28.5.21

MEMBUAT KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK

 

MEMBUAT KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 


 

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.

Ahmad Prasetiyo / 19310410029 

Berbicara mengenai sampah tentu tidak akan ada habisnya. Sejati (2009) menyebutkan bahwa sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang; merupakan hasil aktivitas manusia maupun alam yang sudah tidak digunakan lagi skarena sudah diambil unsur atau fungsi utamanya. Sampah sudah sangat mendominasi di dalam keidupan manusia. Manusia lah yang kerap kali menghasilkan sampah. Baik itu sampah plastik, sampah dari limbah, sampah kertas, dan masih banyak lagi jenisnya. Menurut Suprihatin et al., (1996) jenis-jenis sampah dibagi menjadi dua macam, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik atau sampah basah adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, dan lain sebagainya. Sampah ini dapat terurai dengan mudah dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar adalah sampah organik. Contoh sampah organik adalah sampah dari dapur, sayuran, kulit buah, dan daun. Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari sumber daya alam yang tidak terbarui, seperti mineral dan sisa-sisa hasil produksi. Secara keseluruhan, sebagian dari zat anorganik tidak dapat diuraikan oleh alam. Sedangkan sebagian lainnya lagi dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Contoh sampah anorganik adalah botol gelas, kaleng, dan logam.Jika sampah-sampah ini tidak teratasi dengan baik, tentu dampak yang sangat serius akan dirasakan oleh manusia itu sendiri.

Salah satu cara untuk mengelola sampah organik adalah dengan menjadikannya sebagai pupuk pada tanaman. Hal ini dikarenakan sampah organik sangat mudah terurai dan baik bagi pertumbuhan tanaman. Acap kali kita mendengar sebutan pupuk ini dengan nama kompos. Menurut Syam (2003) Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang digunakan pada pertanian untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Penggunaan kompos dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan mikrobiologi tanah. Cara pembuatan kompos dari sampah rumah tangga sangat mudah dan sederhana. Alat dan bahan yang diperlukan cukup murah dan mudah diperoleh. Alat dan bahan yang diperlukan adalah (pertanian.pontianakkota.go.id) :

Bahan :

  1. Sampah organik (sisa sayuran, nasi, sisa buah-buahan, dan seluruh sampah yang berasal dari bahan organik/bahan alami) .
  2. Serbuk gergaji / tanah  / pupuk kandang
  3. Aktivator yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme pengurai sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan penguraian bahan organik. Terdapat banyak jenis aktivator yang beredar di pasaran. Yang umum digunakan salah satunya adalah EM4.
  4. Air

Alat :

  1. Alat pemotong/pencacah misalnya pisau.
  2. Tempat menampung sampah, dapat menggunakan ember bekas cat dan wadah bekas lainnya.
  3. Alat pengaduk
  4. Ember/wadah untuk melarutkan aktivator.


Cara membuat kompos dengan memanfaatkan sampah rumah tangga adalah sebagai berikut :

1.   Cacah sampah organik rumah tangga hingga  berukuran kecil  (semakin kecil, semakin cepat pengomposan berlangsung)

2.       Tambahkan kompos jadi/tanah/pupuk kandang/serbuk gergaji sebagai inokulan

3.     Larutkan aktivator dengan air. Tuangkan larutan aktivator/starter kompos (contoh : EM4) ke bahan kompos. Aduk rata.

4.       Tambahkan  lagi larutan aktivator bila campuran terlalu kering

5.       Masukkan dalam wadah pengomposan

6.       Tutup rapat

7.       Aduk seminggu sekali agar aerasi (aliran udara) dalam wadah berlangsung baik. Selama proses pengomposan, suhu dalam wadah akan naik tanda bahwa mikroorganisme sedang bekerja)

8.       Memasuki minggu 7-8 pengomposan selesai, suhu dalam wadah normal kembali.

9.       Kompos yang sudah jadi siap digunakan. Bisa dilakukan pengayakan  dan pengemasan untuk skala usaha.

10.   Kompos yang baik berwarna cokleat kehitaman, berbau tanah, dan berbutir halus.

 

Dalam membuat kompos. Saya mengikuti petunjuk seperti diatas. Ini adalah pengalaman pertama saya dalam membuat kompos. Saya merasa senang karena bisa mencoba untuk membuat kompos dari bahan organik atau juga disebut dengan sampah rumah tangga. Untuk sampah organiknya saya menggunakan daun kering, tempe  dan teh yang tidak layak untuk di konsumsi. Ketiga bahan ini sangat mudah saya dapatkan di rumah saya karena ketiga bahan ini sering ada di rumah saya. Seluruh sampah organik tersebut memiliki berat sebesar kurang lebih ½ kg. Cukup banyak menurut saya, karena sampah ini di dominasi oleh daun kering.

 


    Dalam membuat kompos ini tentu saya harus ekstra sabar. Hal ini dikarenakan dalam mengolah sampah menjadi pupuk tidaklah mudah. Ada satu bahan yaitu tempe yang membuat saya kurang nyaman. Tempe itu memiliki aroma yang tidak menarik atau seperti busuk dan sangat menyengat di dalam hidung. Walaupun saya sudah memakai masker, namun tetap saja bau tempe itu sangat membuat saya tidak nyaman. Saya mencoba untuk tetap tenang dan telaten dalam membuat pupuk kompos ini. Satu persatu cara seperti di atas saya lakukan agar mendapatkan hasil yang benar-benar baik. Untuk tempat pengomposan saya menggunakan ember bekas yang masih layak pakai tetapi sudah tidak digunakan. Awalnya saya ingin menggunakan drum, tetapi karena sampah yang saya dapat kurang lebih ½ kg maka saya memutuskan untuk menggunakan ember saja.

 


Pupuk kompos yang sudah saya buat. Saya coba terapkan untuk memupuk tanaman cabai. Dan ternyata tanaman cabai saya menjadi lebih subur dan buah cabai nya juga sangat gemuk-gemuk. Saya sangat bersyukur bisa membuat pupuk kompos ini dan menjadi pengalaman menarik bagi saya. Saya memilih untuk menulis artikel mengenai pembuatan pupuk kompos dari bahan organik, karena ini menjadi suatu pengalaman pertama saya dan juga menambah wawasan akan hal perpupukan bagi saya. Sejatinya dulu saya hanya menggunakan teh bekas saja untuk memupuk tanaman yang saya tanam. Dalam membuat pupuk kompos ini tidak memerlukan tempat yang khusus, bisa dikerjakan di mana saja. Oleh karena itu pembuatan pupuk kompos ini saya buat tepat di halaman depan rumah saya. Untuk bahan-bahannya sendiri juga sangat mudah di temukan di rumah saya, jadi tidak perlu ribet. Cuma pada saat itu saya bingung dalam menentukan wadah pengomposan. Pada saat itu ada 2 pilihan, yaitu dengan menggunakan drum atau ember. Lalu saya lebih memilih untuk menggunakan ember, karena jika menggunakan drum juga terlalu besar dan memakan tempat. Tidak hanya itu saja, dari segi manfaat. Tentu pupuk kompos ini memiliki banyak manfaat. Manfaat itu yakni tidak mencemari lingkungan, hemat, dan membuat tanaman menjadi lebih subur.

 

Daftar Pustaka :

 

Sejati, Kuncoro. (2009). Edisi Kelima. Pengolahan Sampah Terpadu dengan Sistem Node, Sub Point dan Center Point. Yogyakarta: Kanisius.

Suprihatin et al. (1996). Pengelolaan Sampah. Malang: PPGT/PPEDC Malang.

Syam, A. (2003). Efektivitas Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Produktivitas Padi di Lahan Sawah. Jurnal Agrivigor 3 (2), 232-244.

https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/57-membuat-kompos-dari-sampah-rumah-tangga.html ( diakses pada 20 Mei 2021 )

 

0 komentar:

Posting Komentar