4.11.21

Yuk Kalahkan Kelemahan dan Ciptakan Kelebihan Diri

 

Yuk Kalahkan Kelemahan dan  Ciptakan Kelebihan Diri


                                                                 Nama : Maily Qisti Rofiq 

NIM : 19310410095

Dosen Pengampu: Dr.  Dra. Arundati Shinta, MA


Manusia adalah mahluk Tuhan Yang Maha Esa  yang diciptakan dengan paling sempurna diantara mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Manusia diciptakan sebagai mahluk yang mulia artinya sempurna baik secara individu maupun secara sosial. Manusia sebagai indivudu artinya setiap manusia berbeda walaupun ia terlahir sebagai kembar identik. Sedangkan, sebagai mahluk sosial artinya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Sehingga manusia bisa dikatakan sebagai mahluk yang unik.

Keunikan yang dimiliki oleh setiap manusia sehingga membentuk kelemahan dan kelebihan dalam diri masing-masing individu. Sehingga, setiap individu harus menyadari kelemahan dan kelebihan yang ada pada dirinya (Zuhdi, 2019). Kemampuan memahami akan kelemahan dan kelebihan ini dapat menjadikan individu mengerti dengan apa yang akan ia lakukan.

Kelebihan tentu menjadi suatu kebanggaan sedangkan kelemahan dapat menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk diterima oleh individu. Hijle dan Zielger dalam bukunya Personality Theories, Basic Assumption, Researcand Applications (1992), mengatakan bahwa seseorang yang memiliki penerimaan diri yang baik akan memiliki toleransi terhadap kekurangan yang dimiliki.  Toleransi yang dimaksudkan adalah tidak menjadi sedih atau marah terhadap kelemahan-kelemahan yang dimiliki (Serafica Gischa, 2021).

Menertawakan kelemahan merupakan suatu intervensi diri dalam proses penerimaan diri. Menertawakan kelemahan berarti menyadari penuh terhadap kelemahan yang dimilikinya dan mampu merubah kelemahan tersebut menjadi suatu kelebihan dalam diri. Menjadikan kelemahan sebagai kelebihan dalam diri memang sesuatu yang cukup sulit dilakukan. Perlu mindset yang positf dalam membentuk suatu perilaku yang positif pula untuk menjadikan kelemahan menjadi sesuatu yang positif.

Tentu ada batasan antara menerima kekurangan diri dengan terlalu membangga-banggakan kelebihan yang bisa jadi ciri orang dengan gangguan narsisitik. Justru, ketika seseorang mampu menerima kekurangan diirnya maka perasaan akan menjadi lebih percaya diri dan berdampak positif bagi banyak aspek kehidupan. Proses penerimaan kelemahan bisa dimulai dengan hal-hal yang sederhana seperti menghadapi rasa takut, bersikap positif, meditasi, mendengarkan diri sendiri, berbagi orang lain bersyukur, yakin dengan diri sendiri, memaafkan, dan pantang menyerah.

 

Referensi

Zuhdi, H. 2019. Memahami Kekuatan dan Kelemahan Diri.

https://kalselpos.com/2019/12/17/memahami-kekuatan-dan-kelemahan-diri/?amp (diakses pada 25 Oktober 2021).

Gischa, S. 2021. Mengenali Kelebihan dan Kekurangan pada Diri Sendiri.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/10/115027769/mengenali-kelebihan-dan-kekurangan-pada-diri-sendiri (diakses pada 25 Oktober 2021).

 

 

0 komentar:

Posting Komentar