3.12.21

LOLOS BEASISWA DESAMIND 2.0 : SYUKUR DAN HARU

 TUGAS PSIKOLOGI INOVASI

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.

Imelta Indriyani Alfiah/ 19310410062

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Beasiswa Desamind 2.0 Tahun 2021 dibuka pada awal bulan Agustus 2021 hingga akhir September 2021. Beasiswa Desamind 2.0 dipersembahkan khusus bagi mahasiswa yang berasal dari Desa di Seluruh Indonesia dan sedang menempuh studi S1/Diploma 4 aktif di PTN/PTS semester 3 atau 5. Sejak dua bulan pendaftaran dibuka, 450-an mahasiswa mendaftar program tersebut yang kemudian dipilih menjadi 65 orang finalis yang maju di babak substansi, presentasi dan wawancara untuk kemudian dipilih lima orang terbaik untuk menjadi awardee Beasiswa Desamind 2.0. Acceptance rate (presentase penerimaan) Beasiswa Desamind 2.0 hanya 1,1%, menunjukan betapa ketatnya proses yang dilalui para penerima.

Seleksi tahap pertama adalah seleksi administrasi dan validasi data. Bagi peserta yang lengkap dan lolos administrasi dan validasi data, peserta akan masuk ke bagian penilaian berkas, termasuk grand desain program pengabdian yang dilakukan oleh lima tim penilai. Selanjutnya diperoleh 65 nama finalis yang lolos tahap substansi yang akan mengikuti tahap wawancara dan presentasi grand desain. Tahap ini dilakukan oleh sembilan orang juri yaitu Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc(ITE), Evi Lesatari, B.Ed, Zakky Muhammad Noor, S.E, Yulia Susanti, S.Sn, Lily Suherlina Ahmad, S.Si, M.Sc, Putri Aulia Pasa, S.KM, Lailati Rahmah, S.Pd, Syifa Adiba, S.Hum, MDigHmnPubC, dan Dita Puji Rahayu, S.Pd, M.Pd secara online. Kesembilan juri tersebut menilai grand desain dan juga karakter diri dari para calon penerima Beasiswa Desamind 2.0.

Para penerima Beasiswa Desamind 2.0 ini tidak hanya mendapatkan uang saku bulanan selama satu tahun penuh, namun juga akan mendapatkan dana program bantuan pengabdian untuk grand desain yang telah diajukan. Selain itu, penerima Beasiswa Desamind 2.0 juga berhak mengikuti Leadership Camp, mendapat mentor untuk program pengabdian, mengikuti beragam kelas pengembangan, serta mengikuti program-program unggulan Desamind lainnya.

Berikut lima nama yang berhasil lolos Beasiswa Desamind 2.0: Della Mariam Yolanda mahasiswa Universitas Padjajaran berasal dari Desa Rende, Farich Al Machmudi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember berasal dari Desa Ngaresrejo, Nazwa Khoerunnisa mahasiswa IPB University berasal daeri Desa Barengkok, Yudiatna Dwi Sahreza mahasiswa Universitas Mataram berasal dari Desa Sempu, dan saya sendiri Imelta Indriyani Alfiah mahasiswi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta berasal dari Desa Nglegi. 

Bersyukur sekaligus terharu menjadi salah satu dari 5 Awardee Beasiswa Desamind, dengan seleksi yang begitu ketat memberikan pengalaman luar biasa untuk saya pribadi. Memegang amanah untuk bisa memajukan desa tempat saya tinggal dengan program yang telah diusung yakni “Saung Lentera Nglegi” sebagai upaya pembentukan kader literasi desa dan melahirkan SDM unggul dari desa. Tak perlu takut untuk gagal karena inovasi pastilah memiliki risiko. Berpegang pada kutipan Bung Hatta “Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di Desa.” Desamind berusaha untuk membangun rasa optimis dalam diri setiap pemuda/i untuk bergerak bersama memajukan bangsa lewat akar rumput yaitu desa. Desamind! Ingat Bangsa, Ingat Desa!

0 komentar:

Posting Komentar