ESSAY BEBAS UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Oleh:
Alia Nanda Rumekti
19310410066
Dosen pengampu: Dr. Arundati Shinta, M. A.
Perilaku
pro-lingkungan adalah usaha individu unuk mengurangi dampak negatif akibat
kerusakan alam dengan melakukan perbaikan dan pelestarian lingkungan
Perilaku pro-lingkungan hidup yang sudah terbentuk
dengan bagus di tingkat SD-SMA menjadi tidak terpelihara lagi ketika sudah
menjadi mahasiswa apalagi saat sudah tidak berada di dunia Pendidikan
1.
Kurangnya
apresiasi
Saat menjadi mahasiswa mereka biasanya akan mendapatkan apresiasi jika
melakukan kegiatan pro-lingkungan, misalnya saat mereka melakukan kegiatan
pengolahan sampah kemudian menulisnya menjadi essay mereka akan mendapatkan
nilai. Namun saat menjadi mantan mahasiswa mereka tidak lagi memperoleh apresiasi
secara langsung. Para mantan mahasiswa menjadi enggan melakukan tindakan
pro-lingkungan.
2.
Minim
daya Tarik
Alasan yang kedua masih berkaitan dengan yang pertama. Kurangnya
apresiasi akan menciptakan minimnya daya tarik akan kegiatan pro-lingkungan. Kegiatan
pro-lingkungan yang biasa dikenal adalah mengolah sampah atau limbah. Hal tersebut
mungkin menarik bagi sebagian orang. Namun kegiatan itu juga bisa dirasakan kurang
menarik dari berbagai sisi misalnya keuntungan finansial yang rendah dan sulitnya
menjual hasil olahannya.
3.
Sibuk
berpikir malas bertindak
Para mahasiswa dan mantan mahasiswa yang tergerak untuk melakukan kegiatan pro-lingkungan biasanya mereka sibuk berpkir tentang cara menyempunakan kegiatan pro-lingkungan yang dilakukannya. Namun, kesibukan berpikir itu sering membuat Sebagian dari mereka tenggelam pada ide-ide dan menjadi malas untuk bertindak. Karena saat memikirkan ide tersebut mereka akan menemukan banyak kendala mengenai pelaksanaan kegiatan pro-lingkungan.
Perilaku pro lingkungan adalah perilaku yang baik. Perilaku
ini bukan hanya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peduli
lingkungan. Tetapi juga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran dan hal-hal
yang merusak lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat
maupun pemerintah agar para mantan mahasiswa ini tetap mau melakukan kegiatan
pro-lingkungan, diantaranya:
1.
Pemberian
hadiah dan penghargaan kepada para pegiat pro-lingkungan.
2.
Mendirikan
pos atau komunitas khusus bagi para pegiat pro-lingungan yang dibiayai oleh masyarakat
atau pemerintah.
3.
Menjadwalkan
kegiatan pro-lingkungan secara rutin dimasyarakat.
Para mahasiswa yang semula peduli pada lingkungan hendaknya
tidak berhenti melakukan kegiatan pro-lingkungan setelah mereka lulus. Kelulusan
kuliah hendaknya menjadi gerbang awal bagi para mahasiswa untuk berpikir dan
merealisasikan ide tentang pro-lingkungan. Akhirnya, kegiatan pro-lingkungan
dapat terus dilaksanakan dan apresiasi akan mengalir kepada mereka yang peduli
akan lingkungan.
Daftar Pustaka:
Palupi, T. &. (2017). Hubungan Antara Sikap dengan
Perilaku Pro-Lingkungan ditinjau dari Perspektif Theory Of Planned Behavior. Proceeding
Biology Eduction Conference (hal. 14(1), 214-217). Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Shinta, A. (2019). Penguatan Pendidikan Pro-Lingkungan
Hidup di Sekolah-Sekolah untuk Meningkatkan Kepedulian Generasi Muda pada
Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Galangpress.
Daftar gambar:
8.jpg
(300×196) (bp.blogspot.com) (diakses pada 4 April 2021)
kerja_bhakti.jpg
(640×423) (bp.blogspot.com) (diakses pada 4 April 2021)
0 komentar:
Posting Komentar