18.5.22

PENTING NYA SALING PEDULI DI DALAM SUATU KELUARGA

NAMA : ADE DIAH PALUPI NIM : 213104100081 PRODI: PSIKOLOGI UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI SOSIAL 2022 PENTING NYA SALING PEDULI DI DALAM SUATU KELUARGA Sering sekali saya melihat banyak orang yang tidak dapat bercerita /berbagi pendapat/berbagi keluh kesah bersama keluarga . Alasan nya mungkin akan beraneka ragam yang menyebabkan hal itu bisa terjadi. Tentu saja hal ini sangatlah berpengaruh di dalam keadaan mental seseorang ketika mereka tidak memiliki rasa kenyamanan rasa kepercayaan untuk bercerita ke keluarga mereka sendiri.mereka cenderung akan memendam atau menahan keluh kesah mereka . Hal ini dapat di di selesaikan atau dapat di uraikan menggunakan teori HIERARCHIES OF NEEDS oleh abraham malow. Dalam teri ini abraham maslow lah yang mengemukakan bahwa setiap manusia atau individu di motivasi oleh ke -5 kategori dasar kebutuhan yaitu : fisiologis, keamanan’cinta’harga diri dan aktualisasi diri. Maslow mengusulkan bahwa kebutuhan manusia dapat diatur kedalam hierarki. Menurut maslow,ketika kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi makan kebuuhan berikutnya pada hierarki menjadi fokus perhatian kita. 1. FISIOLOGI Maslow menganggap kebutuhan fisiologis sebagai kebutuhan kita yang paling esensial. Jika seseorang kekurangan lebih dari satu kebutuhan, mereka cenderung mencoba memenuhi kebutuhan fisiologis ini terlebih dahulu. Misalnya, jika seseorang sangat lapar, sulit untuk fokus pada hal lain selain makanan. cara untuk merealisasikan teadap masalh utama di paragraf pertama salah satu nya adalah dengan MAKAN BERSMA KELUARGA pada momen ini manusia cenderung dapat bebas untuk berbicara dengan nyaman kepada keluarga nya karna menimbulkan rasa kekeluargaan saat sedang makan bersama. 2. KEAMANAN Setelah kebutuhan fisiologis manusia terpenuhi, kebutuhan berikutnya yang muncul adalah lingkungan yang aman. Kebutuhan akan rasa aman kita terlihat bahkan di awal masa kanak-kanak, karena anak-anak memiliki kebutuhan akan lingkungan yang aman dan dapat diprediksi dan biasanya bereaksi dengan rasa takut atau cemas ketika hal ini tidak terpenuhi. 3. CINTA DAN KEPEMILIKAN Dalam konteks permasalahan di atas di saat kita melakukan kegiatan makan bersama keluarga kita akan memiliki rasa cinta epada kehadiran keluarga serta menimbulkan rasa memiliki keluarga.hal ini sangat penting sekali dalam sutau keluarga. para peneliti terus mengeksplorasi bagaimana kebutuhan cinta dan rasa memiliki berdampak pada kesejahteraan. Misalnya, memiliki hubungan sosial terkait dengan kesehatan fisik yang lebih baik dan, sebaliknya, merasa terisolasi (yaitu memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi) memiliki konsekuensi negatif bagi kesehatan dan kesejahteraan. 4. MENGHARGAI Kebutuhan harga diri kita melibatkan keinginan untuk merasa baik tentang diri kita sendiri. . Yang pertama melibatkan perasaan percaya diri dan perasaan baik tentang diri sendiri. Komponen kedua melibatkan perasaan dihargai oleh orang lain; yaitu, merasa bahwa pencapaian dan kontribusi kita telah diakui oleh orang lain. Ketika kebutuhan penghargaan orang terpenuhi, mereka merasa percaya diri dan melihat kontribusi dan pencapaian mereka sebagai sesuatu yang berharga dan penting. Namun, ketika kebutuhan penghargaan mereka tidak terpenuhi, mereka mungkin mengalami apa yang disebut psikolog Alfred Adler sebagai "perasaan rendah diri". 5. AKTUALISASI DIRI Aktualisasi diri mengacu pada perasaan terpenuhi, atau perasaan bahwa kita hidup sesuai dengan potensi kita. Salah satu fitur unik dari aktualisasi diri adalah terlihat berbeda untuk setiap orang. Untuk satu orang, aktualisasi diri mungkin melibatkan membantu orang lain; untuk orang lain, itu mungkin melibatkan pencapaian di bidang artistik atau kreatif. Pada dasarnya, aktualisasi diri berarti perasaan bahwa kita melakukan apa yang kita yakini seharusnya kita lakukan. DAFTAR PUSTAKA Modell, Harold, dkk. " Pandangan Seorang Fisiolog tentang Homeostasis ." Kemajuan dalam Pendidikan Fisiologi , vol. 39, tidak. 4, 1 Desember 2015, doi:10.1152/advan.00107.2015 Tay, Louis, dan Ed Deiner. " Kebutuhan dan Kesejahteraan Subyektif di Seluruh Dunia ." Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial , vol. 101, tidak. 2, 2011, hlm. 354-365., doi:10.1037/a0023779

0 komentar:

Posting Komentar