Peran
Pendidikan dan Pelatihan Paskibraka
sebagai
Ajang Kegiatan Positif bagi Pelajar SMA
oleh
:
Shafly
Ardhya Saputra
(NIM
20310410027)
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu :
Dr.
Arundhati Shinta, M.A.
Pasukan
Pengibar Bendera Pusaka atau yang akrab disingkat Paskibraka adalah sekumpulan
pelajar dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara
peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di tiga tempat, yakni tingkat
kabupaten/kota bertugas di kantor bupati/walikota,tingkat provinsi bertugas di kantor gubernur, dan tingkat
nasional bertugas di Istana Negara, Jakarta. Anggota Paskibraka dipilih melalui
proses seleksi yang panjang dan bertahap sesuai tingkatannya. Anggota
Paskibraka berasal dari pelajar SMA/sederajat kelas 10 (tahun pertama). Seleksi
anggota biasanya dilakukan pada bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17
Agustus tahun itu.
Pelajar
kelas 10 yang berminat menjadi anggota Paskibraka ini umunya berangkat dari
kegiatan Pleton Inti baris-berbaris di sekolah. Tentu hal tersebut menjadi
syarat wajib karena di Paskibraka dituntut untuk menguasai tentang
baris-berbaris. Umumnya, bagi pelajar kelas 10 yang berminat nanti akan dibina
atau diberikan rangkaian pembekalan oleh seniornya atau pihak sekolah dalam hal
ini Bapak dan Ibu Guru. Pembekalan atau pembinaan ini seperti tentang
kepaskibrakaan, pengetahuan umum, sejarah Indonesia, kebudayaan kedaerahan,
adab kesopanan, baris-berbaris, latihan fisik dan mental. Rangkaian pembekalan
di tingkat sekolah tersebut sangat berguna bagi pelajar kelas10 karena akan
membentuk anak yang bermental, berideoligi Pancasila, dan memiliki jiwa sosial
yang tinggi. Tujuan utamanya tidak lain agar pelajar kelas 10 tersebut mampu
lolos seleksi tingkat selanjutnya yaitu seleksi tingkat kabupaten/kota mewakili
sekolahnya.
Pada
tingkat kabupaten/kota ini, para pelajar yang telah terpilih mewakili
sekolahnya akan bersaing lagi untuk menjadi wakil di tingkat provinsi. Selama
menunggu waktu seleksi di tingkat provinsi, para pelajar ini diberikan
pembekalan lagi oleh senior atau pengurus organisasi Purna Paskibraka Indonesia
kabupaten/kota tersebut. Begitu juga seterusnya ketika pelajar wakil tiap-tiap
kabupaten/kota terpilih di tingkat provinsi akan diseleksi lagi melalui
rangkain seleksi yang lebih ketat di tingkat pusat di Jakarta.
Selama
proses jalannya seleksi dari tingkat sekolah-kabupaten/kota-provinsi-nasional
ini memakan waktu yang panjang dan melibatkan banyak pihak. Pihak yang terlibat
dalam proses seleksi ini antara lain : TNI/Polri, Purna Paskibraka Indonesia,
dan lembaga kementerian atau kedinasan terkait.
Setelah
semua proses panjang seleksi usai, barulah mulai kegiatan Pendidika dan
Pelatihan Paskibraka atau disingkat Diklatpas. Diklatpas diselenggarakan
dibawah Kementerian Pemuda dan Olahraga sesuai jenjang sampai ditingkat
kabupaten/kota. Disinilah para pelajar menimba ilmu yang sangat bermanfaat bagi
dirinya sendiri sebagai bekal di masa depan. Para pelajar akan banyak
mendapatkan pelajaran tidak hanya soal baris-berbaris, tetapi semangat jiwa
kepahlawan para pendahulu bangsa. Para pelajar juga diajarkan unggah-ungguh di dalam masyarakat agar
mampu menjadi pemuda yang santun dan mempunyai jiwa sosial yang tinggi.
Selama waktu seleksi
sampai 16 Agustus, seorang anggota calon Paskibraka dinamakan Capaska atau
Calon Paskibraka. Pada waktu penugasan tanggal 17 Agustus, anggota dinamakan
Paskibraka, dan setelah upacara selesai, mereka menjadi Purna Paskibraka. Tingkatan
Paskibraka ada tiga yaitu : Paskibraka Nasional: bertugas di Istana Merdeka, Paskibraka
Provinsi : bertugas di pusat pemerintahan provinsi, Paskibraka Kota/Kabupaten :
bertugas di pusat pemerintahan kota.
Bicara
soal alumni atau purna paskibraka terdahulu, banyak yang kini telah menjadi
orang penting di tingkat nasional. Sebut saja aktris Desy Ratnasari, mantan
vokalis band kenamaan Pasha ‘Ungu’, bahkan mantan presiden Republik Indonesia
Megawati Soekarnoputri juga pernah menjadi anggota Paskibraka. Dengan kehadiran
figur orang-orang penting tersebut tentu menjadi harapan dari kegiatan ini
yaitu mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan memiliki
jiwa sosial yang tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar