TUGAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dosen: Dr. Arundati Shinta, MA
Penulis: Exwati Miatari(19310410030)
Kesehatan merupakan aset
terpenting dalam tubuh. Kesehatan sendiri merupakan salah satu kunci dari
berjalannya sebuah aktivitas. Hal tersebut bisa dibuktikan, ketika kita
mengalami adanya rasa sakit, maka akan menghambat kegiatan-kegiatan
yang akan kita lakukan. Bahkan tidak akan optimal dalam menjalankannya. Namun
dengan adanya hal tersebut, kesehatan tubuh juga akan terasa percuma, tanpa
kita memperdulikan adanya kesehatan lingkungan. Banyak dari masyarakat yang
terkadang hanya memperdulikan kesehatan tubuh mereka, tanpa adanya rasa perduli
dengan kesehatan lingkungannya. Padahal, lingkungan yang bersih juga merupakan
salah satu kunci dari hidup yang sehat.
Menurut Cook and
Berrenberg, 1981; Lipsey, 1977; Marcinkowski, 1989; Stem, 2000 dalam Developing
a Framework for Assessing Enviromental Leteracy, perilaku
pro-lingkungan merupakan perilaku yang menimbulkan dampak positif terhadap
lingkungan. Dalam melaksanakan bentuk dari kegiatan pro lingkungan terebut,
kita juga dapat melakukannya dibarengi dengan menjaga kesehatan tubuh. Plogging merupakan aktivitas
yang mengkombinasikan
jogging dan pengumpulan sampah, dipopulerkan di Swedia pada tahun 2016.
Aktivitas yang mendorong orang untuk tetap sehat sambil menjaga lingkungan ini,
telah menyebar ke seluruh dunia tetapi belum begitu populer di Indonesia (Ayo
Jakarta.com, 2019).
Dengan
adanya kegiatan plogging, membuat saya menjadi lebih bersemangat lagi untuk
dapat melaukan kegiatan pro lingkungan. Berikut ialah hasil dari kegiatan
plonging yang saya lakukan selama 4 hari.
1. Ploging pertama,
dilakukan pada hari Rabu, 26 Mei 2021 Sore hari. Saya melakukan plogging di
area persawahan pada Dusun Demen, Pakembinangun. Meskipun
tidak terlalu banyak sampah yang saya temukan, namun sampah yang terkumpul saat
saya jogging sebanyak 1 kantong plastik atau setara ± ½ kg ketika hari pertama
saya melakukan jogging.
2. Plogging kedua, dilakukan pada hari
Rabu, 03 Juni 2021 sore hari. Saya melakukan jogging di Dusun Balong
Pakembinangun, tepatnya pada area persawahan di sana. Saat saya melakukan
jogging, saya banyak menemui bungkus rokok. Pada hari kedua saya mendapatkan 1 kantong
plastik.
3. Plogging hari ketiga, dilakukan
pada hari Sabtu, 05 Juni 2021. Saya melakukan jogging dikawasan Desa Balong.
Saat jogging saya menjumpai beberapa sampah yang tercecer dijalanan dan juga beberapa
sampah berada dipinggir jalanan. Saya melakukan plogging dengan memutari kampung untuk mengambili sampah-sampah yang
tergeletak dijalanan.
4. Plogging keempat, dilakukan
pada hari Minggu, 06 Juni 2021. Saya melakukan jogging dikawasan Desa Sambi, Jl
Kaliurang KM 19,2, tepatnya diarean persawahan. Saat saya melakukan plogging, banyak orang menatap dengan tatapan penuh keheranan,
karena saya jogging dengan membawa tentengan kantong plastik yang berisi sampah
yang telah saya ambili disepanjang jalanan. Sampah yang terkumpul pada hari
keempat yaitu ± ¼ kg.
Dari kegiatan plogging tersebut membuat saya lebih perduli lagi
akan lingkungan dan tidak asal membuang sampah dijalanan. Kegiatan plogging ini
sangat baik dilakukan, meskipun harus dengan mental yang kuat atau tahan untuk
menerima respon-respon dari masyarakat. Dengan adanya hal tersebut, sudah
seharusnya masyarakat menjadi tergerak hatinya dan tidak lagi membuang sampah
disembarang tempat, kemudian lebih perduli akan kesehatan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA:
Zairin. (2017). PENGUATAN PERILAKU PRO-LINGKUNGAN BAGI MASYARAKAT DIKAWASAN
HUTAN LINDUNG. Jurnal Georafflesia, Vol : 2, No : 2, 33-41.
Soejoethi, I. (2019, Agustus Senin). Plogging Cara Baru Olahraga
Sambil Memungut Sampah. Retrieved from ayojakarta.com:
https://www.ayojakarta.com/read/2019/08/26/3400/plogging-cara-baru-olahraga-sambil-memungut-sampah
0 komentar:
Posting Komentar