TUGAS PSIKOLOGI INOVASI
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Novia Zahra Zakiah / 19310410025
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Sebagai seorang
manusia kita pasti pernah menghadapi sebuah kegagalan. Tak jarang kita temui
orang-orang tidak bisa menerima kegagalannya. Ada yang marah-marah bahkan
sampai ada yang ingin mengakhiri hidup. Ngeri? Memang. Namun apa daya, orang-orang
sulit menerima kegagalannya tersebut. Padahal jika kita mampu berpikir jernih, kita
bisa buat kegagalan tersebut menjadi sebuah hal positif. Bagaimana caranya? Caranya
yaitu dengan penerimaan diri atau self-acceptence.
Penerimaan diri adalah derajat dimana seseorang telah mengetahui
karakteristik personalnya baik itu kelebihan maupun kekurangannya dan dapat
menerima karakteristik tersebut dalam kehidupannya sehingga membentuk
integritas pribadinya
1.
Individu yang mempunyai keyakinan akan kemampuannya
dalam menghadapi persoalan
2.
Individu yang menganggap dirinya berharga
sebagai seorang manusia dan sederajat dengan orang lain
3.
Individu yang tidak menganggap dirinya tidak
aneh atau abnormal dan tidak ada harapan ditolak orang lain
4.
Individu yang tidak malu atau hanya
memperhatikan dirinya sendiri
5.
Individu yang berani memikul tanggung jawab
terhadap perilakunya
6.
Individu yang dapat menerima pujian atau celaan
secara objektif
7.
Individu yang tidak menyalahkan diri atau
keterbatasan yang dimilikinya ataupun mengingkari kelebihannya
Selain itu menurut Shereer, optimis sebagai salah satu
aspek penerimaan diri memiliki hubungan dengan kebahagiaan. Yang memiliki
perasaan optimis dan pengharapan terhadap masa depannya akan lebih bahagia dan
bersyukur akan kepuasan hidup yang dimiliki dibanding individu lainnya yang
tidak
Maka dari itu, jika kita ingin memiliki penerimaan diri demi mendapatkan
kesahatan mental atau demi memperbaiki diri untuk kedepannya. Cobalah dengan
hal-hal kecil. Cobalah untuk memiliki pemikiran yang positif sehingga hasil yang
akan kita dapatkan nantinya pun positif. Tentunya dibarengi dengan sebuah usaha
dan mempelajari kegagalan-kegagalan sebelumnya.
Jadikanlah kegagalan sebagai bahan evaluasi diri kita. Cobalah untuk
melihat kekurangan kita dengan tujuan untuk mendapatkan kelebihan baru.
Sehingga kita mampu menjadi individu yang terus berkembang mejadi lebih baik. Karena
jika kita mengalami sebuah kegagalan, bukan berarti kita tidak memiliki masa
depan yang cerah. Orang paling sukses atau orang paling pintar di dunia ini pun
pastinya pernah mengalami kegagalan. Kecewa boleh, namun jangan pernah
menyerah.
Disebutkan juga dalam ciri-ciri diatas bahwa kita harus menerima sebuah pujian
atau celaan itu secara objektif. Artinya tak masalah orang lain mengomentari
kita, namun cobalah kita melihat sisi baik dari omongan orang tersebut. Jadikan
hal tersebuh sebagai bahan evaluasi juga. Dan juga jangan mudah tersanjung atau
mudah merasa puas akan pujian dari orang lain. Teruslah belajar untuk
mendapatkan hasil yang lebih dari saat ini yang kamu dapatkan.
Dengan ciri-ciri
diatas, ayo kita mulai belajar menerima semua hal yang ada dalam diri kita. Kita
pahami apa yang diri kita miliki dan apa yang diri kita inginkan. Fokuslah pada
diri sendiri sehingga kita mampu mengevaluasi semua kekurangan dalam diri dan
menjadikannya sebuah kelebihan yang luar biasa. Dengan cara penerimaan diri ini
juga, bisa menjadi bagian dari self-love. Sehingga, dengan car aini kita
bisa menjadi individu yang sehat secara mental dan individu yang Bahagia.
DAFTAR PUSTAKA
Lestiani,
I. (2016). HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DAN KEBAHAGIAAN PADA KARYAWAN. Jurnal
Ilmiah Psikologi, 9 (2).
Machdan, D. M., & Hartini, N.
(2012). Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Kecemasan Menghadapi Dunia
Kerja Pada Tunadaksa Di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Tubuh Pasuruan. Jurnal
Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1 (2).
Permatasari, V., & Gamayanti,
W. (2016). Gambaran Penerimaan Diri (Self-Acceptance) pada Orang yang
Mengalami Skizofrenia. Jurnal Ilmiah Psikologi, 3 (1).
0 komentar:
Posting Komentar