YANSES KALA’ IRI’
19310410046
DOSEN: Dra. ARUNDITA SHINTA, MA.
TUGAS PSIKOLOGI INOVASI SEMESTER GANJIL 2020/2021 PERUBAHAN DIRI
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Menikmati sebuah hidangan makanan tentunya
semua orang ingin melakukan hal tersebut. Namun terkadang untuk mendapatkan sebuah
hidangan untuk di konsumsi itu perlu melalui proses yaitu memeasak. Mendengar kata
“memasak” mungkin Sebagian orang mengtakan saya tidak tau, saya hanya bisa memasak
telur, cuman bisa masak air dan sebaginya. Dari Sebagian besar orang jawabannya
pasti akan mengatakan hal demikian. Sebernarya memasak susah tidak sihhh? Okay
let me tell you about my story bagaimna saya bisa belajar memasak.
Awal mulanya yaitu semua tentang hobby saya
yang suka makan dan tuntutan. Beranjak dari hobby tersebut, dari situlah saya
mulai untuk terjun di dapur serta tuntutan yang mengharuskan saya untuk memasak
juga. Saya merupakan anak ke 7dari 8 bersaudara. Singkat cerita pada masa di mana
saya masih smp kaka-kaka saya itu semuanya ngerantau ada yang bekerja dan ada
juga yang meanjutkan pendididkannya. Pada saat itu di rumah tiinggal saya, adik
dan kedua orag tuaku. Dari situ Ketika mama saya masak di dapur saya mulai
memperhatikan bagaiman cara mama saya memasak serta apa yang dimasak tersebut. Pernah
satu Ketika saya mencoba membuat steak ala-ala dari pork dan orang-orang rumah
pun menyukainya. Dari situlah saya mulai bereskperimen dengan makanan yang
ingin saya makan.
Mengenai dengan tuntutan, saya merupakan anak rantau yang jauh
dari kedua orang tua sejak saya memasuki bangku SMA. Tuntutan yang saya maksud
yaitu saya harus mandiri dan harus bertangggung jawab penuh atas diri saya
dalam hal makanan yang saya konsumsi, menyuci baju dll. Dari situ saya banyak
belajar masak baik dari tayangan youtube maupun media sosial lainnya. Dan pada
saat saya kuliah saat ini semsetre 5 ini, terdapat salah satu mata kuliah yang
mengajak mhasiswa untuk melakukan perubahn diri. Maka dari itu saya memilih
memsak untuk mengajak serta membantu saya untuk lebih giat dan belajar lagi dalam memasak. Belajar itu sendiri secara sederhana dapat diberi
definisi sebagai aktivitas yang dilakukan individu secara sadar untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil
dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Aktivitas disini dipahami
sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik, menuju perkembangan pribadi
individu seutuhnya, yang menyangkut unsur kognitif, afektif, dan perilaku.
(Djamarah, 2002 dalam EH Chusnawati)
YANG PERTAMA,
PISANG PEPPE
Pisang peppe adalah salah satu makanan khas Sulawesi Selatan.
Makanan ini terbuat dari bahan pisang yang belum matang. Cara penyajiannya pun
cukup memakan waktu lama karena prosesnya terdapat beberapa tahap. Pisang yang
telah dikupas dari kulitnya terlebih dahulu di goreng hingga berwarna
kemerah-merahan, setelah itu masuklah pada proses penumbukan pisang. Inilah
yang dimaksud dengan kata "peppe" pada pisang. Pisang yang ditumbuk
digoreng kembali hingga berasa keras dan kriuk. Pisang peppe ini lebih nikmat
jika disajikan dengan sambal yang terbuat dari tomat, terasi, cabai kecil,
serta garam. Semua bahan dihaluskan menjadi satu.
Kegitan
membuat masakan pisang peppe ini saya lakukan pata tanggal 12 november 2021
pada siang hari. Dalam membuat pisang peppe ini tidak lahhh susah namun dalam
mendapatkan bahan pisang yang masih mentah atau mengkal yang susah. Saya mencari
pisang tersbut di dua pasar di daerah jogja. Namun Ketika saya sudah
mendapatkan pisang tersebut saya kaget dengan pebedaan harga pisang yang sangat
jauh di daerah Sulawesi dan daerah jawa terutama jogja.
YANG KEDUA PISANG IJO
Pisang
ijo atau es pisang ijo adalah makanan khas Sulawesi Selatan. Dalam penyajian
bahan, pisang ijo terbilang gampang hanya membutuhkan pisang yang sudah masak,
tepung terigu (untuk bahan kulit dan bubur), perwarna ijo serta sirup DHT pisang ambong.
Kegitan
perubahan diri yang ke dua ini saya lakukan pada tanggal 18 november 2021. Membuat pisang ijo saya lakukan di
kegiatan ke 2 karean pisang yang pada kegiatan pertama sengaja saya sisihkan
untuk kegitan ke dua serta menghemat budget untuk membeli pisang.
Yang ketiga, kapurung.
Kapurung adalah salah satu makanan khas tradisional di Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat daerah Luwu Raya (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur. Makanan ini terbuat dari sari atau tepung sagu. Kapurung dimasak dengan campuran ikan atau daging ayam dan aneka sayuran. Pemilihan sayur dan rempah rempah lainny seprti kacang opsional tergantung pembuat.
Kegiatan ke 3 ini saya lakukan pada tanggal 23 november 2021. Salah hal yang menurut saya sulit dalam membuatkapurung ini yaitu mendapatkan bahan utamanya. Saya berkeliling di 2 pasar jogja untuk mencari bahan utamannya namun tidak saya temukan juga. Oleh karena itu bahan sagu saya gantikan dengan tepung kanji. Selain itu tdk ada hambatan lainnya karena bisa di bilang bahwa kapurung ini salah satu makan yang dibuat hamper seminggu sekali jiklau saya berada di rumah.
YANG KEEMPAT, DANGKOT
Dangkot
merupakan masakan khas Toraja, Sulawesi Selatan, yang terbuat dari ayam kampung
atau bebek. Masakan ini terkenal dengan bumbu rempahnya yang bervariasi. Cara
memasaknya yang membutuhkan ketelitian, supaya rasanya pas sesuai selera. Kegiatan
ke 4 ini saya lakukan pada tanggal 28 november 2021. Dlaam membuat masakan ke 4
ini saya tidak menalami kesulitan baik dalam menyiapkan bahan ataupun dalam
tahap memasak hanya saja bahahan-bahan yang di siapakan cukup menguras kantong unutuk
anak kost
Bahan-bahan:
1 ekor ayam kampung, potong kecil-kecil, 10-15 cabai rawit, haluskan , 8 siung
bawang merah, 4 siung bawang putih, 2 ruas kunyit, 2 ruas lengkuas, haluskan , 5
batang serai, haluskan, 1/2 sdt merica, 1/2 sdt penyedap rasa, 1/2 sdt garam, 2
lembar daun jeruk, air secukupnya, minyak secukupnya
Barobbo adalah bubur khas Sulawesi selatan yang berbahan utama jagung yang
dicampur dengan ikan dan berbagai macam sayuran seperti labu kuning, kacang
panjang, dan bayam. jagung yang digunakan
biasanya adalah jagung pulut putih atau jagung kuning. Kegitan memasak ke
lima ini saya lakukan pada tanggal 2 desember 2021. Kendala utama yang saya
temui yaitu menarai jagung kuning halus akan tetapi dari bebrapa pasar saya
menemukan jagung kuning halus di pasar bringharjo DIY selebih itu dalam memasak
barobo ini tidaklah susah penyajian baroboh jagung ini hamper mirip denagn
bubur manado akan tetapi beda bahan utama saja.
YANG KEENAM, Pantollo Burak.
Pantollo burak merupakan salah satu masakan
yang sering di sajikan ketia ada acar seperti kebektian rumah tangga, acara
ucapan syukur dll. Bahan dasar yang biasa di gunakan yaitu daging ayam ataupun
ikan di campur dengan bonggol pisang (batang pisang yang muda).
Bahan-bahan dalam foto: ayam, batang bisang
muda, serai, cabe rawit, bawang putih dan merah. Garem dan penyedp rasa.
Melakukan kegiatan keenam ini saya lakukan pada tanggal 21 desember 2021. Pantollo burak saya buat Ketika sudah barada di rumah dalam mendapatkan bahan-bahan juga banyak pohon pisang di tanam di samping rumah serta dalam memsak pantollo burak ini saya meminta bantuan ke mama jikalau saya tidak tau
Burasa
adalah salah satu panganan khas masyarakat Bugis dan Makassar di Sulawesi
Selatan. Panganan ini dikenal juga dengan nama lapat, lontong bersantan atau buras.
Bentuknya hampir mirip dengan lontong namun agak pipih dan dimasak dengan cara
tersendiri. Burasa merupakan makanan wajib bagi masyarakat Sulawesi Selatan
pada hari lebaran yang biasanya tersaji bersama coto makassar ataupun opor
ayam. pada kegiatan membuat burasa di buat pad atanggal 24 desember 2021. Burasa
ini saya buat Bersama mama saya. Total burasa yang di buat yaitu sekiatar 3,5
liter beras dengan perbangdingan kelapa 5 buah. Proses pemasakan burasa cukup
terbilang lam dikarenakan air rebusannnya harus ditambahkan lagi jiklau sudah
mulai mengering dilakukan kira-kira 3 kli penambahan air sampai matang.
YANG KEDELAPAN, PA’PIONG
Pa'piong adalah masakan khas Toraja yang terdiri atas daun miana (Coleus blumei) dicampur dengan daging babi, ayam kampung atau ikan mas. Daging di dalamnya tercerai berai dan bercampur dengan parutan kelapa yang menguning karena bumbu. Bumbu yang digunakan antara lain rajangan bawang merah dan bawang putih, garam, potongan jahe, dan batang serai untuk menghilangkan bau amis. Setelah dibungkus daun miana, pa'piong dimasukkan ke dalam batang bambu dan dibakar. Kegiatan ke delapan ini dilakukan pada atanggal 26 desember 2021.
Melakukan kegitan ini tidak hanya untuk memenuhi tugas saja tetapi saya ingin menonjolkan bebrap apoin penting agar kegiatan yang saya lakukan tidak nya menjadi kegiatan formalitas saja tetapi terdapat point yng dapat di ambil. VA yang ingin saya tampilkan dari kegitan memasak ini yaitu kita sebagai kaum laki-laki memasak bukan lah hal yang susah untuk dilakukan dan serta ingin mengubah pemikiran bahwa laki-laki juga bisa memasak, dari kegitan ini juga saya ingin meperkenal kan masakan yang bersal dari asal saya yaitu Sulawesi selatan agar oorang-oarang tau bahkan mau untuk mencoba ataupun memasaknya juga. Dalam proses mendapatkan bahan juga menunakan tas belajjaan agar mengurangi penggunaan plastic sekali pakai
SUMBER
Djamarah,
Bahri Syaiful. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
EH
Chusnawati. (2014). ANALISIS MAKNA PERUBAHAN DIRI PADA PEMBACA MANGA. Malang:
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
0 komentar:
Posting Komentar