5.4.21

Kompos Dari Sampah Rumah Tangga

 


Beatrice Angelique (19310410040)
Psikologi Lingkungan Tahun 2020/2021
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.

    Penanganan sampah masih menjadi permasalahan yang belum bisa tertangani dengan tuntas, terutama di kota-kota besar. Rata-rata tiap orang per hari dapat menghasilkan sampah 1-2 kg dan akan terus bertambah sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat. Dampak yang ditimbulkan, misalnya pencemaran, baik polusi udara, polusi air, maupun polusi tanah.  Masyarakat sebenarnya bisa ikut mengurangi dampak dari sampah dengan memisahkan sampah organik dan sampah non-organik mulai dari rumah. Juga pengelolahan sampah dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat. Sampah kering dapat dimanfaatkan untuk didaur ulang menjadi berbagai macam barang. Sementara sampah basah atau organik bisa dimanfaatkan menjadi kompos (Hadisuwito, 2007).

    Kompos adalah proses yang dihasilkan dari pelapukan (dekomposisi) sisa-sisa bahan organik secara biologi yang terkontrol menjadi bagian-bagian yang terhumuskan. Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang dikenal masyarakat dengan sebutan kompos (Astuti, 2019). Kompos banyak mengandung mikroorganisme (fungi, aktinomisetes, bakteri, dan alga). Dengan ditambahkannya kompos ke dalam tanah tidak hanya jutaaan mikrorganisme yang ditambahkan, akan tetapi mikroorganisme yang ada dalam tanah juga terpacu untuk berkembang (Setyorini, Saraswati, & Anwar)Untuk membuat kompos dari sampah rumah tangga dapat dilakukan perseorangan. Adapun langkah sederhana membuat kompos dari sampah organik rumah tangga, yaitu (cyberextension, 2020):

1.      Siapkan wadah yang dilengkapi dengan penutup, dan sampah rumah tangga yang dipotong menjadi bagian-bagian kecil agar mempercepat proses pembusukan.

2.      Masukkan tanah secukupnya kedalam wadah yang telah disiapkan dengan ketebalan yang dapat disesuaikan dengan wadah.

3.      Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.

4.      Lalu, masukkan sampah organik, usahakan ketebalan sampah organik setara dengan ketebalan tanah.

5.      Masukkan lagi tanah ke dalam wadah, yang berperan sebagai penutup sampah.

6.      Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar satu bulan.

7.      Pastikan wadah tidak terkontaminasi oleh air hujan dan hewan, juga tak terkena paparan sinar matahari.

    Kompos dijamin tidak akan mencemari lingkungan, karena sebagian besar sampah tersebut terbuat dari material organik yang sama sekali tidak mengandung bahan kimia. selain itu, kompos juga dapat menghemat aggaran perawatan tumbuhan. Yang awalnya tidak memiliki nilai ekonomis dan bahkan memerlukan biaya yang cukup mahal, menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis (Sidabalok, Kasirang, & Suriani, 2014).

Referensi:

Astuti, P. (2019, Juni 28). Membuat Kompos dari Sampah Rumah Tangga. Retrieved April 4, 2021, from Pertanian.pontianakkota.go.id: https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/57-membuat-kompos-dari-sampah-rumah-tangga.html

cyberextension. (2020, Januari 27). Pembuatan Kompos Dari Limbah Rumah Tangga. Retrieved April 3, 2021, from http://cybex.pertanian.go.id/: http://cybex.pertanian.go.id/

Hadisuwito, S. (2007). MEMBUAT Pupuk Kompos Cair. Jakarta: AgroMedia.

Setyorini, D., Saraswati, R., & Anwar, E. K. (n.d.). Retrieved April 3, 2021, from balittanah.litbang.pertanian.go.id: http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/buku/pupuk/pupuk2.pdf

Sidabalok, I., Kasirang, A., & Suriani. (2014). PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK MENJADI KOMPOS. Majalah Aplikasi ipteks NGAYAH, 5, 85-94.

https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/150962/membuat-pupuk-kompos-dari-sampah-rumah-tangga

0 komentar:

Posting Komentar