Tugas Essay Psikologi Inovasi
Tirsa Venta Han
19310410058
Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta, M.A
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Kegagalan adalah titik
dimana seseorang terkadang merasa hampa. Seseorang yang mengalami kegagalan
kebanyakan akan menganggap bahwa dirinya berada pada titik terendah dalam
kehidupan mereka. Bagi kebanyakan orang, kegagalan itu merupakan hal yang
menyedihkan bahkan memalukan sehingga mereka melakukan penolakan terhadap
kegagalan. Namun, tidak jarang juga kita temui orang - orang yang justru
menganggap kegagalan sebagai keberhasilan yang tertunda. Mereka menganggap bahwa
kegagalan yang dialami merupakan kilas balik untuk kesuksesan mereka. Orang - orang
seperti ini adalah mereka yang punya motivasi kuat baik dari diri sendiri
maupun dari orang lain.
Persoalan sederhana yang timbul akibat adanya penolakan terhadap kegagalan antara lain adalah pasrah terhadap kehidupan dan kemungkinan juga akan memicu stress. Bayangkan saja jika kebanyakan dari individu melakukan penolakan terhadap kegagalan sehingga mereka selalu pasrah dengan kehidupannya, merasa hampa, bahkan stress, apakah harus dibiarkan? Tentu tidak boleh dibiarkan. Idealnya, penerimaan terhadap kegagalan cenderung akan berdampak positif bagi kehidupan individu.
Tulisan ini tertuju kepada setiap individu yang pernah
mengalami kegagalan atau sedang mengalami kegagalan. Jadi, pertanyaan yang
harus dijawab dalam tulisan ini adalah bagaimana caranya untuk dapat menerima
kegagalan. Hal ini penting karena dua hal. Pertama, penerimaan kegagalan akan
membuat individu menjadi pribadi yang lebih bersyukur dan mau belajar serta
memperbaiki kesalahan yang terjadi sebelumnya. Kedua, penerimaan kegagalan akan
membuat individu menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan tidak putus asa
akan kemampuan yang dimiliki oleh dirinya sendiri.
Kiat – kiat untuk dapat melakukan penerimaan kegagalan, antara lain :
- Memiliki konsep diri prestasi. konsep diri prestasi merupakan gambaran mengenai target keberhasilan baik dalam hal belajar maupun kesuksesan hidup (Muawanah & Pratikto, 2012).Sebaliknya seseorang yang mempunyai konsep diri negatif akan lebih condong memiliki sikap pesimis terhadap kemampuan yang dimilikinyasertamudah menyerah dalam menghadapi masalah-masalah.
- Memiliki kematangan emosi yang baik. eseorang yang matang emosinya terlihat baik dalam mengontrol kehidupan emosinya (Pastey & Aminbhavi, 2006). Dengan kematangan emosi yang baik, individu tersebut tidak terpuruk berlama-lama dalam kegagalan yang terjadi, justru bisa bangkit dan menerimanya.
- Harus optimis. Rasa optimis ini juga timbul karena adanya efikasi diri yang baik. Efikasi diri adalah keyakinan seorang individu mengenai kemampuannya dalam mengorganisasi dan menyelesaikan suatu tugas yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu (Adicondro & Purnamasari, 2011).
- Mendapatkan dukungan sosial dari orang lain. Menurut House dalam Bukhori, mengartikan dukungan sosial sebagai bentuk transaksi positif antar individu yang di dalamnya terdapat perhatian emosional, bantuan instrumental, pemberian informasi, dan adanya penilaian (Bukhori, 2012). Dengan adanya dukungan sosial maka individu yang mengalami kegagalan akan merasa lebih dipandang dan dihargai sehingga mereka akan mampu menerima kegagalan tersebut.
Kegagalan bukanlah kemalangan yang harus dianggap menyedihkan dan memalukan. Pandanglah kegagalan dari sisi positif dan berpeluang untuk kesuksesan dirimu di masa yang akan datang. Kegagalan itu wajar. Jadi janganlah malu untuk gagal, janganlah takut untuk mencoba. Yakinlah bahwa penerimaan terhadap kegagalan akan membawa dampak yang luar biasa bagi diri Anda dibandingkan jika Anda harus menolak kegagalan itu. Ayo, bangkitlah dari kegagalan!
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR
PUSTAKA
Adicondro, N.,
& Purnamasari, A.
(2011). Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga
Dan
Self Regulated Learning Pada Siswa Kelas
VIII. HUMANITAS : Indonesian Psychological Journal, 8(1), 17–27.
Bukhori, B. (2012). Hubungan
Kebermaknaan Hidup dan Dukungan
Sosial Keluarga
dengan Kesehatan
Mental Narapidana. Jurnal Ad-Din, 4(1), 1–19.
Muawanah, L.
B., & Pratikto, H.
(2012). KEMATANGAN EMOSI,KONSEP
DIRI,
DAN KENAKALAN
REMAJA. Jurnal Psikologi,
7(1), 490–500.
Pastey, G.
S., & Aminbhavi,
V. A. (2006). Impact of
emotional maturity on
stress
and self
confidence of adolescents. Journal of the
Indian Academy of Applied Psychology, 32(1), 66–70.
Susanto, A., &
Nurhayati, F. (2013). Hubungan antara pola asuh orang tua dengan
motivasi berprestasi siswa kelas VIII Di SMP Negeri 1 Sangkapura Gresik. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 1(2), 362–367.
SUMBER
GAMBAR
https://voi.id/lifestyle/11301/ini-cara-menerima-kegagalan-di-sbmptn
0 komentar:
Posting Komentar