Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A.
NOVIA ZAHRA ZAKIAH/19310410025
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Sampah
terus menjadi masalah yang tak ada habisnya. Hal terus menerus di permasalahkan
tapi tak kunjung di sadari dan dibiasakan cara penanganannya. Apalagi di
Indonesia. Pemerintah sudah berusaha untuk mengendalikan sampah-sampah di Indonesia
dengan membuat regulasi pengelolaan sampah. Beberapa diantaranya yaitu
teknologi sampah menjadi energi, bank sampah, dan eco labeling school
Namun,
sayangnya di Indonesia perilaku manusia itu dipengaruhi oleh lingkungan mereka
yang lama kelamaan menjadi kebiasaan. Seperti konsep teori behaviorisme yang
dikatakan oleh Marselius Sampe Tondok (2008), bahwa respon atau perilaku
menyampah yang dilakukan manusia merupakan perilaku yang didapatkan dari hasil
pembiasaan yang dibentuk dari lingkungan
Kita
bisa mengajarkan bagaimana pengelolaan sampah kepada anaka kita dengan
menggunakan metode moral reasoning. Metode moral reasoning adalah metode
berfikir aktif tentang masalah-masalah moral dan membuat keputusan-keputusan
moral. Metode moral reeasoning ini sudah diteliti bahwa jika metode ini
diterapkan sesuai dengan tahapan-tahapan yang sudah ditentukkan, pada setiap
siklusnya cenderung mengalami peningkatan kearah yang lebih baik, bahkan pada
siklus ke III telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan
Dalam
metode moral reasoning ini tentun berkenaan dengan perkembangan moral yang
dikemukakan oleh salah satu tokoh psikologi yaitu Laurence Kohlberg
(1927-1987). Ia mengemukakan tentang perkembangan moral dari usia kanak-kanak
sampai dewasa. Dimana moral tersebut berperan sebagai penjelas dari
pilihan-pilihan perilaku yang dianggap benar oleh seseorang
Jadi,
teori ini bukan menekankan pada keputusan seseorang dalam memilih suatu
perilaku, namun lebih kepada alasan ia memilih perilaku tersebut. Dalam teori CMD ini terdapat lima tingkatan
moral, yaitu
1. Level
5: memberikan alasan yang canggih dan luhur (sophisticated) terhadap perilakunya.
2. Level
4: berperilaku berdasarkan alasan hukum dan kebijakan yang ada. Contohnya
sampah itu sendiri sudah terdapat dalam undang undang, sehingga alasan ini bisa
digunakan untuk mengajarkan pengelolaan sampah pada anak.
3. Level
3: berperilaku karena orang-orang penting di sekitarnya melakukan perilaku yang
sama. Jika kita sebagai orangtua dari anak, kita harus membiasakan mebuang
sampah pada tempatnya. Agar anak kita nanti terbiasa membuang sampah pada
tempatnya.
4. Level
2: berperilaku karena memiliki kepentingan sendiri
5. Level
1: berperilaku karena patuh pada pemimpin dan agar terhindar dari hukuman.
Selain
cara diatas, kita juga bisa mengajarkan menjadi lebih kreativ dengan membuat
kerajinan tangan dari sampah plastik, kaleng atau yang lainnya. Sehingga anak
akan terbiasa menggunakan barang-barang yang ada dirumah saat menginginkan
mainan.
Dengan
melakukan cara cara diatas, setidaknya kita sudah berupaya untuk membantu
mengurangi dan mengelola sampah di Indonesia. Kita harus memberikan tempat yang
nyaman bagi anak cucu kita dimasa depan. Selain itu dengan cara-cara diatas
kita juga bisa melatih kreativitas dari si anak. Selamat mencoba bund!
REFERENSI:
Apriyani, A.-N., & Rusiyono, R. (2018). PENGARUH METODE MORAL REASONING TERHADAP PENANAMAN KARAKTER NASIONALISME SISWA SD DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK. JURNAL JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar), 5 (1): 12-21.
Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di
dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.
https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat
Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah,
A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community
empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for
Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th
International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast
Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11.
https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf
Tondok, M. S. (2008).
Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post.
20 Juli.
0 komentar:
Posting Komentar