29.6.21

MENGELOLA SAMPAH SEJAK DINI DENGAN KREATIVITAS


 Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A.

NOVIA ZAHRA ZAKIAH/19310410025

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Sampah terus menjadi masalah yang tak ada habisnya. Hal terus menerus di permasalahkan tapi tak kunjung di sadari dan dibiasakan cara penanganannya. Apalagi di Indonesia. Pemerintah sudah berusaha untuk mengendalikan sampah-sampah di Indonesia dengan membuat regulasi pengelolaan sampah. Beberapa diantaranya yaitu teknologi sampah menjadi energi, bank sampah, dan eco labeling school (Shinta, Daihani, & Patimah, 2019).

Namun, sayangnya di Indonesia perilaku manusia itu dipengaruhi oleh lingkungan mereka yang lama kelamaan menjadi kebiasaan. Seperti konsep teori behaviorisme yang dikatakan oleh Marselius Sampe Tondok (2008), bahwa respon atau perilaku menyampah yang dilakukan manusia merupakan perilaku yang didapatkan dari hasil pembiasaan yang dibentuk dari lingkungan (Tondok, 2008). Maka dari itu, kita sebagai orangtua dia masa depan harus mengajarkan pengelolaa sampah sedini mungkin pada anak kita nanti.

Kita bisa mengajarkan bagaimana pengelolaan sampah kepada anaka kita dengan menggunakan metode moral reasoning. Metode moral reasoning adalah metode berfikir aktif tentang masalah-masalah moral dan membuat keputusan-keputusan moral. Metode moral reeasoning ini sudah diteliti bahwa jika metode ini diterapkan sesuai dengan tahapan-tahapan yang sudah ditentukkan, pada setiap siklusnya cenderung mengalami peningkatan kearah yang lebih baik, bahkan pada siklus ke III telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan (Apriyani & Rusiyono, 2018).

Dalam metode moral reasoning ini tentun berkenaan dengan perkembangan moral yang dikemukakan oleh salah satu tokoh psikologi yaitu Laurence Kohlberg (1927-1987). Ia mengemukakan tentang perkembangan moral dari usia kanak-kanak sampai dewasa. Dimana moral tersebut berperan sebagai penjelas dari pilihan-pilihan perilaku yang dianggap benar oleh seseorang (Rohyati, Suryani, Hikmah, & Mayangsari, 2019). Teori Kohlberg ini biasa disebut teori CMD (Cognitive Moral Development).

Jadi, teori ini bukan menekankan pada keputusan seseorang dalam memilih suatu perilaku, namun lebih kepada alasan ia memilih perilaku tersebut.  Dalam teori CMD ini terdapat lima tingkatan moral, yaitu (Rohyati, Suryani, Hikmah, & Mayangsari, 2019):

1.    Level 5: memberikan alasan yang canggih dan luhur (sophisticated) terhadap perilakunya.

2.    Level 4: berperilaku berdasarkan alasan hukum dan kebijakan yang ada. Contohnya sampah itu sendiri sudah terdapat dalam undang undang, sehingga alasan ini bisa digunakan untuk mengajarkan pengelolaan sampah pada anak.

3.    Level 3: berperilaku karena orang-orang penting di sekitarnya melakukan perilaku yang sama. Jika kita sebagai orangtua dari anak, kita harus membiasakan mebuang sampah pada tempatnya. Agar anak kita nanti terbiasa membuang sampah pada tempatnya.

4.    Level 2: berperilaku karena memiliki kepentingan sendiri

5.    Level 1: berperilaku karena patuh pada pemimpin dan agar terhindar dari hukuman.

Selain cara diatas, kita juga bisa mengajarkan menjadi lebih kreativ dengan membuat kerajinan tangan dari sampah plastik, kaleng atau yang lainnya. Sehingga anak akan terbiasa menggunakan barang-barang yang ada dirumah saat menginginkan mainan.





Dengan melakukan cara cara diatas, setidaknya kita sudah berupaya untuk membantu mengurangi dan mengelola sampah di Indonesia. Kita harus memberikan tempat yang nyaman bagi anak cucu kita dimasa depan. Selain itu dengan cara-cara diatas kita juga bisa melatih kreativitas dari si anak. Selamat mencoba bund!




REFERENSI:

Apriyani, A.-N., & Rusiyono, R. (2018). PENGARUH METODE MORAL REASONING TERHADAP PENANAMAN KARAKTER NASIONALISME SISWA SD DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK. JURNAL JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar), 5 (1): 12-21. 

Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.

https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat

Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11.

          https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf

Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post. 20 Juli.

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar