Semester Genap T.A 2021/2022
Oleh : Satria Rahman Nasution (21310410087)
Kelas Regular
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta,
M.A.
Suatu ketika saya membaca sebuah berita di internet bahwa raksasa teknologi yakni Facebook, nantinya akan mengubah nama perusahaannya menjadi Metaverse. Seperti yang kita ketahui, Meta yang dulunya bernama Facebook ini tengah berfokus untuk membangun "metaverse" versinya. Bahkan tak tanggung-tanggung, perusahaan ini mau merogoh kocek hingga US$ 50 juta demi meneliti dan mempersiapkan Metaverse serta merekrut 10 ribu karyawan baru di Uni Eropa untuk mengembangkan teknologi baru ini. Metaverse merupakan game charger teknologi. Sebut saja Fortune, ya, media ternama tersebut menyebutkan bahwa Metaverse akan menggiring, dan mengubah cara berinteraksi orang-orang secara online. Konsep Metaverse sendiri merupakan ruang virtual yang dimana mereka akan saling terhubung. Di ruang virtual tersebut, seseorang bisa berbelanja, membuka toko, serta menjelajah dengan pengguna internet lainnya yang tidak berada pada ruang fisik yang sama dengan orang tersebut.
Dengan
kemunculan Metaverse ini, maka diperkirakan
makin banyak perusahaan yang menawarkan fleksibilitas bagi karyawan yang berkeinginan
bekerja dari jarak jauh. Sistem tradisional bekerja di kantor akan makin mulai
ditinggalkan selama 2022. Sistem bekerja yang makin digital dan fleksibel akan
tetap berlanjut dengan beragam penunjang teknologi terbaru, seperti Metaverse.
Setidaknya terdapat tiga tren dalam sistem bekerja di tahun depan.
Pertama, penggunaan teknologi Metaverse
mengubah ruang kerja. Metaverse akan menjadi masa depan teknologi. Jadi,
teknologi ini juga akan menunjang pekerjaan di masa depan. Hal ini bisa berupa ruang
konferensi dan kantor yang dirancang khusus, memicu kreativitas, dan mendorong
koneksi pendingin air di lingkungan hybrid.
Kedua, pola bekerja secara hybrid
working yang fleksibel akan makin masif tahun depan. Perihal ini, akan
banyak perusahaan-perusahan menerapkan pola bekerja hibrida dan membutuhkan
perencanaan untuk memastikan itu benar-benar bekerja baik bagi individu dan
perusahaan. Kehadirannya juga membuat orientasi kerja berubah, menempatkan
waktu menjadi lebih penting daripada tempat, dan jam kerja akan menyesuaikan
pola bekerja baru.
Ketiga, rapat virtual akan terus
berkembang dan lebih praktis. Masifnya pola kerja hybrid menuntut
perusahaan merancang sistem rapat virtual seperti dengan Zoom menjadi lebih
mudah serta efisien. Kita juga akan banyak mendapati karyawan-karyawan yang
akan mulai menambah keterampilan yang tertuju pada promosi, peluang kepemimpinan,
dan kesuksesan sebagai pekerja di media virtual.
Daftar pustaka
0 komentar:
Posting Komentar