TULISAN UNTUK TUGAS UJIAN AKHIR PSIKOLOGI
INOVASI
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Rifdah Nur Aqilah (19310410061) /
Kelas A
Mata Kuliah : Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta,
MA.
Dalam foto di atas terdapat sebuah becak yang menjadi salah satu alat
transportasi ikonik di Indonesia. Kendaraan tiga roda yang digowes menggunakan
tenaga manusia ini sangat klasik dan nyaman. Becak memiliki kekhasan
tradisional, unik, dan sebagai simbol identitas dari sebuah daerah karena model
bentuk hingga motif dekorasinya berbeda-beda. Becak memiliki nilai-nilai
kearifan lokal termasuk dalam kepentingan masyarakat dan mampu mengembangkan
daya saing daerah sehingga masih sangat diperlukan oleh masyarakat. Pada tahun
1970 adalah masa kejayaan alat transportasi menggunakan tenaga manusia, salah
satunya becak (Sudarsih, dkk, 2018). Beberapa tahun terakhir ini, era kejayaan
becak dan para pengayuh becak mulai meredup karena perkembangan manusia sebagai
makhluk sosial dimana kebutuhan semakin banyak dan beragam.
Kebutuhan hidup dapat dipenuhi dengan
baik apabila ada pendapatan yang mendukung. Nyatanya, kini tukang becak harus
bersaing dengan transportasi berbasis online seperti ojol (ojek online)
sehingga membuat para tukang becak kesulitan dengan pendapatan yang rendah. Di
era modern, becak sering dianggap sebagai transportasi yang tidak manusiawi,
alasannya bahwa becak adalah “eksploitasi manusia atas manusia”. Penghasilan
yang didapatkan para tukang becak juga tak sebanding dengan lelahnya mengayuh
becak, namun mereka tetap semangat menggeluti pekerjaannya semata-mata demi
menyambung hidupnya dan keluarganya.
Adakalanya, pekerjaan bukan hanya
alat untuk mendapatkan uang tetapi juga isyarat bahwa individu dihargai,
dibutuhkan orang lain, dan meyakinkan bahwa individu mampu melakukan sesuatu
yang dirasa dapat memberikan makna lain pada kehidupan individu (Wulandari
& Widyastuti, 2014). Individu yang
bekerja dengan rasa bahagia merupakan individu yang dapat merasakan kebahagiaan
di setiap waktunya, karena individu tersebut paling tahu bagaimana mengelola
dan mempengaruhi dunia kerjanya sehingga dapat memaksimalkan kinerja dan
memberikan kepuasan dalam bekerja (Pryce dan Jones, 2010).
Di Indonesia, banyak sekali individu yang mengabdikan kehidupannya dengan mengayuh becak dan kebanyakan dari kalangan usia lanjut. Menurut Mangatta (2016) menjadi pengayuh becak bukan berarti tidak dapat merasakan kebahagiaan dalam hidupnya. Kebahagiaan adalah suatu emosi positif dimana setiap individu dapat merasakannya dengan cara yang berbeda tergantung dari sudut pandang dan pengalaman yang dimilikinya (Snyder dan Lopez, 2007). Para tukang becak memiliki konsep kebahagiaan versi mereka sendiri, misalnya menjadi lebih memaknai arti syukur, perjuangan dan harapan di masa depan. Dalam kehidupan sosial, setiap tukang becak memiliki nilai-nilai yang tertanam dalam dirinya seperti nilai kesabaran, kejujuran, dan kesopanan (Putnam, 2000).
Oleh karena itu, kebahagiaan bisa didapatkan oleh individu dengan cara yang
berbeda-beda, tergantung bagaimana individu tersebut dapat merasakan adanya
motivasi dalam hidup, merasakan kebebasan, ada rasa saling membantu, kepuasan
mencapai tujuan, menikmati hidup, dan memaknai arti kehidupan.
REFERENSI:
Mangatta,
B.H. (2016). Strategi Adaptasi Tukang Becak dalam Kehidupan Sosial Ekonomi.
Jurnal Holistik, 9(18).
Pryce., &
Jones, J. (2010). Happiness at Work, Maximizing Your Psychological Capital
for Success. Journal of Workplace Behavioral Health. UK: Wiley Black Well.
Putnam, R.D.
(2000). Bowling Alone The Collapse and Revival of American Community.
New York: Simon and Schuster Paperbacks.
Setiawan,
Farhan. (2021). Strategi Tukang Becak dalam Mempertahankan Pekerjaan Pasca
Munculnya Transportasi Ojek Online (Studi Kasus Kota Banda Aceh). Jurnal
Sosiologi Dialektika Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Malikussaleh, 1(1).
Sudarsih, S.,
dkk. (2018). Penguatan Karakter Bagi Pengemudi Becak Wisata di Yogyakarta.
Jurnal Harmoni, 2(1).
Snyder, C.R.,
& Lopez, S.J. (2007). Positive Psychology: The Scientific and Practical
Exploration of Human Strength. California: Sage Publication Inc.
Wulandari,
S., & Widyastuti, A. (2014). Faktor-Faktor Kebahagiaan di Tempat Kerja.
Jurnal Psikologi, 10(1).
0 komentar:
Posting Komentar