MEMBUAT
KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Berbicara
mengenai sampah tentu tidak akan ada habisnya. Sejati (2009) menyebutkan bahwa
sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang; merupakan hasil aktivitas
manusia maupun alam yang sudah tidak digunakan lagi skarena sudah diambil unsur
atau fungsi utamanya. Sampah sudah sangat mendominasi di dalam keidupan
manusia. Manusia lah yang kerap kali menghasilkan sampah. Baik itu sampah
plastik, sampah dari limbah, sampah kertas, dan masih banyak lagi jenisnya. Menurut
Suprihatin et al., (1996) jenis-jenis sampah dibagi menjadi dua macam, yaitu
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik atau sampah basah adalah
sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil
dari alam atau yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, dan lain
sebagainya. Sampah ini dapat terurai dengan mudah dalam proses alami. Sampah
rumah tangga sebagian besar adalah sampah organik. Contoh sampah organik adalah
sampah dari dapur, sayuran, kulit buah, dan daun. Sampah anorganik adalah sampah
yang berasal dari sumber daya alam yang tidak terbarui, seperti mineral dan
sisa-sisa hasil produksi. Secara keseluruhan, sebagian dari zat anorganik tidak
dapat diuraikan oleh alam. Sedangkan sebagian lainnya lagi dapat diuraikan
dalam waktu yang sangat lama. Contoh sampah anorganik adalah botol gelas,
kaleng, dan logam.Jika sampah-sampah ini tidak teratasi dengan baik, tentu
dampak yang sangat serius akan dirasakan oleh manusia itu sendiri.
Salah satu
cara untuk mengelola sampah organik adalah dengan menjadikannya sebagai pupuk
pada tanaman. Hal ini dikarenakan sampah organik sangat mudah terurai dan baik
bagi pertumbuhan tanaman. Acap kali kita mendengar sebutan pupuk ini dengan
nama kompos. Menurut Syam (2003) Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang
digunakan pada pertanian untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik.
Penggunaan kompos dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan mikrobiologi tanah. Cara
pembuatan kompos dari sampah rumah tangga sangat mudah dan sederhana. Alat dan
bahan yang diperlukan cukup murah dan mudah diperoleh. Alat dan bahan yang
diperlukan adalah (pertanian.pontianakkota.go.id) :
Bahan :
- Sampah organik (sisa sayuran, nasi, sisa buah-buahan, dan seluruh sampah yang berasal dari bahan organik/bahan alami) .
- Serbuk gergaji / tanah / pupuk kandang
- Aktivator yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme pengurai sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan penguraian bahan organik. Terdapat banyak jenis aktivator yang beredar di pasaran. Yang umum digunakan salah satunya adalah EM4.
- Air
Alat :
- Alat pemotong/pencacah misalnya pisau.
- Tempat menampung sampah, dapat menggunakan ember bekas cat dan wadah bekas lainnya.
- Alat pengaduk
- Ember/wadah untuk melarutkan aktivator.
Cara membuat kompos dengan memanfaatkan sampah rumah tangga adalah sebagai berikut :
1. Cacah
sampah organik rumah tangga hingga
berukuran kecil (semakin kecil,
semakin cepat pengomposan berlangsung)
2. Tambahkan
kompos jadi/tanah/pupuk kandang/serbuk gergaji sebagai inokulan
3. Larutkan
aktivator dengan air. Tuangkan larutan aktivator/starter kompos (contoh : EM4)
ke bahan kompos. Aduk rata.
4. Tambahkan lagi larutan aktivator bila campuran terlalu
kering
5. Masukkan
dalam wadah pengomposan
6. Tutup
rapat
7. Aduk
seminggu sekali agar aerasi (aliran udara) dalam wadah berlangsung baik. Selama
proses pengomposan, suhu dalam wadah akan naik tanda bahwa mikroorganisme
sedang bekerja)
8. Memasuki
minggu 7-8 pengomposan selesai, suhu dalam wadah normal kembali.
9. Kompos
yang sudah jadi siap digunakan. Bisa dilakukan pengayakan dan pengemasan untuk skala usaha.
10. Kompos
yang baik berwarna cokleat kehitaman, berbau tanah, dan berbutir halus.
Dalam membuat
kompos. Saya mengikuti petunjuk seperti diatas. Ini adalah pengalaman pertama
saya dalam membuat kompos. Saya merasa senang karena bisa mencoba untuk membuat
kompos dari bahan organik atau juga disebut dengan sampah rumah tangga. Untuk
sampah organiknya saya menggunakan daun kering, tempe dan teh yang tidak layak untuk di konsumsi. Ketiga
bahan ini sangat mudah saya dapatkan di rumah saya karena ketiga bahan ini
sering ada di rumah saya. Seluruh sampah organik tersebut memiliki berat
sebesar kurang lebih ½ kg. Cukup banyak menurut saya, karena sampah ini di
dominasi oleh daun kering.
Pupuk kompos
yang sudah saya buat. Saya coba terapkan untuk memupuk tanaman cabai. Dan
ternyata tanaman cabai saya menjadi lebih subur dan buah cabai nya juga sangat
gemuk-gemuk. Saya sangat bersyukur bisa membuat pupuk kompos ini dan menjadi
pengalaman menarik bagi saya.
Daftar Pustaka :
Sejati,
Kuncoro. (2009). Edisi Kelima. Pengolahan Sampah Terpadu dengan Sistem Node,
Sub Point dan Center Point. Yogyakarta: Kanisius.
Suprihatin et
al. (1996). Pengelolaan Sampah.
Malang: PPGT/PPEDC Malang.
Syam, A.
(2003). Efektivitas Pupuk Organik dan
Anorganik terhadap Produktivitas Padi di Lahan Sawah. Jurnal Agrivigor 3
(2), 232-244.
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/57-membuat-kompos-dari-sampah-rumah-tangga.html
( diakses pada 20 Mei 2021 )
0 komentar:
Posting Komentar