Kharisma
Ayu Mutiara Dewi (19310410070)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
SMP
(Sekolah Menengah Pertama) merupakan pendidikan formal pada jenjang pendidikan
dasar. Pendidikan dan pembelajaran di tingkat ini diberikan untuk menyiapkan
generasi agar menjadi manusia yang mampu menghadapi era yang semakin berat. Jika
suatu bangsa menginginkan kemajuan di bidang pendidikan, maka harus ada upaya
untuk mengembangkan potensi dan bakat dari peserta didik. Untuk mengembangkan
potensi dan bakat peserta didik, dilakukan melalui proses pembelajaran. Dengan
proses pembelajaran atau pemberian mata pelajaran yang baik dan berkualitas, peserta
didik akan mendapatkan pengetahuan, keterampilan serta bekal untuk menghadapi
berbagai kemajuan dan tantangan zaman.
Contohnya
pemberian mata pelajaran Prakaya. Dalam kurikulum 2013 terdapat pelajaran
Prakarya yang wajib dilaksanakan oleh satuan pendidikan dari berbagai jenjang,
mulai dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Mata pelajaran ini terdiri dari 4
ranah yaitu kerajinan, rekayasa, pengolahan, dan budidaya. 4 ranah tersebut
digunakan untuk membekali peserta didik menghasilkan suatu karya. Adanya Mata Pelajaran
Prakarya, pada prinsipnya mengarahkan peserta didik dapat menghasilkan sebuah
karya kreatif, inovatif, fungsional dan bernilai ekonomis serta menyiapkan
peserta didik membangun jiwa mandiri untuk hidup berwirausaha.
Namun,
banyaknya siswa yang meremehkan mata pelajaran ini sehingga masih banyak siswa
yang harus meningkat sebuah karya yang kreatif, inovatif, dan fungional. Dengan
membuat suatu kerajinan contohnya. Dari 4 ranah itulah pembuatan kerajianan
adalah kegiatan yang mampu dikerjakan oleh siswa. Pembuatan kerajinan bisa dari
berbagai bahan yang ada disekitar. Atau bahan unggul yang ada di daerah
masing-masing.
Lalu
apakah dengan pembuatan kerajinan dari bahan sekitar mampu membuat siswa
menerapkan perilaku 3R sehingga mampu meningkatkan karakter peduli lingkungan?
Iya bisa, pembuatan kerajinan dari bahan sekitar mampu meningkatkan karakter pedulu
lingkungan. Contohnya sampah plastik/kresek
bekas belanja sayur yang biasanya di buang dapat menghasilkan suatu kerajinan
yaitu sebuah bunga cantik. Selain kerajinan tersebut dapat meningkatkan
karakter peduli lingkungan, meningkatkan kreatifitas, kerajinan ini bisa
menjadi barang kewirausahaan yang dapat menghasilkan uang.
Cara
pembuatannya pun mudah cukup menggunakan bahan yaitu plastik bekas berwarna
hijau untuk daun dan merah untuk bunga, kawat bekas, lem tembak. Dan dengan
alat bantu yaitu gunting, penggaris, pena, setrika. Berikut ini cara pembuatan
bunga mawar :
1. Setrika atau gosok kantong kresek bekas
agar rapih, Anda bisa menggunakan kertas untuk menggosoknya
2. Kemudian potong plastik tersebut dengan
ukuran 6x6cm
3. Lalu lipat menjadi 5 sampai bentuknya
segitiga, kemudian potong dengan bentuk setengah hati
4. Buatlah 4 bunga dimana bunga pertama
digantung satu kelopak, bunga kedua digantung pada bagian bawahnya dan begitu
seterusnya.
5.
Gulung dan rekatkan satu per satu bagian
tersebut dari yang kecil sampai terbesar
6. Ambil kawat lalu satukan ujung agak
bengkok kedalam dan masukkan satu persatu kelopak bunga tersebut dari yang
paling kecil sampai besar
7. Tutup bagian bawah kawat dengan
melilitkan plastik kresek berwarna hijau sebagai batang bunga mawar
8.
Buat beberapa daun juga untuk
mempercantik bunga mawar tersebut
Dengan
ini siswa dapat meningkatkan karakter peduli lingkungan. Karakter peduli
lingkungan ini harus ditanam sejak dini kepada siswa sehingga dapat mengelola
secara bijaksana sumber daya alam yang ada di sekitar, serta untuk menumbuhkan
rasa tanggung jawab terhadap kepentingan generasi penerus yang akan datang.
Referensi :
Arisona,
R.D. (2018). Pengelolaan Sampah 3R
(Reduce, Reuse, Recyle) Pada Pembelajaran IPS Untuk Menumbuhkan Karakter Peduli
Lingkungan. Al Ulya: Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 3 No. 1
Putri,
L.D & Ningsih, T.M.P. (2018). Perancangan
Modul Kerajinan Untuk Madrasah Tsanawiyah Nurussalam Ciamis. Jurnal Family
Edu. Vol. IV No. 1
0 komentar:
Posting Komentar