UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Kharisma
Ayu Mutiara Dewi (19310410070)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Masa
lansia merupakan periode terakhir dalam rentang hidup manusia. Masa lansia
ditandai dengan adanya beberapa perubahan baik secara fisik, psikologis maupun
sosial, dimana perubahan ini akan mempengaruhi kondisi fisik dan mental lansia.
Pada umumnya lansia menikmati hari tuanya bersama pasangan, namun juga terdapat
lansia yang sudah tidak memiliki pasangan. Faktor yang mengakibatkan lansia
sudah tidak memiliki pasangan adalah terjadinya kematian atau perceraian.
Pada
lansia yang sudah tidak memiliki pasangan cenderung mengalami kesepian.
Kesepian adalah suatu keadaan mental dan emosional yang terutama dicirikan oleh
adanya perasaan terasing dan kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain
(Bruno,2020). Kesepian adalah perasaan tersisihkan, ter-pencil dari orang lain
karena merasa berbeda dengan orang lain, tersisih dari kelompoknya, merasa
tidak diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya, terisolasi dari lingkungan,
serta tidak ada seseorang tempat berbagi rasa dan pengalaman (Sampao, 2005).
Rasa kesepian ini tidak berarti bahwa kesepian tersebut sama disetiap waktu.
Individu yang berbeda bisa saja memiliki perasaan kesepian yang berbeda pada
situasi yang berbeda pula (Lopata dalam Brehm et al, 2002). Banyak penelitian
yang menemukan bahwa kesepian dapat menyebabkan seseorang mudah terserang
penyakit, depresi, bunuh diri, bahkan sampai pada kematian pada lansia
(Ebersole, Hess, & Touhy, 2005).
Maka
diperlukan untuk mengatasi rasa kesepian tersebut dengan kegiatan-kegiatan
positif yaitu budidaya lele. Kegiatan ini dilakukan oleh seorang lansia yang
tinggal di desa Randublatung. Beliau budidaya lele sejak lama dari yang cuma
kegiatan iseng-iseng karena air yang ada dirumahnya sangat melimpah dan supaya
beliau tidak kesepian. Menjadi kegiatan yang menghasilkan pundi pundi rupiah
setiap panen. Beliau mempunyai 3 kolam. 3 kolam ini digunakan untuk pemisahan
setelah penebaran benih. Sekali pembenihan mencapai 3600 ekor. Beliau juga
memisahkan lele tersebut dari ukuran kecil hingga besar saat usia 2 bulan.
Karena pertumbuhan lele berbeda-beda jadi harus melakukan pemisahan. Dan melakukan
pengurasan kolam setiap 2 minggu sekali. Air pengurasan tersebut tidak dibuang
percuma. Beliau gunakan untuk menyiramkan tanaman, karena kandungan air
pengurasan terdapat sisa sisa makanan lele yaitu sayuran dan pelet serta
kotoran lele. Sehingga menjadi kompos untuk tanaman beliau.
Lele
bisa dipanen dan di konsumsi setelah 4 bulan. Beliau memperjualkan lelenya
kepada pemasok ikan dipasar. Setiap panen menghasilkan 16 kilo. Menurut beliau
budidaya lele sangatlah mudah. Karena cara memberi makan dan perawatannya pun
mudah. Lele lebih suka dengan kolam yang keruh. Dan lele dapat diberi makanan
dengan sayur hijau seperti singkong. Daun daun yang tua dapat menjadi makanan
lele tersebut. Menurut beliau pula, lele adalah budidaya ikan yang cepat untuk
dipanen.
Selain
menjadi kegiatan untuk mengatasi kesepiannya dan dapat menghasilkan pundi-pundi
rupiah. Kegiatan ini dapat menjaga sumber daya air, yaitu pemanfaatan air yang
melimpah menjadi budidaya lele, dan air pengurasannya dapat menjadi kompos
untuk tanaman. Jadi tidak terbuang sia sia, dan menjadikan kegiatan peduli
lingkungan.
Referensi :
Marini,
L & Hayati, S. Pengaruh Dukungan
Sosial Terhadap Kesepian Pada Lansia di Perkumpulan Lansia Habibi dan Habibah.
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
Septiningsih,
D. S & Na’imah, T. KESEPIAN PADA
LANJUT USIA: STUDI TENTANG BENTUK, FAKTOR PENCETUS DAN STRATEGI KOPING. Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Hermawati,
N & Hidayat, I. N. 2019. LONELINESS
PADA INDIVIDU LANJUT USIA BERDASARKAN PERAN RELIGIUSITAS. Psikis : Jurnal
Psikologi Islami. Vol. 5. No. 2
0 komentar:
Posting Komentar