6.4.21

Pollyana Principle

Menanamkan Cara Berpikir Positif (Pollyana Principle) pada Remaja Putus Sekolah


Oleh : Langgeng Dwi Hartono
NIM : 20310410063

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M. A

Tugas Syarat Ujian Mid
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Pendahuluan 

     Remaja putus sekolah dengan situasi yang sangat rentan harus dikembalikan pada pola pikir yang positif. Jiwa, hati dan mentalnya harus dibangkitkan lagi agar remaja mampu menangani persoalan hidup atau realita. Dengan berpikir positif diharapkan remaja mampu mempunyai  motivasi dan semangat baru untuk melanjutkan dan menentukan jalan hidupnya. Remaja yang putus sekolah apabila mampu menanamkan pemikiran positif, maka remaja akan mampu memusatkan pemikirannya ke sisi yang positif, mengembangkan pemikiran positif dan mampu memproses informasi yang positif. Kesadaran tentang keberhasilan tidak lepas dari konsep berpikir seseorang. 

Pembahasan

Remaja Putus Sekolah

     Remaja menurut sarwono (2002) sangat rentan terkena depresi karena perubahan fisik, psikis, dan sosialnya. Sedangkan menurut Perry (2009) remaja memandang kehidupan dalam dualisme pola polaritas mendasar tentang benar-salah, kita-mereka, baik-buruk, namun ketika dewasa mereka mulai menyadari perbedaan pendapat dan berbagai prespektif yang dipegang orang lain, yang mengubah pandangan dualistik mereka. 
     Remaja yang mengalami putus sekolah, tentunya akan rentan terhadap depresi dan perilaku negatif yang disebabkan karena putus asa atau kehilangan keseimbangan dalam berpikir. Seolah-olah semuanya telah berakhir pada saat itu, menurut mereka sudah tidak ada harapan  lagi, semuanya dipandang serba salah, dan menganggap tidak ada lagi yang mau mengerti atau memahami mereka. Hal ini cukup mengkhawatirkan apabila tidak dicari cara untuk memecahkan masalah tersebut. 
     Sering terjadi kasus-kasus yang mengejutkan, putus sekolah mengakibatkan individu mengalami stres yang berkepanjangan dan kehilangan akal sehatnya. Sebagai contoh, sebagaimana dilansir oleh metro.tempo.co (2018), ada seorang remaja putri bunuh diri dengan cara gantung diri akibat depresi putus sekolah. Hal ini tentunya sangat tragis bagi kita semua yang mendengar kabar tersebut. Oleh karena itu, remaja yang sedang mengalami masalah putus sekolah harus diberikan perhatian khusus, agar hal demikian tidak terjadi kepada remaja-remaja lainnya. Dimana remaja saat ini merupakan calon generasi penerus masa depan bangsa. 

Berpikir Positif (Pollyana Principle) 

     Berpikir positif adalah suatu cara berpikir untuk menekankan segala hal yang positif, baik pada diri sendiri, orang lain maupun terhadap situasi yang sedang dihadapi. Paele (1996) menjelaskan, berpikir positif selalu didasarkan pada fakta bahwa setiap ada permasalahan pasti ada pemecahan dan setiap pemecahan yang tepat adalah hasil dari intelektual yang sehat.
     Dalam novel yang berjudul Pollyana Grows Up, dikisahkan ada seorang anak yang tetap berpikir optimis walaupun dia mengalami kehidupan yang sulit. Karakter ini memiliki sifat selalu gembira, optimis, dan selalu memiliki ide cemerlang dalam keadaan yang sulit. Dari novel tersebut muncullah istilah Pollyana Principle yang artinya, suatu istilah yang menggambarkan kecenderungan manusia untuk bersikap positif pada kondisi yan normalnya akan direspon secara negatif.
     Penelitian Goodhart (1985) terhadap 173 mahasiswa menemukan bahwa berpikir positif memiliki hubungan yang signifikan dengan kondisi psikologis yang positif. Dengan berpikir positif dapat digunakan untuk menangani stres. Goodhart menguraikan bahwa berpikir positif dapat membantu seseorang untuk menghadapi suatu masalah dengan efektif. 
     Dapat disimpulkan bahwa remaja yang putus sekolah apabila bisa mengelola cara berpikirnya, maka diharapkan remaja yang mengalami masalah ini mampu mengatasi stres, bisa tumbuh semangat baru, dan dapat memunculkan visi kesuksesan dalam dirinya. Kesadaran akan kesuksesan adalah hasil dari konsep berpikir mereka.

Daftar Pustaka

Godhart, D.E. 1985. Some Psikologikal Effects Positive and Negative Thinking Abaut Stresspull Events Overcomes: was Pollyana Right? Jurnal Of Personaliti and Social Psykology, 48, 216-232

Peale, N.V. 1996. Berpikir Positif. Jakarta:Binarupa Aksara.

Porter, Eleano H. 2010. Pollyana Grows Up. Penerbit: Orange books

Potter, P. A., Perry, A. G. 2009. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Sarwono, S.W. (2002). Psikologi Remaja edisi revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Warsono, Adi. 2018. Remaja Putri Berusia 16 Tahun Gantung Diri, Putus Sekolah?. Diakses tanggal 6 April 2021 pada : https://metro.tempo.co/read/1086663/remaja-putri-berusia-16-tahun-gantung-diri-putus-sekolah

0 komentar:

Posting Komentar