29.6.21

KEGIATAN POSITIF UNTUK MENGURANGI SAMPAH PLASTIK

 

KEGIATAN POSITIF UNTUK MENGURANGI SAMPAH PLASTIK

 

Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan

Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu: Dr.Arundati Shinta,M.A

GANJAR DWI LESTARI

NIM: 19310410012

Fakultas Psikologi 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 


Sampah yang dikelola dengan baik akan meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat, dan pada konteks ini sampah merupakan sumber daya (Putra & Yuriandala, 2013). Pengelolaan sampah yang baik akan menekan perkembangbiakan penyakit dan tidak menjadi perantara berkembangnya penyakit.

Sidarto dan Oesman (2013) menjelaskan bahwa mendaur ulang sampah plastik dengan sendirinya membantu pemerintah dalam mengelola sampah, apalagi pengelolaan dilakukan secara professional dan komersil, sehingga menjadi suatu usaha yang menguntungkan.Botol-botol Plastik Yang tidak terpakai bisa di daur ulang menjadi bunga imitasi,pot bunga,tempat pensil atau tempat alat make up sehari-hari.

 

 

Perspektif Humanistik

Dalam pandangan Calr Rogers, perilaku manusia dikuasai oleh (yang disebutnya) the actualizing tendency, yaitu suatu kecenderungan yang ada dalam diri (inhern) manusia untuk mengembangkan kapasitasnya sedemikian rupa guna memelihara dan mengembangkan diri. Motivasi yang timbul akibat kecenderungan ini meningkatkan kemandirian dan mengembangkan kreativitas individu. Selanjutnya, menurut Abraham Maslow, perilaku manusia terkait dengan kebutuhan yang tersusun menurut suatu hirarki kebutuhan (hierarchy of need), mulai dari yang paling rendah yaitu kebutuhan: fisiologis dasar, rasa aman dan tentram, dicintai dan disayangi, dihargai, hingga mengaktualisasikan diri. 

 Dalam kaitannya dengan sampah, sama seperti manusia lainnya di negara-negara maju seperti Jerman dan Singapura, manusia Indonesia juga menghasilkan sampah setiap hari. Bahkan rata-rata penduduk negara maju menghasilkan sampah lima lipat dari orang Indonesia. Tetapi, mengapa mereka tidak menyampah? 

Ditinjau dari teori kebutuhan Maslow, tingkat kebutuhan masyarakat negara maju sudah sampai pada tahap kebutuhan di atas kebutuhan primer seperti makan, minum dan hidup sehari-hari. Masyarakat negara maju seperti Jerman atau Singapura sudah mencapai tahap kebutuhan akan seni, keindahan, kebutuhan menghargai alam.  

 

 

 



0 komentar:

Posting Komentar