama dengan ke lokasi Stadion pada Kamis,
24 November 2022 dari pukul 10.00-11.00 siang.
Banyak sekali sampah berserahkan seperti sampah plastik sisa makanan, minumam
yang bersumber dari orang-orang yang datang ke tempat itu untuk mincing dan
olahraga.
Lokasi ke empat, yang saya lakukan di Kali yang ada di
belakang kost saya. Dilakukan pada hari jumat, 02 Desember 2022 pukul 13.00-14.30
Siang. Banyak sampah yang terbawa arus lalu tersangkut di pinggiran kali dan sebagian
orang ada yang membuang sampah ke kali.
Keberadaan sampah di kehidupan sehari-hari ini memang tidak pernah
lepas dari perilaku manusia yaitu membuang sampah
sembarangan. Perilaku ini tidak mengenal
tingkat pendidikan bahkan status sosial. Perilaku manusia yang sangat
tidak bertanggung jawab terhadap sampah yang
akan berpotensi menyebabkan pada kerusakan lingkungan. Perilaku manusia memanglah
semata-mata mengarah pada kepentingan pribadi dan kurang atau tidak mempertimbangkan kepentingan umum, maka dari
itu dapat diprediksi bahwa daya dukung
lingkungan alam akan semakin terkuras habis, sehingga akibatnya yang di
rasakan yaitu kerugian dan kerusakan lingkungan tidak dapat dihindarkan kembali.
Maka dari itu mulailah kesadaran pada diri masing-masing untuk menjaga
kebersihan lingkungan.
Daftar Pustaka
Nawawi, A. (2013).
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata pantai depok di desa kretek
parangtritis. Jurnal Nasional Pariwisata, 5(2), 103-109.
Marpaung, D. N., Iriyanti,
Y. N., & Prayoga, D. (2022). Analisis Faktor Penyebab Perilaku Buang Sampah
Sembarangan Pada Masyarakat Desa Kluncing, Banyuwangi. Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(1), 47-57.
0 komentar:
Posting Komentar