6.5.22

PENYESUAIAN ANTARA KEMAMPUAN DENGAN POSISI KERJA

 

PENYESUAIAN ANTARA KEMAMPUAN DENGAN POSISI KERJA

Oleh:

Alfiantika Pratiwi (21310410094)

Kelas A (Reguler)

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A

Psikologi Industri dan Organisasi (Essay 2)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Semester Genap T.A 2021/2022

 

Kemampuan menurut (Gibson, et al., 2008) merupakan sifat yang dibawa sejak lahir atau dipelajari yang memungkinkan individu menyelesaikan tugasnya. Sedangkan menurut (Robbin & Stepen, 2006) bahwa kemampuan merupakan kapaitas individu dalam menjalankan tugas pekerjaan. Kecerdasan dan keterampilan  seseorang menunjukkan bahwa seseorang itu mempunyai kemampuan dalam bekerja. Kemampuan itu berhubungan erat dengan kemampuan secara fisik maupun mental yang dimiliki seseoranng untuk melaksanakan pekerjaan. Individu yang tidak bisa memecahkan sebuah masalah yang sedang dihadapi maka individu akan dianggap tidak sungguh-sunggu dalam melaksanakan pekerjaannya.

Adapun macam-macan kemampuan kerja yang dibagi menjadi dua, yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual merupakan kemampuan yang ada dalam diri individu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas, seperti penalaran, mental, dan pemecahan masalah. Salah satu untuk mengetahui kemampuan intelektual dengan menggunakan tes IQ. Sementara kemampuan fisik merupakan kemampuan individu yang dalam menyelesaikan pekerjaan berhubungan dengan kekuatan stamina, kecekatan, fisik, dan bakat-bakat yang membutuhkan kemampuan fisik (Robbins & Judge , 2008).

            Posisi atau penempatan dilakukan setelah terlaksananya fungsi rekruitmen. Fungsi rekruitmrn merupakan fungsi yang terpenting dalam manajemen sumber daya manusia, karena tersedia atau tidaknya pekerjaan dalam jumlah dan kualitas dengan kebutuhan, dan diterima atau tidaknya penermpatan seseorang pada posisi tertentu sangat ditentukan oleh seleksi dan penempatan ini. Menurut  (Siswanto, 1987) penempatan merupakan proses pemberian tuga dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus seleksi sesuai ruang lingkup yang sudah ditentukan. Sistem penempatan harus dirancang dan diatur dalam beberapa panduan atau kombinasi guna mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan atau organisasi. Sistem penempatan harus didesain untuk menyelesaikan tuga dan pekerjaan tertentu, jika pekerjaan dianggap sulit atau ruwet maka sistem penempatan tersebut dimodifikasi yang sesuai dengan karyawan. Adapun faktor yang harus dipenuhi karyawan dalam penempatan karyawan, yaitu:

1. Faktor prestasi

Prestasi akademik selama mengikuti pendidikan sebelumnya harus dipertimbangkan, khususnya penempatan untuk menyelesaikan pekerjaan.

2. Faktor pengalaman

Hal ini perlu dipertimbangkan karena makin lama seseorang bekerja, maka semakin banyak pengalaman yang dimiliki.

3. Faktor kesehatan fisik dan mental

Biasanya karyawan akan diadakan tes atau uji kesehatan oleh dokter yang ditunjuk

4. Faktor status perkawinan

Status perkawinan juga tak kalah penting dan juga perlu dipertimbangkan menggingat banyak merugikan terutama bagi pegawai wanita.

Bahwa pengaruh kemampuan dengan pengalaman kerja terhadap kinerja menunjukkan bahwa kemampuan, pengalaman, berpengaruh signifikan terhadap penempatan seorang karyawan. Jika terdapat karyawan yang mempunyai keterbatasan secara fisik namun memiliki keunggulan dan bidang lain, penempatan sesuai kemampuannya merupakan salah satu solusi untuk mengoptimalkan kinerja karyawan tersebut. Begitulah pentingnya kesesuaian antara kemampuan, kapasitas, keunggulan, dan bakat dengan posisi kerja yang dipercayakan padanya.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Gibson, James, L., M, J., Ivancevich, H, J., Donnelly, & Jr. (2008). Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Erlangga.

Muttakin, M. F. (2020). Pengaruh Kemampuan dan Pengetahuan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Penempatan Karyawan pada PT. Duta Lintas Nusa Cabang Surabaya. 16-52.

Robbin, & Stepen, P. (2006). Perilaku Organisasi . Jakarta : Gramedia.

Robbins, & Judge . (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta : Prenhallindo .

Siswanto, B. (1987). Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.

 

Sumber Gambar : 

https://www.simulasikredit.com/bagaimana-agar-tetap-termotivasi-untuk-bekerja-keras/ 

0 komentar:

Posting Komentar