16.10.21

BERANIKAH MENERTAWAKAN KELEMAHANMU SENDIRI?

TUGAS PSIKOLOGI INOVASI

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.

Imelta Indryani Alfiah/ 19310410062

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Kelemahan pada diri bisa menjadikan pribadi lebih baik dan bahagia, jika diterima dengan lapang dada. Memang tidak mudah untuk seseorang bisa menerima kelemahan diri karena memiliki kepercayaan diri yang rendah, atau bahkan terlalu membanggakan diri sendiri. Padahal setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri. Mengenal kelebihan dan kekurangan, kemampuan ini harus ditunjukkan dengan emosional insight, yaitu kesadaran diri akan kelemahan yang didukung oleh sikap yang sehat terhadap kelemahan tersebut (Ahmad, 2018).

Kelemahan diri sebetulnya tidak selalu buruk. Hal pertama yang perlu dilakukan terhadap kelemahan kita adalah menerima kelemahan agar tidak menjadi hal buruk, namun justru dapat menjadi kekuatan. Justru ada kesempatan besar untuk bertumbuh dan akan lebih terbuka menerima perubahan positif dalam hidup. Menyembunyikan kelemahan bukanlah solusi, lebih baik fokus menerima kelemahan tersebut dan mengubahnya menjadi sesuatu yang positif. Berpikir positif merupakan keterampilan yang dimiliki individu dalam menerima situasi dan kondisi yang tengah dihadapi secara positif, sehingga individu tersebut memiliki kepuasan dalam hidupnya, meyakini kemampuan yang dimilikinya sehingga harga diri menjadi meningkat, serta berpikir secara optimis dalam meraih harapan kesuksesan akan masa depannya (Caprara & Steca 2006).

Kelemahan saya yaitu pelupa, namun sepenuhnya saya menyadari akan hal tersebut sehingga saya selalu mencatat informasi dan hal-hal penting yang mungkin akan terlupakan, serta rutin membuat catatan jadwal harian dalam berkegiatan agar tidak ada satupun agenda kegiatan yang terlupakan dan dapat memanajemen waktu dengan baik. Selain itu, agar tak ada moment yang terlupakan kini saya sering mengunggah aktivitas dan kegiatan kemasyarakatan di akun media sosial terutama instagram pribadi. Dengan rutin mengunggah kegiatan positif, saya juga belajar banyak untuk menyusun kata-kata agar deskripsi tentang apa yang saya unggah dapat dimaknai oleh semua orang yang melihatnya dan dapat mengambil hikmah baiknya.

Banyak orang yang merasa tidak bisa melakukan sesuatu hanya karena memilih lari dan takut gagal menghadapinya. Bagi banyak orang, ego membuat seseorang enggan sepenuhnya menerima kelemahan diri. Orang-orang tersebut takut terlihat lemah dan takut menunjukkan dirinya rapuh di depan orang lain. Dengan belajar untuk menerima kelemahan, kita akan bisa mengikis ego dalam diri dan mengusir rasa takut. Kita juga akan lebih bahagia terhadap diri sendiri dan akan menerima kritik tanpa merasa sakit hati.

Kita bisa menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak terlalu serius dan cukup menertawakannya saja. Menerima kelemahan akan membantu kita untuk memiliki kasih sayang lebih terhadap diri sendiri dan berhenti menjatuhkan diri sendiri. Ketika kita sudah berhasil menerima kelemahan diri, kita akan lebih terbuka menerima bantuan dan masukan dari orang lain tanpa merasa tersinggung. Kita bisa menjadikan opini orang lain sebagai pertimbangan untuk berubah menjadi seseorang yang lebih baik kedepannya.

 

REFERENSI

Ahmad. 2018. Hubungan antara Penyesuaian Diri dengan Berpikir Positif Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal Realita, 3 (5), 482 – 494.

Caprara, G.V., & Steca, P. 2006. The contribusi of self-regulatory efficacy beliefs in managing affect and family relationships to positive thinking and hedonic balance. Journal of Clinical and Social Psychology, 25, 603-627.

0 komentar:

Posting Komentar