3.12.22

Partisipasi Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan

 Partisipasi Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan


ESSAY 3 PSIKOLOGI LINGKUNGAN 

Disusun oleh:

Nabila Tus Sangadah (21310410038)

Kelas Reguler

 

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M. A

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

 


            Sampah yaitu sesuatu yang tidak lagi digunakan (dibuang) yang berasal dari sisah kegiatan manusia. Menurut World Health Organization (WHO), sampah  merupakan sesuatu yang sudah tidak digunakan, tidak dipakai, dan tidak disenangi atau sesuatau yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan  lagi,  tidak  disenangi  atau  dibuang  yang  berasal  dari  kegiatan  manusia  dan  tidak  terjadi  dengan  sendirinya. Perilaku membuang sampah sembarangan berpotensi mengakibatkan kerusakan pada lingkungan yang sangat berdampak  pada  kondisi  kesehatan  masyarakat.

            Perilaku membuang sampah sembarangan pada masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor sarana  dan  prasarana , tingkat  pendidikan yang  rendah , kurangnya kesadaran dan  kurangnya  dukungan  pemerintah  desa  dalam  pengolahan  sampah. Sampah menjadi masalah  di  lingkungan  yang  sampai saat ini masih terjadi dan harus dihadapi. Mayoritas masyararakat di Indonesia . Kegiatan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari  yang menghasilkan sampah membuat jumlah sampah semakin menumpuk. Perilaku masyarakat  yang kurang peduli terhadap sampah membuat kondisi lingkungan menjadi tercemar. Saat  ini  lingkungan  menjadi sebuah masalah  yang  perlu mendapat perhatian dengan seksama dan cermat.

Partisipasi merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri tiap-tiap individu di dalamnya terdapat proses penekanan terhadap stimulus yang diterima atau dirasakan oleh alat indera individu dan proses ini selalu berlangsung setiap saat, karena dalam partisipasi itu merupakan aktivitas yang terintergrasi, maka seluruh yang ada dalam diri individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, kerangka acuan, dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu akan ikut berperan dalam persepsi tersebut (Walgito, 2003). Dalam pemanfaatan areal alam, ekowisata mempergunakan pendekatan pelestarian dan pemanfaatan. Kedua pendekatan ini dilaksanakan dengan menitikberatkan peles-tarian dibandingkan pemanfaatan. Berikut partisipasi yang saya lakukan di beberapa lokasi untuk melakukan membersihan sampah yang berserahkan.

Lokasi pertama, before-after yang saya lakukan dipantai Cemara Sewu, di lakukan pada hari minggu, 23 Oktober 2022 setelah kegiatan MAKRAB Psikologi. Saya membersihkan daerah pesisir pantai dan taman di sekitarnya. Banyak sampah plastik, box makan, botol dll.

 


Lokasi kedua, before-after yang saya lakukan di Stadion Maguwoharjo, saya lakukan pada pagi hari jam 08.00-09.30 pada hari Kamis, 24 November 2022. Sampah di Stadion maguwoharjo sangatlah banyak kemungkinan saya datang pagi jadi petugas pembersih lokasi belum datang ke tempat.

 


Lokasi ketiga, yang saya lakukan di Bendungan Tambakboyo, saya lakukan di hari yang sama dengan ke lokasi Stadion pada Kamis, 24 November 2022  dari pukul 10.00-11.00 siang. Banyak sekali sampah berserahkan seperti sampah plastik sisa makanan, minumam yang bersumber dari orang-orang yang datang ke tempat itu untuk mincing dan olahraga.

 


Lokasi ke empat, yang saya lakukan di Kali yang ada di belakang kost saya. Dilakukan pada hari jumat, 02 Desember 2022 pukul 13.00-14.30 Siang. Banyak sampah yang terbawa arus lalu tersangkut di pinggiran kali dan sebagian orang ada yang membuang sampah ke kali.

 


Keberadaan sampah di kehidupan sehari-hari ini memang tidak pernah lepas  dari  perilaku manusia yaitu membuang sampah sembarangan. Perilaku ini tidak mengenal  tingkat pendidikan bahkan status sosial. Perilaku manusia yang sangat tidak bertanggung  jawab terhadap sampah yang akan berpotensi menyebabkan pada kerusakan lingkungan. Perilaku manusia memanglah semata-mata mengarah pada kepentingan pribadi dan kurang atau tidak  mempertimbangkan kepentingan umum, maka dari itu dapat diprediksi bahwa daya dukung  lingkungan alam akan semakin terkuras habis, sehingga akibatnya yang di rasakan yaitu kerugian dan kerusakan lingkungan tidak dapat dihindarkan kembali. Maka dari itu mulailah kesadaran pada diri masing-masing untuk menjaga kebersihan lingkungan.

 

Daftar Pustaka

Nawawi, A. (2013). Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata pantai depok di desa kretek parangtritis. Jurnal Nasional Pariwisata5(2), 103-109.

Marpaung, D. N., Iriyanti, Y. N., & Prayoga, D. (2022). Analisis Faktor Penyebab Perilaku Buang Sampah Sembarangan Pada Masyarakat Desa Kluncing, Banyuwangi. Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat13(1), 47-57.

0 komentar:

Posting Komentar