7.5.22

LANGKAH PEMERINTAH MELAKSANAKAN VAKSINASI MELALUI SENIMAN DAERAH

 

PSIKOLOGI SOSIAL

ESSAY 1

Meme Normasari (21310410088)

Kelas Reguler

 

Dosen Pengampu:

Dr.Arundati Shinta,M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


    Pandemi covid-19 terjadi di seluruh dunia sejak akhir tahun 2019. Pemerintah Indonesia menetapkan covid-19 sebagai wabah bencana non-alam yang berkelanjutan dan perlu penaganan yang lebih serius. Pandemi ini menyebabkan jutaan orang meninggal dunia dalam sehari. Di Indonesia, kasus covid-19 selalu mengalami lonjakan dengan kasus kematian mencapai 104 ribu jiwa di bulan Agustus 2021. Lonjakan kasus diakibatkan adanya varian baru dari virus ini  yaitu varian delta yang enam kali lebih cepat bermutasi. Pemerintah selalu menghimbau masyarakat agar tidak lengah dan menerapkan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas). Tidak cukup dengan melakukan 5M pemerintah mengadakan wacana untuk memberikan vaksinasi secara gratis untuk seluruh rakyat Indonesia dengan tujuan menekan dan memutus penyebaran mata rantai virus corona.

    Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang dapat merangsang pembentukan imunitas di dalam tubuh manusia. Sasaran vaksinasi pertama diberikan pada tenaga kesehatan dan pelayanan publik. Pemerintah menargetkan 75% masyarakat Indonesia telah divaksin. Program vaksinasi menimbulkan banyak permasalahan di masyarakat. Banyak pro maupun kontra terkait program vaksinasi ini. Kurangnya edukasi dan simpang siur berita tentang penyebaran covid-19 menyebabkan masyarakat enggan dan menolak untuk vaksinasi.

Beberapa faktor terkait yang memengaruhi ketidakpercayaan masyarakat terhadap vaksin covid-19, yaitu;

  1. Keengganan untuk mendapatkan vaksinasi karena takut akan efek samping yang serius 
  2. Persepsi ketidakpercayaan pada pembuat vaksin atau meragukan kemampuan perusahaan farmasi untuk membuat dan mendistribusikan vaksin covid-19 yang aman dan efektif
  3. Terkikisnya kepercayaan masyarakat terhadap akibat terfragmentasi nya  informasi yang menyebar selama pandemi covid-19
  4. Kepercayaan pada pembuat kebijakan (pemerintah) juga dapat memengaruhi persepsi publik tentang manfaat vaksin covid-19
  5. Penerimaan sosial dari teman sebaya atau anggota jejaring sosial mempengaruhi tingkat kepercayaan individu terhadap manfaat vaksin

    Membangun kepercayaan publik terhadap vaksinasi bukan pekerjaan yang mudah. Untuk itu, diperlukan komunikasi publik yang baik dalam menyampaikan informasi, mengedukasi dan mempersuasi agar mematuhi protokol kesehatan dan bersedia untuk divaksin. Jika informasi yang disampaikan oleh pemerintah sudah jelas maka masyarakat akan yakin dan tidak kebingungan serta tidak perlu lagi mencari-cari sumber informasi lain

 

Daftar Pustaka

Astriana Baiti. 2021. "Informasi Vaksin Di Media Sosial Dan Program Vaksin Covid-19: Langkah Apa            Yang Dapat Dilakukan Oleh Pemerintah Republik Indonesia?".                                                                 http://www.journal.iaisambas.ac.id/index.php/Cross-Border/article/view/635/505. diakses tanggal          5 Mei 2022.

Yulia Emma Sigalingging, Aris Prio Agus Santoso. 2021. "Analisis Yuridis Pengaturan Sanksi Bagi                 Penolak Vaksinasi Covid-19". http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/article/view/2192         /1795. diakses taggal 6 Mei 2022.

Susi Artuti Erda Dewi. 2021. "Komunikasi Publik Terkait Vaksinasi Covid 19".                                                  http://jurnal.payungnegeri.ac.id/index.php/healthcare/article/view/119. diakses tanggal 7 Mei                   2022.

0 komentar:

Posting Komentar