11.6.21

Plogging: Menjaga Kesehatan Tubuh, disertai dengan Menjaga Kesehatan Lingkungan

 TUGAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Dosen: Dr. Arundati Shinta, MA

Penulis: Exwati Miatari(19310410030)

Kesehatan merupakan aset terpenting dalam tubuh. Kesehatan sendiri merupakan salah satu kunci dari berjalannya sebuah aktivitas. Hal tersebut bisa dibuktikan, ketika kita mengalami adanya rasa sakit, maka  akan menghambat kegiatan-kegiatan yang akan kita lakukan. Bahkan tidak akan optimal dalam menjalankannya. Namun dengan adanya hal tersebut, kesehatan tubuh juga akan terasa percuma, tanpa kita memperdulikan adanya kesehatan lingkungan. Banyak dari masyarakat yang terkadang hanya memperdulikan kesehatan tubuh mereka, tanpa adanya rasa perduli dengan kesehatan lingkungannya. Padahal, lingkungan yang bersih juga merupakan salah satu kunci dari hidup yang sehat.

Menurut Cook and Berrenberg, 1981; Lipsey, 1977; Marcinkowski, 1989; Stem, 2000 dalam Developing a Framework for Assessing Enviromental Leteracy, perilaku pro-lingkungan merupakan perilaku yang menimbulkan dampak positif terhadap lingkungan. Dalam melaksanakan bentuk dari kegiatan pro lingkungan terebut, kita juga dapat melakukannya dibarengi dengan menjaga kesehatan tubuh. Plogging merupakan aktivitas yang mengkombinasikan jogging dan pengumpulan sampah, dipopulerkan di Swedia pada tahun 2016. Aktivitas yang mendorong orang untuk tetap sehat sambil menjaga lingkungan ini, telah menyebar ke seluruh dunia tetapi belum begitu populer di Indonesia (Ayo Jakarta.com, 2019).

Dengan adanya kegiatan plogging, membuat saya menjadi lebih bersemangat lagi untuk dapat melaukan kegiatan pro lingkungan. Berikut ialah hasil dari kegiatan plonging yang saya lakukan selama 4 hari.

1. Ploging pertama, dilakukan pada hari Rabu, 26 Mei 2021 Sore hari. Saya melakukan plogging di area persawahan pada Dusun Demen, Pakembinangun. Meskipun tidak terlalu banyak sampah yang saya temukan, namun sampah yang terkumpul saat saya jogging sebanyak 1 kantong plastik atau setara ± ½ kg ketika hari pertama saya melakukan jogging.

2. Plogging kedua, dilakukan pada hari Rabu, 03 Juni 2021 sore hari. Saya melakukan jogging di Dusun Balong Pakembinangun, tepatnya pada area persawahan di sana. Saat saya melakukan jogging, saya banyak menemui bungkus rokok. Pada hari kedua saya mendapatkan 1 kantong plastik.

3.  Plogging hari ketiga, dilakukan pada hari Sabtu, 05 Juni 2021. Saya melakukan jogging dikawasan Desa Balong. Saat jogging saya menjumpai beberapa sampah yang tercecer dijalanan dan juga beberapa sampah berada dipinggir jalanan. Saya melakukan plogging dengan memutari kampung untuk mengambili sampah-sampah yang tergeletak dijalanan.

4.  Plogging keempat, dilakukan pada hari Minggu, 06 Juni 2021. Saya melakukan jogging dikawasan Desa Sambi, Jl Kaliurang KM 19,2, tepatnya diarean persawahan. Saat saya melakukan plogging, banyak orang menatap dengan tatapan penuh keheranan, karena saya jogging dengan membawa tentengan kantong plastik yang berisi sampah yang telah saya ambili disepanjang jalanan. Sampah yang terkumpul pada hari keempat yaitu ± ¼ kg.

Dari kegiatan plogging tersebut membuat saya lebih perduli lagi akan lingkungan dan tidak asal membuang sampah dijalanan. Kegiatan plogging ini sangat baik dilakukan, meskipun harus dengan mental yang kuat atau tahan untuk menerima respon-respon dari masyarakat. Dengan adanya hal tersebut, sudah seharusnya masyarakat menjadi tergerak hatinya dan tidak lagi membuang sampah disembarang tempat, kemudian lebih perduli akan kesehatan lingkungan.

 

DAFTAR PUSTAKA:

Zairin. (2017). PENGUATAN PERILAKU PRO-LINGKUNGAN BAGI MASYARAKAT DIKAWASAN HUTAN LINDUNG. Jurnal Georafflesia, Vol : 2, No : 2, 33-41.

Soejoethi, I. (2019, Agustus Senin). Plogging Cara Baru Olahraga Sambil Memungut Sampah. Retrieved from ayojakarta.com: https://www.ayojakarta.com/read/2019/08/26/3400/plogging-cara-baru-olahraga-sambil-memungut-sampah

 

0 komentar:

Posting Komentar