8.1.22

INDONESIA RUMAH KITA, CERITA ALAM PANTAI BARON SALAH SATUNYA

Essay ini adalah syarat untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS)

Mata Kuliah Psikologi Manajemen dan Organisasi

Semester Genap T.A. 2021/2022

 

Shafly Ardhya Saputra (20310410027)

Kelas B (paralel)

Fakultas Psikologi

 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta, M.A.

 

 

INDONESIA RUMAH KITA,

CERITA ALAM PANTAI BARON SALAH SATUNYA

 

            Pesisir Selatan Jawa memang sarat dengan kisah-kisah unik, termasuk di Pantai Baron,

yang konon menjadi tempat terdamparnya bule sakti. Kita bisa membayangkan kisah tersebut

dari pesisir yang asri, atau dari mercusuarnya yang tinggi. Ternyata nama pantai ini merujuk

pada tokoh ketoprak Baron Sekeber. Tidak seperti tokoh ketoprak pada umumnya, si Baron

Sekeber ini seorang bangsawan Belanda (ada juga yang bilang Spanyol atau Portugis) dengan

ilmu kesaktian tinggi, bahkan pernah melawan Panembahan Senopati sang pendiri Kesultanan

Mataram.Nah, pada tahun 1930-an pantai ini digunakan sebagai tempat persembunyian dan

penyimpanan senjata oleh Belanda, namun belum banyak warga lokal yang tinggal

disekitarnya. Mungkin saja pantai ini dinamai Pantai Baron karena ada banyak orang Belanda

yang pernah tinggal di sana, kemudian disangkut-pautkan dengan legenda Baron Sekeber.

Pantai ini pun akhirnya dinamai sebagai Pantai Baron untuk mengenang kisah si bule sakti

tersebut (AH Farhani, 2008).

            Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan tidak dapat dipisahkan dengan

keberadaan masyarakat pesisir. Tingginya tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan berkaitan

dengan kondisi demografi Indonesia yang diperkirakan sekitar 60 persen dari seluruh jumlah

penduduknya bermukim diwilayah pesisir dan dari 64.439 desa yang sekitar 9.261 desa

dikategorikan sebagai desa pesisir (Nikijuluw, 2002). Kegiatan manusia dalam memanfaatkan

sumberdaya ikan tidak hanya terbatas pada penangkapan atau pengambilan sumberdaya t

ersebut, tetapi menyangkut pula perencanaan kegiatan pemanfaatan, penyediaan sarana dan

prasarana, pengembangan penyediaan pasca panen, pengelolaan, serta pemasaran. Untuk

memanfaatkan sumberdaya ikan, manusia membutuhkan teknologi, keterampilan dan modal.

Penggunaan teknologi dan keterampilan yang tidak ramah lingkungan dalam pemanfaatan

sumberdaya ikan akan merusak habitat yang berdampak negatif pada kelestarian sumberdaya

tersebut. Olehnya itu, pengelolaan atau pengaturan kegiatan manusia yang berkaitan dengan

tingkah laku dalam pemanfaatan sumberdaya ikan menjadi sangat penting dan patut

diutamakan. Sumberdaya laut sebagai wilayah yang strategis dan didukung oleh potensi

sumberdaya perikanan serta kemudahan aksebilitas, mengundang 3 masuknya informasi dan

teknologi yang dibawa oleh nelayan dari luar yang memberikan dampak positif dan negatif bagi

masyarakat setempat dan sumberdaya perikanan. Dampak positifnya tidak akan menimbulkan

masalah, tetapi dampak negatif berupa persaingan yang tidak sehat antara nelayan yang dari

luar dengan nelayan setempat (tradisional) akibat kesenjangan dalam hal teknologi

penangkapan. Selain itu, masuknya informasi dan teknologi penangkapan yang tidak ramah

lingkungan dapat mengubah perilaku masyarakat nelayan setempat dalam pemanfaatan

sumberdaya perikanan yaitu dari perilaku yang cenderung konservatif kearah perilaku yang

cenderung destruktif, misalnya pengunaan alat peledak (bom ikan) dalam penangkapan ikan

akan megakibatkan kerusakan terhadap habitat/lingkungan yang berimbas pada kepunahan

sumberdaya. Perubahan perilaku tersebut dapat disebabkan karena ketidaktahuan, desakan

ekonomi, dapat juga karena ketidakmampuan pemerintah dalam menatah/mengelola kegiatan

pemanfaatan sumberdaya perikanan dan masih banyak lagi faktor yang perlu pengkajian lebih

dalam. Faktor manusia merupakan kunci sukses pengelolaaan sumberdaya perikanan.

 

           

 

Daftar Pustaka

 

Nikijuluw, Viktor P.H .2002.Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Pusat Pemberdayaan Dan Pembangunan Regional (P3R). PT. Pustaka Cidensino. Jakarta.

https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/beach/baron/ (diakses pada hari Jumat, tanggal 07 Januari 2022 pukul 21.15 WIB)

0 komentar:

Posting Komentar