18.5.22

Kebersamaan dan Kebutuhan Keluarga Dari Pandangan Teori Hierarchies Of Needs (Maslow)


 

Psikologi Sosisal

Oleh :

Ahmat Ramadanil (21310410077)

Kelas Reguler A

Karya ini Untuk Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial 2022

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M. A

Semester Genap T.A 2021/2022

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


 

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Menurut Abraham Maslow kebutuhan dasar manusia terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan dan keselamatan, kebutuhan mencintai dan dicintai, kebutuhan harga diri, dan kebutuhanaktualisasi diri. Demensia merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami penurunan atau gangguan kognitif yang terjadi secara perlahan yang pada akhirnya akan mengalami penurunan kemampuan sehingga dapat mengganggu aktivitas dan menyebabkan kurang terpenuhinya kebutuhan dasar pada lansia seiring dengan bertambahnya usia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai frekuensi dari pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada lansia demensia diPosyandu lansia Kelurahan Tembalang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 176menggunakan total sampling, besar sampel 32 orang. Analisa data menggunakan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan fisiologis sebanyak 59,4% terpenuhi, kebutuhan keamanan dan keselamatan sebanyak 56,2% tidak terpenuhi, kebutuhan mencintai dan dicintai sebanyak 56,2% terpenuhi, kebutuhan harga diri sebanyak 59,4% terpenuhi dan kebutuhan aktualisasi diri sebanyak 46,9% tidak terpenuhi. Dibutuhkan peran keluarga sebagai support system  dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia pada lansia demensia oleh keluarga di Posyandu lansia Kelurahan Tembalang.

Penuaan penduduk telah berlangsung secara pesat terutama di negara berkembang pada dekade pertama abad Millennium ini. Pada saat ini penduduk lanjut usia di Indonesia telah mengalami peningkatan dari sebelumnya yaitu berjumlah sekitar 24 juta dan tahun 2020 diperkirakan akan meningkat sekitar 30-40 juta jiwa (Komnaslansia, 2011). Meningkatnya populasi ini akan dapat menimbulkan munculnya masalah ±masalah penyakit pada usia lanjut. Menurut Departemen Kesehatan tahun 1998, terdapat 7,2 % populasi usia lanjut 60 tahun keatas untuk kasus demensia. Kira ±kira sebanyak 5 % usia lanjut 65 ±  70 tahun menderita demensia dan akan meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun mencapai lebih 45% pada usia diatas 85 tahun (Nugroho, 2008). Lansia adalah tahap akhir dari siklus hidup manusia, dimana manusia tersebut pastinya akan mengalami perubahan baik secara fisik maupun mental. Proses penuaan merupakan proses alami yang dapat menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada pada jaringan tubuh yang dapat mempengaruhi fungsi, kemampuan badan dan jiwa (Setiati dkk, 2000). Proses penuaan otak yang merupakan bagian dari proses degenerasi menimbulkan berbagai gangguan neuropsikologis. Salah satu masalah kesehatan yang paling umum terjadi pada kelompok lansia adalah demensia.  Demensia merupakan suatu gangguan fungsi daya ingat yang terjadi perlahan ±  lahan, dan dapat mengganggu kinerja dan aktivitas kehidupan sehari ±  hari orang yang terkena. Gangguan kognitif (proses berpikir) tersebut adalah gangguan mengingat jangka pendek dan mempelajari hal ±  hal baru, gangguan kelancaran berbicara (sulit menyebutkan nama benda dan mencari kata ±  kata untuk diucapkan), keliru mengenai tempat - waktu ±  orang atau benda, sulit hitung menghitung, tidak mampu lagi membuat rencana, mengatur kegiatan, mengambilkeputusan, dan lain ±  lain (Sumijatun dkk, 2005). Menurut Abraham Maslow, individu dapat sehat optimal apabila kebutuhan dasarnya dapat terpenuhi yang mencakup kebutuhan fisik, keamanan dan kenyamanan, cinta dan kasih sayang, harga diri serta aktualisasi diri (Sumijatun dkk, 2005). Lansia demensia mengalami peningkatan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dan aktifitas sehari ±  hari. Peran keluarga disini sangat penting karena keluarga merupakan sumber dukungan terbesar yang berguna untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia pada lansia.

 Permasalahan

Apakah kebutuhan manusia itu berjenjang? Teori Motivasi Maslow menjawab 'ya'. Abraham Maslow mengatakan bahwa ada 5 jenjang kebutuhan manusia.

1. Jenjang pertama adalah kebutuhan dasar seperti udara, air, makanan, pakaian, istirahat dan kebutuhan dasar lainnya.

2. Jenjang kedua adalah rasa aman- jaminan kerja, jaminan kesehatan, jaminan keamanan dari pencurian, dan jaminan keamanan lainnya.

3. Jenjang ketiga, adalah cinta atau kasih, yaitu rasa dicintai dan dimiliki oleh keluarga.

4. Jenjang keempat adalah 'esteem', yaitu harga diri, rasa percaya diri, penghargaan dari orang lain atas prestasi yang dicapai.

5. Jenjang kelima adalah aktualisasi diri, yaitu kondisi di mana orang bisa berkreasi, memecahkan masalah, menerima fakta apa adanya, dan menerima kondisi orang lain.

Pustaka Yang Mendukung

Teori Motivasi Maslow mengatakan bahwa bila seseorang sudah mendapatkan kebutuhan dasar (jenjang pertama), maka ia tidak akan termotivasi melakukan sesuatu kalau motivatornya adalah kebutuhan dasar; ia hanya termotivasi kalau motivatornya adalah kebutuhan jenjang-kedua. Bila kebutuhan lapisan kedua terpenuhi, ia tidak akan termotivasi mengerjakan sesuatu kalau motivatornya adalah kebutuhan jenjang-kedua. Demikian seterusnya sampai seseorang mencapai kebutuhan yang paling tinggi, yaitu aktualisasi diri. Kelihatannya Teori Motivasi Maslow benar. Fakta-fakta di lapangan seolah-olah menunjukkan demikian.

 Daftar Pustaka

Dwiyani Kartikasari Fitria Handayani, 2012. " Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia Pada Lansia Demensia Oleh Keluarga " , http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing, https://www.putra-putri-indonesia.com/teori-motivasi-maslow.html#:~:text=Teori%20Motivasi%20Maslow%20mengatakan%20bahwa,motivatornya%20adalah%20kebutuhan%20jenjang%2Dkedua, diakses pada tanggal 18 Mei 2022 pukul 09.13 WIB.

0 komentar:

Posting Komentar