KAJIAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA SLEMAN YOGYAKARTA DALAM PELESTARIAN MATA AIR SUNGAI
Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021
Dosen Pengampu : Dra. Arundhati Shinta, MA.
Penulis : Lidya Aritonang (19310410033)
Kondisi
tanah air Indonesia yang menghasilkan alam dengan keanekaragaman ekosistem
beserta sumber daya alam, melahirkan manusia Indonesia yang akrab dengan alam
seperti pola pertanian (waktu tanam, waktu menuai dan memungut hasil),
menangkap ikan ke laut, dan lainnya. Manusia Indonesia menanggapi alam sebagai
guru pemberi petujuk gaya hidup masyarakat, yang terlahir dalam bentuk
kebiasaan alami yang dituangkan menjadi adat kehidupan yang berorientasi pada
sikap alam terkembang menjadi guru. Kearifan tradisional merupakan salah satu
warisan budaya yang ada di masyarakat (tradisional) dan secara turun-menurun
dilaksanakan oleh masyarakat yang bersangkutan.
Kearifan
tradisional tersebut umumnya berisi ajaran untuk memelihara dan memanfaatkan
sumberdaya alam (hutan, tanah, dan air) secara berkelanjutan. Kearifan lokal
merupakan kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi,
nilai-nilai, etika, cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional untuk mengelola
sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber dayabudaya secara berkelanjutan.
Yogyakarta
dikenal sebagai kota wisata dan kota pendidikan. Sebagai kota wisata,
Yogyakarta memiliki berbagai daya tarik dan obyek wisata seperti kraton
mataram, atraksi kesenian, pusat kota Malioboro, hasil kerajinan, dan
sebagainya. Sektor pariwisata adalah sektor yang dinamis karena sangat
bergantung pada motivasi dan keinginan wisatawan yang berubah dari waktu ke
waktu.
Pemanfaatan
air untuk berbagai penggunaan cenderung melebihi pasokan air yang tersedia dan
belum terintegrasi dengan upaya konservasi air. Pengguna air umumnya
mengabaikan usaha konservasi air yang seharusnya dilakukan. Hal ini makin
memberikan tekanan terhadap ketersediaan sumber daya air dan pasokan air untuk
berbagai penggunaan. Proporsi pemanfaatan air untuk setiap sektor .
Sehingga
adapun upaya yang dilakukan oleh rakyat Sleman adalah membuat sungai sebagai
taman dan tempat wisata sekaligus dengan melestarikan ekosistem perairan sungai
yang berdampak untuk kebutuhan pertanian rakyat sekitar.
Selain
menjaga ekosistem air untuk kebutuhan kepanjangan, adapun manfaat selain itu
untuk memikat parawisata yang berkunjung ke Sleman menjadi kagum dan merasa
nyaman.
Salah
satu nya adalah dengan adanya sebuah warung makan diantara aliran sungai,sambil
menikmati hidangan ciri khas Yogyakarta pengunjung dapat merasakan nuansa alam
dengan melihat sawah dan mendengar aliran air yang mengalir.Yang membuat
perasaan jadi ringan dan nyaman.
DAFTAR PUSTAKA :
Suparwoko,
I., & MURP, I. ANALISIS SUMBER DAYA SUNGAI CODE SEBAGAI BASIS WISATA ALAM
di KAWASAN PERKOTAAN YOGYAKARTA.
Kondisi
tanah air Indonesia yang menghasilkan alam dengan keanekaragaman ekosistem
beserta sumber daya alam, melahirkan manusia Indonesia yang akrab dengan alam
seperti pola pertanian (waktu tanam, waktu menuai dan memungut hasil),
menangkap ikan ke laut, dan lainnya. Manusia Indonesia menanggapi alam sebagai
guru pemberi petujuk gaya hidup masyarakat, yang terlahir dalam bentuk
kebiasaan alami yang dituangkan menjadi adat kehidupan yang berorientasi pada
sikap alam terkembang menjadi guru. Kearifan tradisional merupakan salah satu
warisan budaya yang ada di masyarakat (tradisional) dan secara turun-menurun
dilaksanakan oleh masyarakat yang bersangkutan.
Kearifan
tradisional tersebut umumnya berisi ajaran untuk memelihara dan memanfaatkan
sumberdaya alam (hutan, tanah, dan air) secara berkelanjutan. Kearifan lokal
merupakan kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi,
nilai-nilai, etika, cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional untuk mengelola
sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber dayabudaya secara berkelanjutan.
Yogyakarta
dikenal sebagai kota wisata dan kota pendidikan. Sebagai kota wisata,
Yogyakarta memiliki berbagai daya tarik dan obyek wisata seperti kraton
mataram, atraksi kesenian, pusat kota Malioboro, hasil kerajinan, dan
sebagainya. Sektor pariwisata adalah sektor yang dinamis karena sangat
bergantung pada motivasi dan keinginan wisatawan yang berubah dari waktu ke
waktu.
Pemanfaatan
air untuk berbagai penggunaan cenderung melebihi pasokan air yang tersedia dan
belum terintegrasi dengan upaya konservasi air. Pengguna air umumnya
mengabaikan usaha konservasi air yang seharusnya dilakukan. Hal ini makin
memberikan tekanan terhadap ketersediaan sumber daya air dan pasokan air untuk
berbagai penggunaan. Proporsi pemanfaatan air untuk setiap sektor .
Sehingga
adapun upaya yang dilakukan oleh rakyat Sleman adalah membuat sungai sebagai
taman dan tempat wisata sekaligus dengan melestarikan ekosistem perairan sungai
yang berdampak untuk kebutuhan pertanian rakyat sekitar.
Selain
menjaga ekosistem air untuk kebutuhan kepanjangan, adapun manfaat selain itu
untuk memikat parawisata yang berkunjung ke Sleman menjadi kagum dan merasa
nyaman.
Salah
satu nya adalah dengan adanya sebuah warung makan diantara aliran sungai,sambil
menikmati hidangan ciri khas Yogyakarta pengunjung dapat merasakan nuansa alam
dengan melihat sawah dan mendengar aliran air yang mengalir.Yang membuat
perasaan jadi ringan dan nyaman.
DAFTAR PUSTAKA :
Suparwoko,
I., & MURP, I. ANALISIS SUMBER DAYA SUNGAI CODE SEBAGAI BASIS WISATA ALAM
di KAWASAN PERKOTAAN YOGYAKARTA.
0 komentar:
Posting Komentar