6.4.21

Psikologi Lingkungan : Menjadi Model untuk Mengubah Perilaku Orang agar Pro-Lingkungan

 

Psikologi Lingkungan :

Menjadi Model untuk Mengubah Perilaku Orang agar Pro-Lingkungan


Nama : Maily Qisti Rofiq
NIM : 19310410095
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Sampai hari ini, sampah masih menjadi masalah bagi sebagian negara tak terkecuali Indonesia. Masalah sampah yang kian hari kian memprihatinkan masih menjadi PR bagi Indonesia. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah di Negeri ini, namun sampai saat ini tak kunjung usai. Di kota-kota besar, masih banyak pemukiman kumuh yang disekelilingnya banyak sampah berserakan sampai sungai-sungai yang menjadi sasaran tempat pembungan sampah masyarakat. Sehingga menjadikan lingkungan yang kotar dan tidak sehat.

Permasalahan sampah di Indonesia yang tak kunjung usai sebenarnya diakibatkan oleh masyarakatnya sendiri. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan menjadikan masyarakat masih dengan santainya membuang sampah disembarang tempat. Hal ini membawa dampak tersendiri bagi masyarakt sekitar mulai dari banjir hingga udara yang tidak sehat sehingga kesehatan masyarakat pun menurun. Jika dilihat, usaha untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah ataupun kelompok-kelompok masyarakat tertentu begitu banyak mulai dari seminar, pemasangan baliho, hingga menerapkan sanksi, namun belum cukup untuk menjadikan msayarakat untuk pro-lingkungan.

Mengapa hal tersebut belum juga berhasil menjadikan masyarakat pro-lingkungan? merubah perilaku seseorang menjadi seperti apa yang kita inginkan tidaklah mudah. Pada dasarnya manusia lebih mengikuti terhadap apa yang dilakukan seseorang daripada hanya sebuah ajakan. Albert Bandura dalam teori Modeling nya mengatakan, modeling adalah proses belajar dengan mengamati tingkah laku atau perilaku dari orang lain disekitar kita. Hasil dari modeling tersebut cenderung menyerupai bahkan sama perilakunya dengan perilaku orang yang ditiru tersebut (Siregar, 2013).

Oleh karena itu, salah satu cara menumbuhkan kesadaran masyarakat agar pro-lingkungan dengan memberikan contoh terlebih dahulu. Dengan kita menjadi model di masyarakat yang sangat pro-limgkungan tentunya secara tidak langsung masyarakat lain akan mengikuti perilaku pro-lingkungan kita. Dengan membiasakan membuang sampah pada tempatnya sesuai jenis sampah, membawa tas belanja sendiri ketika ke pasar atau swalayan, mengumpulkan sampah kemudian menjual ke bank sampah, mengolah sampah organik menjadi kompos, atau mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang bisa digunakan kembali. Perilaku yang sangat sederhana namun manfaatnya sangat banyak, dan hal ini diharapkan bisa terjadi pada mahasiswa psikologi sebagai generasi milineal yang sudah mempelajarinya.

Namun kenyataan yang ada, masih banyak mahasiswa psikologi yang belum pro-lingkungan. mengapa demikian ? karena rasa tanggung jawab terhadap lingkungan yang masih rendah serta tidak adanya imajinasi dalam pengolahan sampah. Padahal menjadi model yang pro-lingkungan sangat bisa dilakukan oleh mahasiswa psikologi.

Referensi:

Siregar, A. R. (2013). Teori Albert Bandura (Modeling) Artikel

0 komentar:

Posting Komentar