9.6.21

PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SEDARI KECIL DENGAN BELAJAR MENGAJI

 Pembentukan Karakter Religius Sedari Kecil Dengan Belajar Mengaji


Tugas Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA


Nisa Armila Gunawan (19310410076)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


        Sebelum kita membahas karakter religius, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu pembentukan karakter. Pembentukan karakter dalam hal ini sangat erat kaitannya dengan pendidikan karakter, definisi pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya (Darma Kusuma dalam Yuyun, 2014). 

        Sedangkan Gunawan dalam (Ahsanulkhaq, 2019) menyebutkan bahwa karakter religius adalah  sebagai nilai karakter yang kaitannya dalam hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, meliputi pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan atau ajaran agamanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembentukan karakter religius merupakan hasil usaha dalam mendidik dan melatih terhadap berbagai potensi rohaniah yang terdapat dalam diri anak.

        Apakah penting, pembentukan karakter religius sedari kecil bagi anak? Jawabannya ya sangat penting. Karena pembentukan karakter  sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Karakter juga erat kaitannya dengan pembentukan kepribadian anak. Bukan hanya karakter religius saja yang harus dibentuk sejak dini, namun ada karakter-karakter lain yang harus dibentuk.  Empat karakter dalam pendidikan karakter meliputi karakter: religius, jujur, toleransi, dan disiplin (Cahyaningrum, dkk 2017).

        Contoh pembentukan karakter religius sedari kecil seperti kegiatan mengaji. Kegiatan mengaji di Mushola ini dilakukan setiap malam, dimulai dari sesudah Magrib hingga waktu Isya kecuali hari Minggu. Karena pada hari Minggu, Mushola digunakan untuk kegiatan pengajian ibu-ibu. Anak-anak yang mengikuti mengaji di Mushola inipun adalah anak-anak yang rumahnya dekat dengan Mushola, sehingga jumlahnya tidak terlalu banyak. Kegiatan mengaji di Mushola ini sudah dilakukan sedari lama, ketika penulis masih kecilpun kegiatan mengaji di Mushola tersebut sudah ada. 

 

REFERENSI:

Ahsanulkhaq, Moh. (2019). Jurnal Prakarsa Paedagogia : Membentuk Karakter Religius Peserta Didik Melalui Metode Pembiasaan. Vol. 02, No. 01.

Cahyaningrum, dkk. (2017). Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Anak Usia Dini Melalui Pembiasaan dan Keteladanan. Volume 6, Edisi 2 : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta 

Yunarti, Yuyun. (2014). Jurnal Tarbawiyah : Pendidikan Kearah Pembentukan Karakter. Volume 11, Nomor 2 : Dosen STAIN Jurai Siwo Metro.


0 komentar:

Posting Komentar