( Oleh : Fika Yuliyanti)
Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas. Rantai penyebaran Covid-19 yang meroket tajam membuat sebagian besar masyarakat harus menghentikan dan mengubah aktivitasnya menjadi #dirumahaja. Anak-anak sekolah yang biasanya melakukan kegiatan belajar mengajar dikelas bersama gurunya, kini harus belajar menggunakan media elektronik dari rumah. Begitu juga para pekerja yang harus mengerjakan deadline pekerjaannya dari rumah atau yang lebih dikenal dengan nama (Work From Home).
Apa itu Work From Home dan Kapan Konsep dari Work From Home ini terbentuk?
Work From Home atau disingkat WFH berarti pekerjaan dilakukan dari rumah. Work from home banyak diartikan sebagai cara kerja karyawan atau pekerja yang bekerja di luar kantor, entah bekerja dari rumah, restoran atau cafe sesuai dengan keinginan dari karyawan atau pekerja tersebut. WFH membuat fleksibilitas menjadi lebih tinggi yang membuat karyawan dapat mengimbangi kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Konsep Work From Home (WFH) pada dasarnya sudah tercetus ketika revolusi industri 4.0 dimulai, di mana mesin dan teknologi canggih dengan konsep otomatisasi sudah diandalkan dalam proses produksi barang serta segala kebutuhan dapat dipenuhi melalui digitalisasi.
Kedengarannya menyenangkan bukan bekerja dari rumah? Kita tidak perlu bermacet-macetan dijalan untuk berangkat ke kantor, tidak perlu duduk begitu lama di kursi sambil melihat layar komputer. Padahal, banyak pekerja yang merasa WFH (Work From Home) ini sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan, salah satunya adalah karena banyak perusahaan harus menghentikan aktivitas layanan dan produksinya, sehingga pemberhentian dan pengurangan pekerja banyak dilakukan dalam rangka menekan kerugian perusahaan. Hal ini yang menyebabkan pekerja merasa was-was dan tidak tenang, perasaan tidak tenang ini sebagian disebabkan karena ketakutan pekerja tentang kemungkinan kehilangan pekerjaan karena adanya pengurangan, sebagian lagi karena tertundanya promosi, naik jabatan, atau pendapatan perbulannya yang berkurang dari biasanya.
Selain itu diberlakukannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang di tetapkan oleh pemerintah menyebabkan pekerja yang biasanya aktif dari satu tempat ke tempat lainnya menjadi tidak bisa pergi sama sekali bahkan merasa seperti terkurung didalam rumah, hal ini juga yang menyebabkan pekerja merasa ketakutan dan kesepian. Perasaan-perasaan negatif inilah yang sangat berdampak terhadap kesehatan baik mental maupun psikologis pekerja. Misal dampak dari perasaan tidak tenang yang berlarut-larut dan terus-menerus tanpa ada bantuan dari profesional tentu bisa menyebabkan pekerja mengalami gangguan; cemas, depresi, stres, perasaan tidak berharga, putus asa, berkurangnya rasa percaya diri, tekanan darah tinggi dan gangguan-gangguan lebih parah lainnya.
Lalu apa saja tips agar pekerja tetap produktif dimasa WFH akibat pandemi Covid-19 ini?
1. Ruang Kerja
Untuk menciptakan kenyamanan saat bekerja dari rumah, kita harus menata ruang kerja yang nyaman dan kondusif. Bila perlu, sulaplah satu ruangan di rumah menjadi kantor pribadi agar tidak terganggu suara keributan di luar.
2. Membuat Daftar Prioritas
Cara membuat WFH menjadi lebih efektif berikutnya adalah dengan membuat daftar prioritas. Kita bisa saja menghabiskan waktu bekerja untuk hal-hal yang benar-benar penting. Daftar prioritas akan memperjelas apa sebenarnya yang ingin dicapai dalam jangka panjang maupun pendek.
3. Ambil Waktu Untuk Beristirahat
Tips selanjutnya agar kita bisa tetap produktif selama menjalankan WFH adalah dengan mengambil waktu untuk jeda. Terkadang, bertugas dari rumah membuat pekerja enggan mengambil waktu istirahat.
SUMBER PUSTAKA
https://corona.kendalkab.go.id/berita/profil/kenalan-dengan-covid-19
https://glints.com/id/lowongan/tips-produktif-wfh/#.Yn0AyreyRPw
0 komentar:
Posting Komentar