TUGAS ESSAY 1 PSIKOLOGI LINGKUNGAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Oleh:
Hosianna Ronauli Simbolon 19310410032
Dosen Pengampu : Dr. Arundati
Shinta MA
Persoalan sampah tidak henti hentinya untuk dibahas, karena berkaitan dengan pola hidup serta budaya masyarakat itu sendiri. Sampah merupakan suatu hal yang selalu ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebab semua yang beraktivitas pasti akan menghasilkan sampah. Sampah adalah suatu benda atau bahan yang sudah tidak digunakan lagi oleh manusia sehingga dibuang. Stigma masyarakat terkait sampah adalah semua sampah itu menjijikkan, kotor, dan lain-lain sehingga harus dibakar atau dibuang sebagaimana mestinya (Mulasari, 2012). Segala aktivitas masyarakat selalu menimbulkan sampah. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah akan tetapi juga dari seluruh masyarakat untuk mengolah sampah agar tidak berdampak negatif bagi lingkungan sekitar (Hardiatmi, 2011)
Permasalahan
sampah meliputi 3 bagian yaitu pada bagian hilir, proses dan hulu. Pada bagian
hilir, pembuangan sampah yang terus meningkat. Pada bagian proses,
keterbatasaan sumber daya baik dari masyarakat maupun pemerintah. Pada bagian
hulu, berupa kurang optimalnya sistem yang diterapkan pada pemrosesan akhir
(Mulasari, 2016). Sebagian besar masyarakat menganggap membakar sampah
merupakan bagian dari pengolahan sampah. akan tetapi, hal seperti itu bisa
menyebabkan pencemaran bagi lingkungan dan mengganggu kesehatan. Sikap seperti
ini ada kemungkinan dipengaruhi oleh pengetahuan dan kematangan usia
(Mulasari,2012).
Membangun
kesadaran masyarakat tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kerja sama
dari semua pihak, baik masyarakat, pemerintah maupun pihak ketiga sebagai
pendukung. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk membangun kesadaran itu.
Diperlukan pula contoh dan teladan yang positif serta konsistensi dari pihak
pengambil kebijakan di suatu wilayah tertentu. Kegiatan sosialisasi secara
langsung tentang pengelolaan sampah dapat mendorong partisipasi masyarakat
dalam hal pengelolaan persampahan (Rizal, 2011).
Selain dari
cara diatas, ada strategi lain dalam penanganan sampah yang ada di sekitar
kita, yakni menerapkan 3 R. 3 R merupakan strategi yang cukup efektif dijadikan
sebagai upaya penyelamatan lingkungan.
1.
Reduce
adalah mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
2.
Reuse
adalah upaya menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi
yang sama atau fungsi lainnya.
3.
Recycle
adalah upaya mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru
yang bisa dimanfaatkan.
Sebagai mahasiswa sekaligus generasi milenial disetiap aktifitas yang kita lakukan tentu menghasilkan sampah, namun kita dapat mengurangi penumpukan sampah yakni dengan penerapan program pengelolaan sampah 3R dari diri sendiri. Yang bisa kita lakukan yakni:
Reduce
1.
Hindari memakai atau membeli produk yang
menghasilkan sampah dalam jumlah besar
2.
Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill) misalkan alat tulis yang bisa diisi
ulang.
3.
Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan
fotokopi
4.
Hindari membeli dan memakai barang-barang yang
kurang perlu
5.
Kurangi menggunakan barang sekali pakai
Reuse
1.
Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat
digunakan beberapa kali atau berulang-ulang.
2.
Gunakan kembali botol bekas minuman sebagai
wadah penyimpan minyak
3.
Menjual atau memberikan sampah yang sudah terpilah
kepada pihak yang memerlukan.
4.
Gunakan email untuk berkirim surat
Recycle
1.
Mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan
tangan seperti tas belanja, atau hiasan rumah.
2.
Mendaur ulang botol plastik, plastik pembungkus
minyak, kaleng susu menjadi pot bunga, tempat pensil, maupun tempat peralatan
dapur seperti sendok dan lainnya.
3.
Menggunakan botol bedak untuk wadah handphone
ketika isi daya
4.
Menggunakan klip kertas yang besar untuk
merapikan kabel
Dengan melakukan 3R kita
sudah ikut melestarikan sumber daya alam, karena penggunaan sumber daya alam
bisa ditekan lebih drastis. Melalui kegiatan 3R ini kita ikut serta mewujudkan
masyarakat peduli sampah dan juga meningkatkan kreatifitas, dengan ini juga kita sudah mampu menciptakan
masa depan berkelanjutan.
Referensi ;
Jailan Sahil dkk (2016) Sistem Pengelolaan dan Upaya
Penanggulangan Sampah di Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate Jurnal BIOedukasi vol
4 no (2) maret 2016 (diakses pada 03-04-2021)
https://m.liputan6.com/hot/read/4377260/reduce-adalah-mengurangi-penggunaan-barang-yang-menjadi-sampah-begini-contohnya
(diakses pada 03-04-2021)
0 komentar:
Posting Komentar