11.5.22

Sempitnya Mata Dan Luasnya Telinga Dalam Menilai Kinerja

 SEMPITNYA MATA DAN LUASNYA TELINGA DALAM MENILAI KINERJA


Oleh: Humairah Natsir

Program Studi Psikologi Umum

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

2022


Essai ini dibuat untuk memenuhi persyaratan UTS mata kuliah Psikologi Industri Organisasi

Dosen Pengampu: Ibu Dr. Arundati Shinta, M.A.


     Penilaian kinerja merupakan aktivitas rutin yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan membandingkan hasil kerja dari standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian kinerja ini biasanya dilakukan oleh atasan atau rekan kerja yang telah diamanahkan. Aktivitas rutin ini biasanya dilakukan sebelum akhir tahun kepada para karyawan dalam sebuah perusahaan. Penghargaan yang diberikan kepada karyawan melalui penilaian ini dapat menjadi motivasi bagi karyawan, sehingga karyawan bisa lebih giat dan bersemangat dalam kerja. yakin hal ini akan menjadi dorongan bagi perusahaan untuk maju. Salah satu Kriteria penilaian adalah hasil kerja individu.
     Adapun tujuan yang dilakukan adalah untuk mewujudkan perusahaan sehingga dapat meminimalkan kesalahan-kesalahan yang terjadi sebelumnya agar tidak terulang lagi, meningkatkan mutu perusahaan, dan juga untuk memberikan penghargaan terhadap karyawan.
     Penilai yang tidak mengetahui karakter karyawan tentunya akan kesulitan menilai kriteria ini. Dalam menilainyapun ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan penilai. Hal yang biasa dijumpai adalah sisi lain penilaian, jika tidak menyukai karyawan X maka akan berdampak buruk, padahal karyawan sudah berusaha semaksimal mungkin dan hasilnya baik. Bisa juga karena pembisik yang mempengaruhi penilaian dalam penilaian, sehingga tidak mampu lagi menilai untuk menilai kriteria kerja karyawan. Penilai akan menerima tanggapan dari pembisik tersebut. Padahal telah memberikan mata ketiga agar memudahkan dan menjadi bukti atau data pendukung dalam menilai karyawan. 
     Karyawan yang mendapatkan penilaian buruk namun hasil kerjanya baik, tentunya akan mendapatkan tekanan dalam bekerja. Di mana karyawan yang memiliki kinerja baik tidak lagi dihargai, sehingga mental karyawan pun menjadi taruhannya. Jika telah terjadi hal seperti ini, tidak sedikit karyawan yang lebih memilih mundur dari pekerjaan. Mundurnya karyawan dengan kinerja baik dari pekerjaan akan membuat perusahaan mengalami kerugian. Penilaian kinerja pun tidak bisa mencapai tujuan. 
Penilaian kinerja penting dalam sebuah perusahaan, namun harus dilakukan dengan cara yang benar-benar tepat sesuai dengan keadaan karyawan. Di mana karyawan mendapatkan keadilan, kegiatan mencapai tujuan, dan evaluasi perusahaan yang dapat menunjang kemajuannya. 


Referensi:
https://www.linovhr.com/masalah-umum-pada-performance-appraisal/ 
https://www.kajianpustaka.com/2020/03/penilaian-kinerja-pengertian-tujuan-kriteria-dan-metode.html?m=1 
https://swa.co.id/swa/my-article/column/fenomena-kesalahan-pe

0 komentar:

Posting Komentar