Tugas Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA
IMELTA INDRIYANI ALFIAH / 19310410062
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Usia
dini adalah sosok individu yang sedang menjalani proses perkembangan dengan
pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak merupakan individu yang
memiliki berbagai kemampuan dan keterampilan yang jarang disadari oleh
orangtuanya. Maka, di lembaga Bimbingan Belajar “Handayani” Patuk Gunungkidul diselenggarakan
program pendidikan yang memiliki perencanaan dan struktur yang jelas untuk
mengembangkan kemampuan anak agar dapat terarah dengan baik. Salah satu cara
mengembangkan kemampuan anak adalah dengan cara mendongeng. Dengan dongeng anak
akan mencintai kembali budaya lisan yang mulai terlupakan, penerapan ini serta
membentuk daya ingat anak akan pesan dan kata-kata yang mendukung perkembangan
bahasa anak. Hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi anak didik mengingat
keterbatasan anak, yang dipengaruhi bahasa ibu dan lingkungan tempat tinggal
sehingga anak belum mengenal kosakata dan arti sesungguhnya. Karena
perkembangan jasmani, rohani, moral, agama, sosial, emosional, bahasa, kognitif
dan perkembangan fisik anak memiliki masa dalam persiapan lebih lanjut.
Sujiono
(2009: 6) mengatakan “Anak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu
proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya
yang berada pada rentang usia 0-8 tahun’’. Karena itu metode mendongeng
diharapkan dapat mendukung pembelajaran dalam pembinaan keaktifan berkomunikasi
yang berbantuan media boneka tangan dengan orang-orang disekitar maupun di
lingkungan sekolah. Djam’an, (2005) menjelaskan melalui pengalaman-pengalaman
mendengarkan dongeng dapat menunjang penambahan kosakata anak dengan cara guru/tutor
memasukkan kata-kata yang sesuai dengan kebutuhan anak kedalam pembelajaran “membawakan
dongeng dengan cerita dan hidup, juga memainkan boneka-boneka dengan berbagai
karakter dan ekspresinya juga mahir menirukan bermacam-macam suara dengan
luwes”.
Kosakata anak pada kelompok Bimbel Handayani relatif terbatas pada aktivitas pembelajaran yang penulis amati. Berdasarkan kondisi tersebut, maka guru mencari cara agar kosakata anak bertambah yakni dengan menerapkan metode dongeng berbantuan boneka tangan sebagai stimulus bagi perkembangan bahasa mereka. Materi yang digunakan dalam penerapan metode mendongeng berbantuan media boneka tangan dalam penambahan kosakata anak, guru menentukan materi kosakata dan dongeng yang terdapat kosakata baru dan asing bagi anak yang diambil dari kehidupan lingkungan anak dan buku tema di sekolah. Ketersediaan media boneka tangan yang penulis miliki cukup banyak sehingga tidak menjadi kesulitan bagi penulis dalam pengadaan pembelajaran menggunakan media boneka tangan. Ketika penulis menyampaikan dongeng dengan memainkan boneka tangan, penulis dapat menghidupkan imajinasi anak untuk mengenal tokoh dalam dongeng, sebab media ini cukup disukai dan dekat dengan dunia anak.
Langkah
dan kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan materi kosakata, yang disesuaikan
dengan tema R PPH, selain itu media ditata dengan baik untuk mempermudah guru
dalam proses belajar mengajar. Kendala guru dalam penerapan pembelajaran metode
mendongeng berbantuan media boneka tangan dalam penambahan kosakata anak yaitu
anak kurang serius, sibuk diri sendiri serta teman disekitarnya. Namun tidak
menjadi hambatan bagi penulis untuk terus menerapkannya, karena dongeng dan
media ini sangat dekat dengan dunia anak. Melalui metode mendongeng ini guru
dapat melihat perkembangan kosakata anak dengan cara guru memberikan
pengulangan dongeng 2 kali dalam 1 minggu untuk melihat daya ingat anak.
REFERENSI
Soedjito. (2009). Kosakata Bahasa Indonesia. Jakarta.
Gramedia Pustaka Utama.
Djam’an, S, Aan, K.
Tadkroatun, M. (2005). Bercerita Untuk
Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Penddidikan Nasional.
0 komentar:
Posting Komentar