Ujian Mid Psikologi Inovasi Semester Ganjil 2021/2022
Dosen Pengampu: Dr. arundati Shinta, MA
Yudit Ilham Ramadhana / 19310410018 (Kelas B)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Kesehatan mahal harganya, istilah ini kian familiar di
telinga kita seiring dengan merebaknya pandemi virus Corona yang melanda dunia
tanpa terkecuali khususnya di Indonesia yang kian hari tercatat terjadi
penambahan angka positif terpapar virus ini. Hal tersebut tentu dapat menimbulkan
rasa takut dan panik. Apalagi anjuran untuk diam di rumah serta kebijakan PPKM
atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat yang banyak menimbulkan jarak secara emosional antara keluarga,
sahabat, rekan kerja, atau teman yang dapat saling memberi dukungan.
Wabah virus Corona yang terjadi hampir dua tahun tidak
hanya berdampak pada sektor perekonomian saja. Bagi sebagian orang, pandemic
ini juga memberi dampak pada psikologis individu. Bagi sebagian orang, hal ini
bisa dirasakan sebagai suatu tekanan atau beban yang sangat besar. Bila tidak
dikendalikan, tekanan tersebut akan berdampak negatif pada kesehatan mental.
Oleh karena itu, pemeriksaan dini atau skrining kesehatan mental penting untuk
dilakukan.
Gangguan kesehatan mental yang terjadi selama ppkm dapat
disebabkan oleh berbagai hal, seperti ketakutan akan terjangkit, rasa terasing
selama menjalani karantina, kesepian karena jauh dari keluarga atau orang yang
dikasihi, kecemasan akan kebutuhan hidup sehari-hari, ditambah lagi kebingungan
akibat informasi hoax yang tersebar. Lalu bagaimana cara menjaga kesehatan
mental selama ppkm? Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menjaga kesehatan mental selama ppkm :
Melakukan olahraga dan
makan makanan bergizi
Berbagai olahraga ringan,
seperti lari kecil atau lompat di tempat, dapat dilakukan selama ppkm. Dengan
melakukan aktivitas fisik, tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang dapat
meredakan stres, mengurangi rasa khawatir, dan memperbaiki mood. Selain itu,
untuk menjaga kesehatan tubuh juga dapat dilakukan dengan mengkonsumsi asupan
nutrisi yang cukup agar dapat menjaga kesehatan mental, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Berempati pada orang
yang terdampak
Berempati pada orang
yang terdampak ppkm dapat meningkatkan kemampuan untuk mengatur emosi selama
stres. Merasa empati juga memungkinkan untuk mengelola kecemasan yang dialami
dengan lebih baik tanpa merasa terbebani.
Menjalin komunikasi
yang baik
Luangkan waktu untuk
berkomunikasi dengan keluarga, sahabat, teman, dan rekan kerja, baik melalui
pesan singkat, telepon, atau video call. Menjalin komunikasi yang baik juga
dapat membentuk social bubble dengan
disiplin protokol kesehatan yang ketat. Dengan cara ini, tekanan yang dirasakan
akan dapat berkurang sehingga dapat merasa lebih tenang.
Hindari informasi
negatif dan berita hoax
Pilah informasi yang
dapat diterima secara kritis dan bijak. Dapatkan informasi mengenai pandemi
virus Corona hanya dari sumber yang terpercaya.
Meminimalisir stress
Meminimalisir stress
dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan melakukan aktifitas yang
disukai, bersantai disaat ada waktu luang, dan mengurangi pikiran-pikiran
negatif yang dapat menambah beban pikiran.
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik,
keduanya memiliki keterlibatan satu sama lain, jika individu terganggu fisiknya
maka ia dapat dimungkinkan tergangu mental atau psikisnya, begitu pula
sebaliknya. Sehingga dimasa ppkm seperti sekarang ini, setiap individu
diharapkan mampu menyeimbangkan antara kesehatan mental dan fisiknya, agar
tetap menjadi individu yang kuat dimasa ppkm seperti saat ini.
Putri, A.W. (2020).
Ancaman gangguan mental di tengah wabah COVID-19. Tirto.id. Retrieved September 4, 2020, from https://tirto.id/ancaman-gangguan-mental-di-tengah-wabah-covid-19-eJvi.
0 komentar:
Posting Komentar