2.10.21

Kenapa tidak mengikuti lomba?

 

Herlinda Desi Anggraini/19310410008

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA.



 

            Lomba menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) adalah adu ketrampilan (ketangkasan, kekuatan, dan sebagainya). Lomba merupakan suatu wadah untuk mengukur kemampuan bagi individu yang mengikutinya. Lomba juga wadah untuk meraih prestasi. Selain itu, dengan mengikuti suatu perlombaan individu bisa mendapatkan jaringan dan wawasan baru.  Mengikuti suatu perlombaan tentu juga akan melatih mental individu, karena dengan mengikuti perlombaan kita akan belajar menumbuhkan rasa keberanian dan rasa percaya diri. Mengikuti suatu perlombaan juga bisa menjadi wadah pembuktian dan apresiasi diri sendiri.

            Mengikuti suatu perlombaan memang membutuhkan rasa percaya diri, rasa berani, dan jiwa optimis yang tinggi. Lauster (1978) menjelaskan kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam tindakan-tindakannya, dapat merasa bebas melakukan melakukan hal yang disukainya dan bertanggung jawab atas perbuatannya, hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang dan memiliki dorongan untuk berprestasi (Wijaya, 2018). Tanpa rasa percaya diri individu sulit untuk mengikuti suatu perlombaan.




Di suatu perlombaan perihal menang dan kalah memang hal yang selalu menjadi beban yang dikhawatirkan individu. Namun, dengan adanya hal tersebut individu mampu mengevaluasi kelemahan yang ada di dalam dirinya. Hal tersebut memperlihatkan dengan adanya rasa percaya diri individu akan mampu menyeimbangkan diri ketika mengikuti suatu perlombaan. Individu yang yang percaya diri biasanya menyukai dirinya sendiri, mau mengambil risiko untuk mencapai tujuan pribadi dan profesional, dan selalu berfikir positif akan masa depan. Akan tetapi, orang yang tidak memiliki kepercayaan diri merasa kurang mampu mencapai tujuannya, dan cenderung memiliki pandangan negatif kepada dirinya sendiri dan apa yang ingin dia capai dalam hidup (Perdana,  2019).

Jadi, untuk mengikuti suatu perlombaan individu harus menumbuhkan rasa percaya diri terlebih dahulu. Tanpa adanya rasa percaya diri individu enggan mengikuti perlombaan. Menumbuhkan rasa percaya diri bisa dengan beberapa cara, yang paling mudah dengan mendalami dan mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk mengikuti suatu perlombaan sesuai dengan apa yang diminati.

 

 

Daftar Pustaka

 

Perdana, J.F. (2019). Pentingnya kepercayaan diri dan motivasi sosial, dalam keaktifan mengikuti proses kegiatan belajar. Jurnal Edueksos. 3(2), 70-87.

 

Wijaya, I.M.K. (2018). Kesemasan, percaya diri, dan motivasi berprestasi atley ukm bulutangkis. Jurnal Penjakora. 5(1), 36-46.

 

0 komentar:

Posting Komentar