2.4.21

KESEPIAN KEPADA LANSIA BERUJUNG PUNDI-PUNDI RUPIAH DENGAN BUDIDAYA IKAN LELE

UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Kharisma Ayu Mutiara Dewi (19310410070)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta


Masa lansia merupakan periode terakhir dalam rentang hidup manusia. Masa lansia ditandai dengan adanya beberapa perubahan baik secara fisik, psikologis maupun sosial, dimana perubahan ini akan mempengaruhi kondisi fisik dan mental lansia. Pada umumnya lansia menikmati hari tuanya bersama pasangan, namun juga terdapat lansia yang sudah tidak memiliki pasangan. Faktor yang mengakibatkan lansia sudah tidak memiliki pasangan adalah terjadinya kematian atau perceraian.

Pada lansia yang sudah tidak memiliki pasangan cenderung mengalami kesepian. Kesepian adalah suatu keadaan mental dan emosional yang terutama dicirikan oleh adanya perasaan terasing dan kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain (Bruno,2020). Kesepian adalah perasaan tersisihkan, ter-pencil dari orang lain karena merasa berbeda dengan orang lain, tersisih dari kelompoknya, merasa tidak diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya, terisolasi dari lingkungan, serta tidak ada seseorang tempat berbagi rasa dan pengalaman (Sampao, 2005). Rasa kesepian ini tidak berarti bahwa kesepian tersebut sama disetiap waktu. Individu yang berbeda bisa saja memiliki perasaan kesepian yang berbeda pada situasi yang berbeda pula (Lopata dalam Brehm et al, 2002). Banyak penelitian yang menemukan bahwa kesepian dapat menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit, depresi, bunuh diri, bahkan sampai pada kematian pada lansia (Ebersole, Hess, & Touhy, 2005).

Maka diperlukan untuk mengatasi rasa kesepian tersebut dengan kegiatan-kegiatan positif yaitu budidaya lele. Kegiatan ini dilakukan oleh seorang lansia yang tinggal di desa Randublatung. Beliau budidaya lele sejak lama dari yang cuma kegiatan iseng-iseng karena air yang ada dirumahnya sangat melimpah dan supaya beliau tidak kesepian. Menjadi kegiatan yang menghasilkan pundi pundi rupiah setiap panen. Beliau mempunyai 3 kolam. 3 kolam ini digunakan untuk pemisahan setelah penebaran benih. Sekali pembenihan mencapai 3600 ekor. Beliau juga memisahkan lele tersebut dari ukuran kecil hingga besar saat usia 2 bulan. Karena pertumbuhan lele berbeda-beda jadi harus melakukan pemisahan. Dan melakukan pengurasan kolam setiap 2 minggu sekali. Air pengurasan tersebut tidak dibuang percuma. Beliau gunakan untuk menyiramkan tanaman, karena kandungan air pengurasan terdapat sisa sisa makanan lele yaitu sayuran dan pelet serta kotoran lele. Sehingga menjadi kompos untuk tanaman beliau.

Lele bisa dipanen dan di konsumsi setelah 4 bulan. Beliau memperjualkan lelenya kepada pemasok ikan dipasar. Setiap panen menghasilkan 16 kilo. Menurut beliau budidaya lele sangatlah mudah. Karena cara memberi makan dan perawatannya pun mudah. Lele lebih suka dengan kolam yang keruh. Dan lele dapat diberi makanan dengan sayur hijau seperti singkong. Daun daun yang tua dapat menjadi makanan lele tersebut. Menurut beliau pula, lele adalah budidaya ikan yang cepat untuk dipanen.

Selain menjadi kegiatan untuk mengatasi kesepiannya dan dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Kegiatan ini dapat menjaga sumber daya air, yaitu pemanfaatan air yang melimpah menjadi budidaya lele, dan air pengurasannya dapat menjadi kompos untuk tanaman. Jadi tidak terbuang sia sia, dan menjadikan kegiatan peduli lingkungan.

 

Referensi :

Marini, L & Hayati, S. Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kesepian Pada Lansia di Perkumpulan Lansia Habibi dan Habibah. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Septiningsih, D. S & Na’imah, T. KESEPIAN PADA LANJUT USIA: STUDI TENTANG BENTUK, FAKTOR PENCETUS DAN STRATEGI KOPING. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Hermawati, N & Hidayat, I. N. 2019. LONELINESS PADA INDIVIDU LANJUT USIA BERDASARKAN PERAN RELIGIUSITAS. Psikis : Jurnal Psikologi Islami. Vol. 5. No. 2



0 komentar:

Posting Komentar