1.11.21

BERHENTI MENJADI ORANG GA ENAKAN, BUKAN BERARTI MENJADI SEENAKNYA


Mita Dwi Wijayanti (19.310.410.037)

Mata Kuliah : Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, M.A.

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


            Satu hal yang pasti dihadapi dalam kehidupan setiap individu adalah perubahan. Perubahan adalah hal yang tidak dapat terelakkan karena semua itu pasti akan terjadi. Setiap individu pasti memiliki keinginan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan mungkin dianggap sebagian orang menjadi sebuah tantangan, tetapi lain halnya dengan orang yang menginginkan perubahan tersebut

                Perubahan untuk menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya dapat dimulai dari hal-hal yang kecil. Kita harus bisa menemukan sesuatu yang perlu kita rubah dengan bertanya kepada diri sendiri. Dengan bertanya pada diri sendiri kita bisa mengetahui apa yang sebenarnya harus kita rubah dalam diri ini.

                Mungkin awalnya hal ini terasa aneh tetapi seiring berjalannya waktu perubahan ini akan menjadi hal yang biasa. Seperti halnya saya, awalnya saya merupakan orang yang tidak enakan. Saya selalu menjadi seseorang yang mementingkan kepentingan orang lain diatas kepentingan saya pribadi. Hingga terkadang saya lebih sering mengikuti pendapat orang lain meskipun hal pendapat tersebut tidak sreg dengan saya. Dan juga sering sekali saya mengalah untuk orang lain. Karena sifat tidak enakan inilah yang akhirnya membuat saya kekurangan waktu untuk diri saya sendiri. Hingga suatu ketika saya berpikir kalau saya terus-terusan seperti ini lama kelamaan saya akan kehilangan kebahagian pada diri saya sendiri dan saya kok malah merasa orang-orang itu lebih memberikan sikap bahwa mereka memanfaatkan sifat tidak enakan saya ini.

Terlalu memaksakan diri melakukan sesuatu yang sebenarnya saya sendiri tidak ingin saya lakukan, hanya demi membuat orang lain tidak merasakan kecewa. Dan saat itu saya mulai untuk membuka pikiran saya bahwa tidak semua orang itu bisa saya turutin setiap keinginannya. Karena ksaya juga harus membahagiakan diri saya sendiri, kebahagiaan saya bukan ditangan orang lain dan kebahagiaan orang lain juga bukan ditangan saya. Kita harus bisa menciptakan kebahagiaan kita masing-masing. Sehingga saya harus bisa lebih tegas pada diri sendiri tetapi bukan berarti saya juga harus seenaknya dengan orang lain.

                Jadi perubahan ini saya mulai dari hal yang kecil terlebih dahulu, seperti semisal saya diajak pergi keluar tetapi saat itu pula saya ada sesuatu hal yang perlu saya kerjakan, maka saat itu pula saya tidak mau menerima ajakan tersebut. Yang pada awalnya saya selalu mengiyakan ajakan orang lain saya mulai membiasakan untuk melihat kondisi saya terlebih dahulu sebelum menerimanya.  Lalu saya juga mulai membuat batasan yang jelas antara diri saya dengan orang lain, yang artinya kita bisa berbuat baik dengan seseorang namun kita juga harus membuat batasan yang jelas, sehinga sampai mana orang lain bisa mempergunakan kebaikan kita. Lalu memulai untuk menerapkan pada diri sendiri jika memang kita tidak bisa membantu orang lain kita harus bisa menolaknya, karena saya sadar melakukan penollakan bukan berarti saya jahat hanya saja saat itu situasi dan kondisi sedang tidak memungkinkan, seperti misalnya jika kita tidak bisa memberikan bantuan kepada orang lain kita harus memberikan pengertian kepada mereka bahwa kita benar-benar tidak bisa memberikan bantuan seperti yang mereka harapkan.

                Dan semakin lama hal ini saya terapkan pada diri saya sendiri saya malahan semakin nyaman dengan diri saya sendiri. Mungkin pada awalnya ada sesuatu yang mengganjal namun semakin hari hal ini semakin mebuat saya terbiasa. Saya percaya ketika kita ada niatan untuk melakukan perubahan maka perubahan itu akan terjadi. Perubahan merupakan aadanya kepercayaan-kepercayaan baru yang mengambil tempatnya bersama dengan kepercayaan lama dan ketika kepercayaan-kepercayaan baru itu lebih kuat, mereka member cara untuk berpikir, merasa, dan bertindak (Dweck, 2006)

 

Referensi:

Dweck, Carol S. 2006. Mindset: The New Psychology of Success. New York: Random House, Inc. (Diakses pada 1 November 2021)


 

0 komentar:

Posting Komentar