YANSES KALA’ IRI'
NIM: 19310410046
DOSEN: Dra. ARUNDITA SHINTA, MA.
Sumber: https://images.app.goo.gl/p54meYUit8oyjT3a6
Melestarikan
lingkungan tidak hanya dilakukan dengan cara merawat sumber daya alam yang ada.
Melakukan perilaku terpuji ini bisa diwujudkan dengan cara memanfaatkan sampah
yang ada di rumah. Seperti diketahui, sampah rumah tangga terdiri atas dua
jenis, yaitu sampah organik dan sampah non-organik. Pada PP No. 8 tahun 2001
tidak dijelaskan tentang definisi pupuk organik, namun definisi pupuk organik
telah lebih dahulu tertuang pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.
02/Pert/HK.060/2/2006 yaitu, pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar
atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau
hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang
digunakan untuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi tanah (Firmansyah, 2011).
Pupuk kompos
merupakan pupuk alami yang sangat berkualitas dan sangat baik untuk tanaman. Alasannya
karena pupuk kompos berasal dari limbah organik alami seperti bekas sayuran
atau sisa makanan. Bahan-bahan organik tersebut tak hanya aman untuk tanaman,
tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hasilnya. kita dapat membuat pupuk
kompos sendiri di rumah dari sampah rumah tangga dengan mudah, lo. Cara membuat
pupuk kompos dari sampah rumah tangga ini tidak rumit-rumit amat, kok!. Perlu
diketahui bahwa ukuran sampah organik yang dipotong menjadi bagian-bagian kecil
dinilai dapat mempercepat proses pembusukan sehingga pupuk kompos bisa segera
digunakan. Selain itu, pupuk kandang dari kotoran sapi atau kambing juga cocok
untuk meningkatkan kualitas pupuk kompos.
Untuk itu, sebelum memulai cara membuat pupuk kompos, Anda harus menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Yaitu sampah organik (yang saya gunakan yaitu batang daun singkong yang sudah tidak di butukan dalam membuat ssyur), tanah bekas semisal tanah yang di pot buanga yang sudah tidak di tumbuhi bunga atau tanaman lainnya, sekam padi yang mentah, ranting dan duan kering, kulit telur ayam, larutan gula dan EM4, sarung tangan, air, serta wadah penampungan lengkap dengan penutup. Pertama, masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah di siapkan. Lalu, masukkan sampah organik, sekam padi, dan kuit telur, serta larutan gula dan EM4 ke dalamnya. Ukuran keduanya bisa disesuaikan dengan ukuran wadah yang Anda miliki. Setelah itu, tambahkan kembali tanah untuk menutupi sampah organik tersebut. Kemudian, siram permukaan tanah menggunakan larutan air gula dan EM4 secukupnya. Tutup wadah secara rapat agar tidak terkontaminasi oleh partikel lain seperti hewan yang tidak sengaja masuk atau pun lainnya . Untuk mendapat hasil yang sempurna, pupuk kompos dari sampah organik harus didiamkan selama hampir 1 sampai 3 bulan.
SUMBER
Firmansyah M.
A. 2012. PERATURAN TENTANG PUPUK, KLASIFIKASI PUPUK ALTERNATIF DAN PERANAN
PUPUK ORGANIK DALAM PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN. http://kalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/makalah-pupuk.pdf. Diakses 29 maret 2021
0 komentar:
Posting Komentar